Rajiv Gandhi Khel Ratna, yang secara resmi dikenal sebagai Penghargaan Rajiv Gandhi Khel Ratna dalam Olahraga dan Permainan,[1] adalah penghargaan olahraga tertinggi Republik India.[2] Penghargaan tersebut mengambil nama dari Rajiv Gandhi, mantan Perdana Menteri India yang menjabat dari 1984 sampai 1989.[3] Penghargaan tersebut dianugerahi setiap tahun oleh Kementerian Urusan Pemuda dan Olahraga. Para penerima dipilih oleh sebuah komite yang dibentuk oleh Kementerian dan dianugerahi untuk "penampilan paling menakjubkan dan spektakuler mereka dalam bidang olahraga sepanjang periode empat tahun" pada tingkat internasional. Hingga 2016[update], penghargaan tersebut terdiri dari sebuah medali, sebuah sertifikat, dan uang sejumlah ₹7,5 lakh (US$11,000).[a][1]
Dibentuk pada 1991–92, penghargaan tersebut diberikan untuk penampilan oleh seorang olahragawan dalam sebuah tahun. Berdasarkan pada saran yang diberikan oleh komite pemilihan penghargaan 2014, Kementerian merevisi kriteria pada Februari 2015 untuk menganugerahi penampilan yang berjalan selama empat tahun. Nominasi-nominasi untuk sebuah tahun pemberian diterima sampai 30 April atau hari kerja terakhir pada bulan April dengan tidak lebih dari dua olahragawan yang dinominasikan untuk setiap cabang olahraga. Sebuah komite yang terdiri dari dua belas anggota mengevaluasi seorang olahragawan di setiap lomba-lomba internasional seperti Olimpiade, Paralimpiade, Asian Games, dan Commonwealth Games. Komite tersebut kemudian mewakilkan rekomendasi kepada Menteri Persatuan Urusan Pemuda dan Olahraga untuk persetujuan tambahan.
Penerima pertama penghargaan tersebut adalah Grandmaster CaturViswanathan Anand, yang dianugerahi untuk penampilannya pada tahun 1991–92. Pada 2001, penembak Abhinav Bindra, yang pada waktu itu berusia 18 tahun, menjadi penerima termuda dari penghargaan tersebut.[8] Biasanya hanya diberikan pada satu olahragawan dalam sebuah tahun, beberapa pengecualian dibuat (1993–94, 2002, 2009, 2012, dan 2016) ketika penerima berganda dianugerahi dalam sebuah tahun. Hingga 2016[update], terdapat tiga puluh dua penerima dari empat belas cabang olahraga: Atletik, Bulu tangkis, Biliar, Tinju, Catur, Kriket, Hoki lapangan, Senam, Menembak, Snooker, Tenis, Gulat, Angkat besi, dan Yachting. Penerima paling terkini dari penghargaan tersebut adalah pemain bulu tangkis P. V. Sindhu, pesenam Dipa Karmakar, penembak Jitu Rai, dan pegulat Sakshi Malik.
Nominasi
Nominasi-nominasi untuk penghargaan tersebut yang diraih seluruh pemerintahan diserahkan kepada Federasi Olahraga Nasional, Asosiasi Olimpiade India, Otoritas Olahraga India (OOI), Badan Promosi dan Kontrol Olahraga, dan pemerintah negara bagian dan teritorial bersatu dengan tidak lebih dari dua olahragawan sah yang dinominasikan untuk setiap cabang olahraga. Dalam kasus kriket, nominasi-nominasi diraih dari Badan Kontrol Kriket di India dan OOI ditugaskan untuk mengajukan nominasi-nominasi tersebut atas perantara seluruh Federasi Olahraga Nasional yang tertunda atau belum dianugerahi.[b] Para penerima penghargaan sebelumnya juga dapat menominasikan satu olahragawan untuk cabang olahraga yang mereka pegang sendiri. Pemerintah dapat menominasikan sampai dua olahragawan dalam kasus dimana tidak ada nominasi semacam itu yang diraih dari otoritas yang dinominasikan. Nominasi-nominasi untuk sebuah tahun pemberian diterima sampai 30 April atau hari kerja terakhir pada bulan April.[1]
Proses pemilihan
Seluruh nominasi yang diraih dikirim kepada OOI dan Agensi Anti-Doping Nasional yang masing-masing memverfikasikan prestasi yang diklaim dan kebersihan doping. Olahragawan manapun yang didakwa atau terbukti menggunakan obat-obatan atau zat-zat yang dilarang oleh Agensi Anti-Doping Dunia tidak layak untuk penghargaan tersebut. Sebuah komite yang terdiri dari Sekretaris Bersama dan Direktur/Deputi Sekretaris Departemen Olahraga, Sekretaris dan Direktur Eksekutif/Direktur OOI memverifikasikan dan memvalidasikan nominasi-nominasi tersebut.[1]
Nominasi-nominasi valid ditempatkan sebelum komite pemilihan dibentuk oleh Pemerintah. Komite beranggotakan dua belas anggota tersebut terdiri dari seorang Ketua yang dinominasikan oleh Kementerian, empat peserta Olimpiade atau orang-orang yang sebelumnya meraih Rajiv Gandhi Khel Ratna atau Penghargaan Arjuna, tiga jurnalis/pakar/komentator olahraga, satu olahragawan/pakar/administrator yang dikaitkan dengan para-olahraga, salah satu administrator olahraga, Direktur Jenderal OOI, dan Sekretaris Bersama Departemen Olahraga, dengan tidak lebih dari satu olahragawan dari sebuah cabang olahraga yang dimasukkan dalam komite tersebut.[1] Saat didirikan pada 1991–92, penghargaan tersebut diberikan untuk penampilan yang dibuat oleh seorang olahragawan dalam sebuah tahun.[4][9] Berdasarkan pada saran yang diberikan oleh komite pemilihan penghargaan 2014 yang dikepalai oleh Kapil Dev,[10][11] Kementerian merevisi kriteria pada Februari 2015 untuk menganugerahi penampilan yang berjalan dalam periode empat tahun.[12]
Medali-medali yang dimenangkan dalam berbagai kejuaraan dan lomba cabang olahraga internasional yang dimasukkan pada Olimpiade Musim Panas dan Dingin, Paralimpiade, Asian Games, dan Commonwealth Games memberikan jaminan 80%. 20% jaminan sisanya diberikan kepada profil dan standar lomba. Untuk perlombaan lainnya yang tidak masuk dalam Olimpiade, Asian Games, dan Commonwealth Games seperti perlombaan khas dan kriket, penampilan individual dari seorang olahragawan diambil dalam konsiderasi. Olahragawan dengan poin maksimum diberi 80 markah. Olahragawan yang tersisa diberi markah dalam proporsi poin maksimum. Untuk lomba tim, markah diberikan per kekuatan tim.[1] Berikut ini adalah poin yang didefinisikan untuk medali pada acara pemberian tersebut:
Poin untuk medali kemenangan untuk penampilan pada empat tahun terakhir
Untuk sebuah cabang olahraga, yang tidak lebih dari dua olahragawan, satu putra dan satu putri, memberikan markah tertinggi. Komite tidak dapat merekomendasikan penghargaan untuk olahragawan dengan markah tertinggi pada suatu cabang olahraga namun hanya dapat merekomendasi penerima markah agregat tertinggi dalam sebuah cabang olahraga. Rekomendasi komite pemilihan diajukan kepada Menteri Persatuan Urusan Pemuda dan Olahraga untuk persetujuan tambahan.[1]
Daftar penerima
Keterangan
†
Menandakan penghargaan bersama untuk tahun pemberian
Dianugerahi pada 2016, pemain bulu tangkis P. V. Sindhu (atas) dan penembak Jitu Rai (bawah) adalah penerima penghargaan pling terkini bersama dengan pesenam Dipa Karmakar dan pegulat Sakshi Malik.
Daftar penerima penghargaan, yang menampilkan tahun dan cabang olahraga
Komite pemilihan 2002 yang dikepalai oleh mantan pemain sepak bola Pradip Kumar Banerjee membuat dua puluh satu rekomendasi untuk Penghargaan Arjuna dan dua rekomendasi untuk Penghargaan Rajiv Gandhi Khel Ratna, atlet K. M. Beenamol dan penembak Anjali Bhagwat. Pemerintah menolak rekomendasi-rekomendasi tersebut dan meminta komite tersebut untuk memotong daftar tersebut sesuai dengan paduan penghargaan tersebut, dimana hanya satu olahragawan untuk Penghargaan Rajiv Gandhi Khel Ratna dan lima belas olahragawan bersama dengan satu atlet berkebutuhan khusus untuk Penghargaaan Arjuna akan direkomendasikan setiap tahun.[29] Komite tersebut merevisi daftar tersebut agar dapat merekomendasikan Beenamol untuk penghargaan tersebut tak hanya atas Bhagwat namun juga mengambil sebuah permintaan "untuk menganugerahkan setiap orang".[30] Keputusan tersebut mendatangkan kritikan karena menghiraukan prestasi penembak tersebut dan Bhagwat dan Asosiasi Senapan Nasional India mengekspresikan "ketidaksetujuan" mereka dengan keputusan tersebut.[31] Kemudian, pemerintah menerima seluruh rekomendasi "sebagai sebuah pengecualian" dan membagi penghargaan kepada Beenamol dan Bhagwat pada tahun 2002.[32]
Pada Agustus 2013, komite pemilihan yang dikepalai oleh Michael Ferreira merekomendasikan penembak Ronjan Sodhi untuk penghargaan tersebut, dengan beberapa anggota komite mempertanyakan proses pemilihan.[33] Seorang anggota komite menyatakan bahwa atlet lempar cakramKrishna Poonia, dan atlet Paralimpiade H. N. Girisha masuk daftar dan Sodhi bukanlah pilihan awal. Namun, nama Girisha dihapus, dan pemungutan suara terakhir menentukan antara Sodhi dan Poonia.[34] Poonia menuduh penghargaan tersebut dilobi oleh salah satu anggota komite Anjali Bhagwat,[35] namun tuduhan tersebut membuat Menteri Olahraga Persatuan Jitendra Singh mempromosikan kasusnya dan juga menyingkirkan tuduhan pelobian tersebut.[36][37]
Setelah sebuah pengumuman pada Agustus 2015 bahwa pemain tenis Sania Mirza bakal dianugerahi, sebuah Litigasi Kepentingan Masyarakat dilayangkan ke Pengadilan Tinggi Karnataka. Seorang petisioner, athlet Paralimpiade H. N. Girisha, menyatakan bahwa penampilannya diabaikan oleh komite.[38] Girisha mengklaim menjadi kontender teratas untuk penghargaan tersebut dengan 90 poin, melalui aksi kemenangan medali peraknya pada Paralimpiade Musim Panas 2012 dalam lomba Lompat Tinggi Putra F42.[39] Petisi tersebut menyatakan bahwa poin-poin untuk gelar Grand Slam Mriza dari 2011 sampai 2015 seharusnya tidak dimasukkan karena lomba-lombanya bukanlah bagian dari daftar lomba olahraga yang dimasukkan untuk evaluasi penampilan.[e] Pengadilan menerima pernyataan tersebut dan melayangkannya ke Kementerian terkait proses pemilihannya. Kementerian memutuskan untuk tidak mempersembahkan penghargaan tersebut kepada Mirza pada 29 Agustus 2015 terkait kasus tersebut.[2]
Catatan penjelas
^Penghargaan uang diubah dari ₹1 lakh (US$1,400) menjadi ₹3 lakh (US$4,200) pada 2000,[4][5] menjadi ₹5 lakh (US$7,000) pada 2002,[6] dan menjadi ₹7,5 lakh (US$11,000) pada 2009.[7]
^Untuk kriket, tidak ada Federasi Olahraga Nasional yang diakui oleh Pemerintah.[1]
^Sebuah Kejuaraan Dunia/Piala Dunia umumnya diadakan setiap empat tahun. Untuk siklisitas berbeda, markah keproporsionalan diberikan.
^Penghargaan untuk penampilan pada 2008 dianugerahi pada 2009.[14]