Lukman Hakim (musisi)

Lukman Hakim
Lukman Noah
Lukman dalam penampilannya bersama Noah di Makassar
Informasi latar belakang
Nama lahirLukman Hakim
Nama lainLukman, Lukman Noah, Lukman By The Hundreds
Lahir30 Desember 1976 (umur 47)
Cianjur, Jawa Barat, Indonesia
AsalBandung, Indonesia
Genre
Pekerjaan
Instrumen
Tahun aktif1991–sekarang
LabelMusica Studio's
Artis terkaitNoah
By The Hundreds
Situs webnoah-site.com

Lukman Hakim (lahir 30 Desember 1976)[1][butuh klarifikasi] atau lebih populer dengan nama Lukman Noah dan Lukman By The Hundreds adalah gitaris kenamaan Indonesia dari grup musik rock Noah dan By The Hundreds.

Kehidupan pribadi

Lukman, terlahir dengan nama Lukman Hakim lahir di Cianjur, Jawa Barat pada tanggal 30 Desember 1976. Ayahnya adalah seorang guru di SMP 5 Bandung. Lukman adalah anak ke 3 dari 5 bersaudara.[butuh rujukan]

Lukman mengenal dan belajar gitar secara otodidak. Pengetahuan tentang gitar didapatnya dari tempat nongkrong di lingkungan tempat tinggalnya di Antapani Bandung. Lukman pertama kali bergabung dalam sebuah band saat masih duduk di SMP, dan keasyikan nge-band ini membuatnya sempat tidak naik ke kelas 2 SMP.[butuh rujukan]

Lukman merasakan pengalaman religius yang dalam pada tahun kedua masa liburan panjang mereka karena kasus yang menimpa Ariel. Suatu hari ia mengunjungi Abel, teman ngeband-nya dulu. Abel sudah bolak-balik mengajak Lukman ke sebuah pengajian, tetapi Lukman selalu berkelit. Hari itu, Lukman tidak lagi bisa berkelit saat berkunjung ke rumah Abel, dan ternyata hari itu adalah hari yang sama dengan hari yang dijanjikannya kepada Abel seminggu lalu untuk menghadiri pengajian bersama Abel.[butuh rujukan]

Begitu mengikuti pengajian dari Jamaah Tabligh, Loekman langsung jatuh cinta pada ajaran yang diberikan. Lukman menemukan indahnya menjalani apa yang digariskan dalam Al Quran dan Hadits, pentingnya berpasrah kepada Sang Pencipta, dan hidup di lingkungan yang bernuansa islami.[butuh rujukan]

Perubahan yang dirasakan Lukman dari segi keimanan ini, tidak membuatnya meninggalkan profesinya sebagai musisi. Keyakinannya ini menggiring Lukman untuk memperbaiki instrument gitar, membuatnya lebih berbobot untuk sebuah tujuan baru yaitu perubahan.[butuh rujukan]

Keindahan pengalaman religius yang dialami oleh Lukman kemudian ditularkannya dengan mengajak Reza untuk mengikuti pengajian di kelompok tersebut.[butuh rujukan]

Lukman memiliki 2 orang anak dari pernikahannya dengan Rika.[butuh rujukan]

Karier

Lukman hakim di panggung konser.

Perjalanan hidup Lukman berubah dengan hadirnya seorang tetangga baru yang menjadikan rumahnya sebagai studio musik. Lukman menjadi penonton setia saat teman-teman tetangga barunya itu berlatih di studio musik tersebut. Hingga akhirnya personel band tersebut mengetahui bahwa Lukman juga bisa memainkan gitar, dan mengajak Lukman untuk bergabung sebagai gitaris kedua. Lukman menjalani tes yang diminta oleh personel band tersebut, walaupun sempat ragu di awalnya. Lalu akhirnya resmi bergabung dengan Laras saat masih duduk di kelas 1 SMA.[butuh rujukan]

Laras sering membawakan lagu-lagu milik Scorpions, Bon Jovi, dan band lama lain. Tentu saja, tuntutan untuk memperdengarkan nada yang mirip dengan band aslinya membuat Lukman harus bekerja keras mempelajari banyak lagu lama. Apalagi kebanyakan lagu mengharuskan Loekman tampil membawakan intro. Tuntutan ini mempengaruhi gaya penampilan Lukman di panggung. Saat berkonsentrasi agar dapat menghasilkan nada yang pas, Lukman akhirnya hanya berdiri diam di salah satu sisi panggung sambil memainkan gitarnya. Gaya itu terbawa hingga sekarang.[butuh rujukan]

Honor pertama nge-band diterima Loekman bersama Laras. Nominalnya tidak seberapa, hanya 50.000 rupiah sekali main. Tetapi itu tidak jadi masalah buat Loekman yang manggung sudah senang sekali saat itu. Belum ada pikiran untuk membeli gitar dan perangkat pendukungnya, karena Laras sudah meminjamkan gitar dan efeknya.[butuh rujukan]

Tahun 1990, Lukman mundur dari Laras karena jenuh memainkan lagu yang itu-itu saja berulang-ulang.[butuh rujukan]

Lukman pertama kali mendengar suara Ariel saat nongkrong di rumah temannya di dekat SMA 23 Bandung. Kebetulan rumah itu dijadikan warung makan oleh pemiliknya dan anak-anak SMA 23 sering menghabiskan waktu di warung ini. Saat itu Ariel menyanyikan ‘Say You Love Me’ dari Simply Red dengan sangat baik. Lukman yang mendengarnya langsung tertarik untuk mengenal si penyanyi. Akhirnya lewat adiknya yang berteman baik dengan anak-anak SMA 23, Lukman berkenalan dengan Ariel. Lukman berkenalan dengan Ariel saat Ariel duduk di kelas 2 SMA, sedangkan Lukman saat itu sudah tidak bersekolah lagi. Lukman memutuskan untuk tidak melanjutkan pendidikan ke universitas setelah lulus SMA karena ingin menjadi musisi berbekal pengetahuan dan penguasaannya pada instrumen gitar.[butuh rujukan]

Lukman tidak menyiakan kepercayaan yang diberikan orang tuanya saat dia memutuskan untuk tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Walaupun tidak memiliki gitar sendiri dan tanpa modal, Lukman yakin bahwa penguasaannya pada instrument gitar akan membuka jendela dunia baginya.[butuh rujukan]

Perkenalannya dengan Ariel membersitkan keinginan untuk membentuk band bersama Ariel. Hingga akhirnya mereka bergabung bersama di band Topi. Sayangnya, tak lama Topi akhirnya vakum. Loekman kemudian bergabung dengan Bigfabela. Formasi band tersebut sama dengan Topi, kecuali vokalisnya. Pada saat Bigfabela muncul, aliran neo-classical dan speed metal juga sedang marak. Lukman pun tak luput mempelajari melodi yang dimainkan Yngwie Malmsteen, Loudness, Power Metal, dan sejumlah band lain. Hanya saja, selain kecepatan memainkan melodi, Lukman tidak menemukan sesuatu yang lebih. Lagu-lagu Mr. Big dinilainya lebih menarik perhatian, karena permainan gitar Paul Gilbert lebih variatif dan sangat menantang untuk diulik.[butuh rujukan]

Honor manggung meningkat saat bersama Bigfabela, sehingga Loekman akhirnya memiliki efek gitar Metallizer buatan Boss. Sayangnya, gitar elektrik masih meminjam dari tetangganya. Gitar elektrik pertama Lukman adalah sebuah Fender Stratocaster tua. Lukman yang belum mengerti nilai sebuah Stratocaster yang sudah berumur, akhirnya menjual gitar tua tersebut karena belum mendapatkan bengkel gitar yang mampu mengembalikan kondisi normal Stratocaster tua tersebut. Lalu membeli gitar Maison.

Acara manggung Bigfabela pun akhirnya mulai kembang kempis, sehingga Lukman banyak menghabiskan waktunya di rumah. Game komputer dan mencari nada-nada lagu yang disukai menjadi pilihannya untuk mengisi waktu. Lukman menyebut fase ini sebagai pertapaan.[butuh rujukan]

Saat melihat penampilan baru band Ariel, Universe, di café O’Hara, Lukman diajak berdiskusi mengenai kekurangan band tersebut. Bahkan, tanpa diduga, Andika mengajak Lukman bergabung untuk menggantikan posisi gitaris yang dianggap kurang cakap. Lukman yang pada saat itu sedang bersemangat untuk nge-band, dan melihat bahwa vokalis band yang mengajaknya bergabung adalah Ariel, langsung mengiyakan ajakan tersebut. Kekurangan Universe memang pada gitar dan drum. Indra, membawa seorang drummer yang walaupun nyentrik, tetapi tergolong drummer yang cakap bernama Reza.[butuh rujukan]

Formasi ini akhirnya memiliki nama band baru yaitu Peterpan dan bertahan 2 tahun manggung setiap hari kecuali hari Minggu di O’Hara. Kafe berikutnya tempat Peterpan manggung adalah Sapu Lidi.[butuh rujukan]

Saat masih main di kafe inilah, Lukman memutuskan untuk mengakhiri masa bujang. Masalah menghidupi keluarga tidak menjadi kekhawatiran sama sekali bagi Loekman.[butuh rujukan]

Lukman mulai aktif memberikan tanggapan dan masukan tentang lagu-lagu yang ditulis Ariel dan memperdengarkan lagu hasil karyanya kepada personel Peterpan lainnya. Lukman memberikan masukan tentang akor-akor yang lebih kaya untuk lagu ciptaan Ariel, karena menurut Lukman walaupun banyak menciptakan lagu untuk Peterpan dan Noah, Ariel cenderung menghasilkan komposisi yang sederhana.[butuh rujukan]

Hobi Lukman yang lain adalah membangun dan mengutak-atik mobil untuk dipakai balap drift. Hobi ini menghabiskan waktu dan uang yang tidak sedikit. Saat vakum karena kasus yang menimpa Ariel, Lukman sempat bingung karena tabungannya menipis akibat hobinya tersebut. Tetapi rezeki sudah ada yang mengatur, tanpa disangka-sangka Lukman mendapat kontrak endorsement dari AHRS, sebuah perusahaan spare-parts kendaraan roda dua.[butuh rujukan]

Sempat menghilang saat sedang asyik menjelajahi pengalaman religius, Lukman kembali dengan ide segar untuk album ‘Suara Lainnya’ lewat lagu ‘Melawan Dunia’.[butuh rujukan]

Melodi gitar Lukman adalah identitas lain dari Noah, bahkan sejak Peterpan dulu. Dan bila dirasa perlu, Lukman selalu siap menghasilkan nada yang cantik.[butuh rujukan]

Diskografi

Singel

  • "Ku Katakan Dengan Indah" (bersama Geisha) (2020)[2]
  • "Buta Hati" (bersama EGO) (2021)[3]
  • "Menikah Denganku" (bersama Reza Noah, Roni Budiman, Lanlan dan Faizal Lubis)

Filmografi

Buku

Referensi

  1. ^ "Lukman NOAH: Profil". KapanLagi.com. Diakses tanggal 2020-07-05. 
  2. ^ "Kukatakan Dengan Indah (feat. Lukman NOAH) - Single by Geisha". Apple Music. Diakses tanggal 13 April 2021. 
  3. ^ "EGO Luncurkan Single Perdana "Buta Hati"". Jateng Pos. 25 Juni 2021. Diakses tanggal 16 Juli 2021. 

Pranala luar