Lengkung katenari (dalam bahasa Inggris, Catenary Arch) adalah jenis lengkung arsitektur yang mengikuti kurva katenari terbalik. Kurva katenari telah digunakan pada bangunan sejak zaman kuno. Lengkung katenari membentuk prinsip yang mendasari sistem keseluruhan kubah dan tembok penopang pada bangunan katedral yang memiliki kubah dari batu dengan gaya arsitektur Gotik dan kubah dengan gaya arsitektur Renaisans.[1] Lengkung katenari bukan lengkung parabolik.
Sejarah
Ilmuwan abad ke-17 Robert Hooke menulis, "Ut utet continuum flexile, sic stabit contiguum rigidum inversum", atau "Seperti menggantung kabel yang fleksibel, terbalik, menahan bagian-bagian lengkungan yang saling bersentuhan."[2]