Lavabit mendapat perhatian media pada Juli 2013 setelah mengungkapkan bahwa Edward Snowden menggunakan alamat surel [email protected] untuk mengundang pengacara dan aktivis hak asasi manusia ke sebuah konferensi pers saat terjebak di Bandar Udara Internasional Sheremetyevo, Moskwa.[5] Sehari setelah Snowden mengungkapkan identitasnya, pemerintah federal Amerika Serikat mengeluarkan perintah pengadilan tertanggal 10 Juni 2013 di bawah 18 USC 2703(d), amendemen Stored Communications Act tahun 1994, yang isinya meminta metadata seorang pelanggan tak bernama. Kevin Poulsen dari Wired menulis bahwa "waktu dan keadaannya menunjukkan" bahwa Snowden adalah pelanggan yang dimaksud.[6] Pada Juli 2013, pemerintah A.S. mengirimkan surat penggeledahan yang isinya meminta agar Lavabit menyerahkan kunci SSL pribadinya sehingga berdampak pada seluruh pengguna Lavabit.[7]