Lagu kebangsaan Honduras

Himno Nacional de Honduras

Lagu Nasional  Honduras
AliasTu bandera es un lampo de cielo
Penulis lirikAugusto Constancio Coello
KomponisCarlos Hartling
Penggunaan1915
Sampel audio
Lagu kebangsaan Honduras (instrumental)

Lagu kebangsaan Honduras (bahasa Spanyol: Himno Nacional de Honduras) diadopsi berdasarkan keputusan presiden Republik Honduras nomor 42 tahun 1915. Liriknya ditulis oleh Augusto Constantino Coello dan musiknya dikarang oleh Carlos Hartling.

Secara keseluruhan, lagu ini adalah kronologi singkat sejarah Honduras. Lagu ini memuat sebuah refrain dan tujuh bait. Untuk kegiatan resmi, hanya refrain dan bait ketujuh yang dinyanyikan. Refrain yang dinyanyikan sebelum dan sesudah bait ketujuh, adalah deskripsi dari dua simbol utama Honduras, yaitu bendera dan lambangnya. Dan bait ketujuhnya adalah panggilan patriotik untuk rakyat Honduras agar melindungi bangsa dan bendera mereka.

Selama anak-anak Honduras menempuh pendidikan dasar mereka selama enam tahun, mereka diajarkan dan menghafal makna dari seluruh delapan bait lagu ini. Untuk kelulusan sekolah menengah, sekolah tinggi, universitas, atau jenis kelulusan lainnya, sebuah ujian yang pertanyaannya didasari dari lagu ini harus dilewati terlebih dahulu.

Lirik

Lirik Bahasa Spanyol Terjemahan Bahasa Indonesia

Coro
Tu bandera, tu bandera es un lampo de cielo
Por un bloque, por un bloque de nieve cruzado;
Y se ven en su fondo sagrado
Cinco estrellas de pálido azul;
En tu emblema, que un mar rumoroso
Con sus ondas bravías escuda,
De un volcán, de un volcán tras la cima desnuda
Hay un astro, hay un astro de nítida luz.

Refrain
Benderamu adalah sebuah keindahan di langit
Disilangi oleh sebongkah salju putih;
Dan bisa dilihat, di lebarnya yang suci,
Lima bintang biru muda.
Di lambangmu, di mana laut yang bergemuruh
Dengan gelombang liarnya yang melindungi,
Di belakang puncak gunung berapi yang terbuka,
Sebuah bintang bersinar terang.

India virgen y hermosa dormías
De tus mares al canto sonoro,
Cuando echada en tus cuencas de oro
El audaz navegante te halló;
Y al mirar tu belleza extasiado
Al influjo ideal de tu encanto,
La orla azul de tu espléndido manto
Con un beso de amor consagró.

Seperti gadis Indian yang engkau tiduri,
Dibuai oleh lagu bergema dari lautmu,
Ketika, terletak di lembah emasmu,
Navigator yang berani menemukanmu;
Dan saat melihat, terpikat dengan kecantikanmu,
Dan merasakan pesonamu,
Dia mendedikasikan ciuman cinta ke ujung biru
Jubahmu yang sangat elok.

De un país donde el sol se levanta,
Mas allá del Atlante azulado,
Aquel hombre te había soñado
Y en tu busca a la mar se lanzó.
Cuando erguiste la pálida frente,
En la viva ansiedad de tu anhelo,
Bajo el dombo gentil de tu cielo
Ya flotaba un extraño pendón.

Dari sebuah negeri di mana matahari terbit,
Melampaui Atlantik biru,
Seorang pria yang memimpikanmu
Untuk mencarimu ia meluncur ke laut.
Ketika engkau mengangkat dahimu yang pucat,
Dalam kecemasan hidup harapanmu,
Di bawah kubah langitmu yang lembut
Sudah mengibarkan panji asing.

Era inutil que el indio tu amado
Se aprestara a la lucha con ira,
Porque envuelto en su sangre Lempira,
En la noche profunda se hundió;
Y de la épica hazaña, en memoria,
La leyenda tan sólo ha guardado
De un sepulcro el lugar ignorado
Y el severo perfil de un peñón.

Tak berguna ketika Indian yang kau cintai
Berlari ke pertempuran dengan amarah,
Karena, dilumuri oleh darahnya, Lempira,
Di tengah malam ia tenggelam;
Dan tentang perbuatan heroiknya, dalam kenangan,
Legenda itu sendiri telah disimpan
Dari sebuah kuburan di tempat yang terlupakan,
Dan riwayat buruk sebuah puncak gunung.

Por tres siglos tus hijos oyeron
El mandato imperioso del amo;
Por tres siglos tu inútil reclamo
En la atmosfera azul se perdió;
Pero un día gloria tu oído
Percibió, poderoso y distante,
Que allá lejos, por sobre el Atlante,
Indignado rugía un León.

Untuk tiga abad putra-putrimu mendengar
Perintah yang angkuh dari sang tuan;
Untuk tiga abad keluhanmu yang tak berguna
Menghilang di atmosfer biru
Tapi di suatu hari yang berjaya, telingamu
Dirasakan, perkasa dan panjang,
Di sana, jauh sekali, di atas Atlantik,
Dengan geram, seekor singa mengaum.

Era Francia, la libre, la heroica,
Que en su sueño de siglos dormida
Despertaba iracunda a la vida
Al reclamo viril de Dantón:
Era Francia, que enviaba a la muerte
La cabeza del Rey consagrado,
Y que alzaba soberbia a su lado,
El altar de la diosa razón.

Itulah Prancis, yang bebas, yang heroik,
Yang dalam mimpinya di tidurnya yang berabad-abad,
Terbangun dengan murka untuk hidup
Di protes kasarnya Danton:
Itulah Prancis, yang dikirim ke kematian
Kepala Sang Raja yang dikuduskan,
Dan yang dibangun dengan angkuh di sisinya,
Altar dewi berbudi.

Tú también, ¡oh mi patria!, te alzaste
De tu sueño servil y profundo;
Tú también enseñaste al mundo
Destrozado el infame eslabón.
Y en tu suelo bendito, tras la alta
Cabellera del monte salvaje,
Como un ave de negro plumaje,
La colonia fugaz se perdió.

Engkau juga, oh negaraku!, bangkitlah
Dari tidur nyenyakmu yang dalam;
Engkau juga menunjukkan dunia
Belenggu yang keji itu hancur.
Dan di tanahmu yang diberkati, di belakang tingginya,
Rambut hutan yang liar,
Bagai burung berbulu hitam,
Para koloni yang fana itu hilang.

Por guardar ese emblema divino,
Marcharemos Oh! Patria a la muerte,
Generosa será nuestra suerte,
Si morimos pensando en tu amor.
Defendiendo tu santa bandera
Y en tus pliegues gloriosos cubiertos,
Serán muchos, Honduras tus muertos,
Pero todos caerán con honor.

Untuk melindungi lambang yang suci ini
Berbarislah, oh tanah air!, sampai mati;
Kematian kami akan dihormati
Jika kami mati, memikirkan cinta kepadamu.
Sudah membela benderamu yang suci,
Dan menyelimuti lipatannya yang berjaya,
Ada banyak, Honduras, akan mati untukmu,
Tapi semua akan gugur dalam kemuliaan.