Kuil Puncak Timur didirikan pada 1319.[1] Zhang Liusun (1248-1321), seorang pejabat Dinasti Yuan dan keturunan TaoisZhang Daoling, mengumpulkan uang dan memperoleh tanah untuk membangun kuil, tetapi ia meninggal tidak lama kemudian. Muridnya, guru DaoisWu Quanjie (1269-1346) melanjutkan pembangunan kuil tersebut. Pada 1322, aula dan gerbang utama rampung. Kuil itu diperbaiki dan diberi nama seperti sekarang pada 1447 selama pemerintahan Kaisar Zhengtong dari Dinasti Ming. Selama Dinasti Qing, kuil ini dibangun kembali dua kali yaitu pada 1698 selama pemerintahan Kaisar Kangxi, kemudian pada 1761 selama pemerintahan Kaisar Qianlong. Kuil ini juga pernah diperluas selama Dinasti Qing.
Ketika terjadi kekacauan selama Revolusi Kebudayaan, kuil ini mengalami rusakan parah, seluruh bagian dalam dihancurkan dan isinya diambil atau dihancurkan. Kuil dibuka kembali pada akhir 1970-an. Hanya lima patung asli yang tersisa, yang lainnya sudah hilang. Kuil Puncak Timur menerima lima patung dari "Sanguanmiao Beijing" (Kuil Tiga Pejabat) yang sudah tidak lagi berfungsi sebagai kuil. Tiga halaman dan bangunan yang tersisa saat ini hanya menempati sebagian dari situs aslinya. Sisanya diambil untuk digunakan oleh Biro Keamanan Umum hingga 1990-an dan dikembangkan kembali menjadi lahan yasan komersial pada awal 2000-an termasuk kantor Biro Keamanan Umum yang sudah dikosongkan.[2] Kuil Dongyue berfungsi sebagai sekolah, kantor pemerintah dan perumahan untuk ratusan orang hingga 1996, ketika dinyatakan sebagai khazanah nasional oleh Dewan Negara dengan nomor resolusi 4-113 tanggal 20 November 1996. Kuil Puncak Timur dipulihkan pada 2002 dengan menelan biaya 5,8 juta yuan.
Referensi
^"Beijing Dongyue Temple". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-12-04. Diakses tanggal 2008-05-25.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)