Kopi jangkat atau Kopi robusta merangin merupakan varietas kopi robusta yang menjadi salah satu komoditi unggulan dari daerah dataran tinggi kabupaten Merangin, provinsi Jambi.[1] Kopi ini dianugerahi sebagai kopi robusta terbaik tingkat nasional dalam kompetisi pengolahan full wash, pada event specialty coffe association of Indonesia (SCAI) Expo 2018, di hotel grand inna Bali.[2] Pada tahun berikutnya, di kompetisi pengolahan honey, event SCAI 2019, di ibis hotel Bandung, kopi jangkat kembali meraih penghargaan sebagai kopi robusta terbaik tingkat nasional.[3]
Salah satu varian kopi unggulan di provinsi Jambi ini telah mengantongi sertifikat Indikasi Geografis (IG) Sumatera-Merangin dengan nama Kopi Robusta Merangin, yang dikeluarkan oleh Kemenkumham RI. Sertifikat tersebut diterbitkan oleh Kemenkumham RI pada 20 Desember 2020, dan sekaligus sebagai bentuk pengakuan atas eksistensi dan spesifikasi kopi khas yang diproduksi di Merangin.[4][5][6][7][8]
Latar Belakang
Perkebunan kopi yang telah ada semenjak zaman belanda ini tumbuh subur di kaki Gunung Masurai didataran tinggi kabupaten Merangin yang tersebar di kecamatan Jangkat, Jangkat Timur, dan Lembah Masurai. Perkebunan kopi robusta yang memiliki luas lahan kurang lebih 11.066 hektar ini[9] ditanam diketinggian 1000 Mdpl yang berbatasan langsung dengan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS).
Promosi dan Pengembangan
Pada tahun 2019 Pemerintah Kabupaten Merangin mengenalkan Kopi jangkat, sebagai salah satu produk unggulan di Smesco Jambi Tuntas Festival.[10] Kemudian pada tahun 2020 Bank Indonesia (BI) perwakilan Provinsi Jambi memberikan bantuan program sosial untuk mengenalkan dan mengembangkan klaster kopi robusta Jangkat ditingkat internasional. Petani tidak lagi menjual kopi dalam bentuk bahan mentah, tapi sudah menjadi kopi yang siap di ekspor.[11] Bantuan yang diserahkan Bank Indonesia (BI) perwakilan Provinsi Jambi tersebut yaitu berupa rumah jemur kopi (dome), mesin pengupas kopi (pulper), mesin penepung kopi (grinder), dan mesin generator (genset).[12]