Konstitusi Kekaisaran Jerman (bahasa Jerman: Verfassung des Deutschen Reiches) adalah hukum dasar dari Kekaisaran Jerman pada 1871-1919, yang dibuat pada 16 April 1871.[1] Para sejarawan Jerman sering menyebutnya sebagai konstitusi kekaisaran Bismarck, yang dalam bahasa Jerman disebut Bismarcksche Reichsverfassung.
Konstitusi tersebut merupakan sebuah perjanjian antara para penandatangannya yakni meliputi Konfederasi Jerman Utara dan empat negara bagian Jerman yang berada di selatan Sungai Main, [1] ditambah negara-negara yang menjadi anggota dari konfederasi tersebut dan mendirikan sebuah negara baru dengan nama Deutsches Reich (umumnya diterjemahkan menjadi "Kekaisaran Jerman"). Perang Austria-Prusia pada 1866 mengakibatkan pembubaran Konfederasi Jerman pada 1866 dan pembentukan Konfederasi Jerman Utara pada 1867, dan peristiwa-peristiwa lainnya.
Menurut konstitusi tersebut, Kekaisaran Jerman merupakan sebuah federasi yang dikepalai oleh Raja Prusia, yang bergelar Kaisar Jerman. Kaisar dapat mengangkat Kanselir dan ketua Bundesrat (dewan perwakilan negara-negara bagian Jerman).
Konstitusi tersebut memiliki judul dalam bahasa Jerman yang sama dengan penerusnya, Konstitusi Weimar (juga juga dikenal dengan nama "Konstitusi Reich Jerman"). Konstitusi Weimar ditetapkan pada tahun 1919 pada saat pembentukan Republik Weimar.
Penandatangan dan anggota
Konstitusi tersebut ditandatangani oleh Raja PrusiaWilhelm I (yang bertindak dalam kapasitasnya sebagai Bundespräsidium Konfederasi Jerman Utara), Raja Bayern, Sachsen, dan Württemberg, dan Haryapatih Baden dan Hesse. Hesse yang berada di utara sungai Main merupakan anggota Konfederasi Jerman Utara; Hesse di sebelah selatan sungai tersebut kini juga dilibatkan.
Kekaisaran secara resmi dianggap sebagai federasi negara-negara bagian tersebut di bawah kepemimpinan Prusia. Raja Prusia disebut dalam konstitusi dengan sebutan "Bundespräsidium", dan diberi gelar Kaisar Jerman (Deutscher Kaiser).