Klasifikasi UIC adalah sistem susunan roda yang dikhususkan untuk lokomotif dan kereta rel. Susunan roda ini diatur menurut Peraturan Persatuan Perusahaan Kereta Api Sedunia (Union Internationale des Chemins de Fer, UIC) No. 650 tentang Standar Spesifikasi Teknis Susunan Roda Lokomotif dan Kereta Rel.[1] Susunan ini telah dipakai di seluruh dunia. Di Amerika Serikat, susunan roda AAR diterapkan di semua jenis lokomotif modern di sana.
Klasifikasi Jerman
Klasifikasi UIC juga dikenal dengan istilah klasifikasi Jerman.[2]
Lokomotif atau kereta rel terdiri atas kereta-kereta yang terangkai permanen namun terpisah secara mekanis.
Tanda kurung ()
Beberapa gandar ditaruh pada bogie yang sama, kecuali lokomotif jenis garratt dan mallet. Misal: (A1A), artinya bogie tiga gandar dengan dua gandar luar berpenggerak. Lokomotif mallet dapat diketahui dari dengan memberi tanda kurung pada huruf, angka, dan/atau tanda petik yang berarti itu adalah power unit bagian depan. Misal, (2D')D2 atau 4-8-8-4 (Union Pacific Big Boy).
Lokomotif Garratt dapat diketahui dari mengurungkan atau menempatkan tanda tambah (+) di antara semua unit tunggal.
Akhiran
h: uap panas (Jerman: Heißdampf)
n: uap jenuh (Jerman: Nassdampf)
v: mesin uap gabungan (Jerman: Verbund)
Turb: turbin
Angka menunjukkan jumlah silinder
t: lokomotif tangki
tr: lokomotif trem
E: lokomotif Engerth
G: khusus untuk kereta barang dan pelangsir (Jerman: Güterzug)
P: khusus untuk kereta penumpang (Jerman: Personenzug)
S: khusus untuk kereta penumpang cepat (Jerman: Schnellzug)
Contoh
(A1A)(A1A)
Dua bogie terpasang di bawah lokomotif. Tiap bogie memiliki satu gandar penggerak depan, gandar idle di tengah, dan satu gandar penggerak belakang yang semuanya digerakkan oleh motor traksi tersendiri. Lokomotif di Indonesia yang menggunakan susunan roda ini adalah BB200, BB201, BB202, dan BB203.
B
Dua gandar penggerak yang dipasang pada rangka lokomotif dan digerakkan bersama-sama dengan batang penggerak atau roda gigi. (Notasi Whyte: 0-4-0)
BB
Empat gandar penggerak yang dipasang pada rangka lokomotif, setiap sepasang gandar (dua buah gandar) digerakkan bersama-sama dengan batang penggerak atau roda gigi. Bandingkan dengan B'B', Bo'Bo', atau D.
B'B'
Dua bogie, di mana setiap bogie memiliki dua gandar penggerak yang digerakkan bersama-sama oleh batang penggerak atau roda gigi. Lokomotif di Indonesia yang menggunakan susunan roda ini adalah BB300, BB301, BB302, BB303, BB304, BB305, dan BB306.
B'(A1A)
Dua bogie terpasang di bawah lokomotif. Bogie depan adalah Bo, yang berarti dua gandar penggerak yang digerakkan oleh motor traksi tersendiri. A1A berarti bogie memiliki satu gandar penggerak depan, gandar idle di tengah, dan satu gandar penggerak belakang yang semuanya digerakkan oleh motor traksi tersendiri.
Bo'Bo'
Dua bogie, di mana setiap bogie memiliki dua gandar penggerak yang digerakkan oleh motor traksi tersendiri. (Notasi Whyte: 0-4-4-0)
Bo'Bo'Bo'
Dua bogie, di mana setiap bogie memiliki dua gandar penggerak yang digerakkan oleh motor traksi tersendiri.
Bo'2'Bo'
Tiga bogie, bogie depan dan belakang memiliki dua gandar penggerak yang digerakkan oleh motor traksi tersendiri. Satu bogie di tengah memiliki dua gandar idle. Lokomotif di Indonesia yang menggunakan susunan roda ini adalah BB204 yang memang didesain untuk tekanan gandar rendah.
C
Tiga gandar penggerak yang dipasang pada kerangka lokomotif. Lokomotif C300 menggunakan susunan ini. (Notasi Whyte: 0-6-0)
C'C'
Dua bogie, di mana setiap bogie memiliki tiga gandar penggerak yang digerakkan bersama-sama oleh batang penggerak atau roda gigi. (Notasi Whyte: 0-6-6-0)
Co'Co'
Dua bogie, di mana setiap bogie memiliki tiga gandar penggerak yang digerakkan oleh motor traksi tersendiri. Lokomotif di Indonesia yang menggunakan susunan roda ini adalah CC201, CC202, CC203, CC204, CC205, dan CC206. (Notasi Whyte: 0-6-6-0)
Co'2'Co'
Tiga bogie, bogie depan dan belakang memiliki tiga gandar penggerak yang digerakkan oleh motor traksi tersendiri. Satu bogie di tengah memiliki dua gandar idle. Lokomotif di Indonesia yang menggunakan susunan roda yang paling unik ini adalah CC200 yang memang didesain untuk tekanan gandar rendah.
(2Co)(Co2)
Dua bogie terpasang pada unit, di mana setiap bogie memiliki dua gandar luar yang idle dan tiga gandar dalam yang berpenggerak.
D
Empat gandar penggerak terpasang pada rangka dan digerakkan bersama-sama oleh batang penggerak atau roda gigi. Lokomotif di Indonesia yang menggunakannya adalah D300 dan D301.
1'D1'
Satu gandar depan idle terpasang pada bogie, empat gandar penggerak terpasang pada rangka yang digerakkan bersama-sama oleh batang penggerak atau roda gigi, diikuti satu gandar belakang idle terpasang pada bogie. (Notasi Whyte: 2-8-2)
E
Lima gandar penggerak, digerakkan bersama-sama oleh batang penggerak atau roda gigi, dan terpasang pada rangka. Contoh: E10 atau Mak Itam. (Notasi Whyte: 0-10-0)
1'F1'
Satu gandar depan idle terpasang pada bogie, enam gandar penggerak terpasang pada rangka yang digerakkan bersama-sama oleh batang penggerak atau roda gigi, diikuti satu gandar belakang idle terpasang pada bogie. Contoh: F10 atau Javanic. (Notasi Whyte: 2-12-2)
2′D1′h3S
Dua gandar idle terpasang pada bogie, empat gandar penggerak, satu gandar belakang idle terpasang pada bogie, lokomotif uap panas, tiga silinder, untuk kereta cepat.
1′E1′h2Gt
Satu gandar depan idle terpasang pada bogie, lima gandar penggerak, satu gandar belakang, lokomotif uap panas, dua silinder, untuk kereta barang, dengan tangki.
1′Dn4vP
Satu gandar depan idle terpasang pada bogie, empat gandar penggerak, lokomotif uap jenuh, empat silinder, mesin uap gabungan, untuk kereta penumpang.
D′Dh4vtG
Empat gandar penggerak pada bogie, empat gandar penggerak pada rangka (lokomotif uap Mallet), lokomotif uap panas, empat silinder, gabungan, dengan tangki, untuk kereta barang.
^Peraturan Persatuan Perusahaan Kereta Api Sedunia (Union Internationale des Chemins de Fer, UIC) No. 650 tentang Standar Spesifikasi Teknis Susunan Roda Lokomotif dan Kereta Rel
^The Railway Data File. Published by Silverdale Books 2000. p. 52. ISBN 1-85605-499-3.