Ketsaran Rusia (bahasa Rusia: Царство Русское, Tsarstvo Russkoye) adalah nama resmi negara Rusia yang eksis dari tahun 1547 hingga 1721. Negara ini merupakan kelanjutan dari Keharyapatihan Moskwa dan bertransformasi menjadi Kekaisaran Rusia pada tahun 1721 setelah reformasi yang dilakukan oleh Kaisar Pyotr yang Agung. Ketsaran Rusia dikenal sebagai salah satu kekuatan besar di Eropa Timur, yang memainkan peran penting dalam politik, agama, dan budaya wilayah tersebut.
Sejarah
Pendiriannya (1547)
Ketsaran Rusia didirikan ketika Ivan IV Vasilyevich, yang dikenal sebagai Ivan yang Mengerikan, memproklamirkan dirinya sebagai Tsar Rusia pada 16 Januari 1547. Gelar "Tsar" berasal dari kata "Caesar", yang menunjukkan klaim Ivan sebagai pewaris tradisi Kekaisaran Romawi Timur (Bizantium) setelah jatuhnya Konstantinopel pada 1453. Penobatan Ivan sebagai Tsar menandai transisi dari Keharyapatihan Moskwa ke Ketsaran Rusia.
Ivan IV memusatkan kekuasaan dengan memberlakukan kebijakan otoriter yang dikenal sebagai oprichnina. Selain itu, ia memperluas wilayah Rusia secara signifikan, termasuk penaklukan Kazan (1552), Astrakhan (1556), dan Siberia Barat. Kebijakannya yang brutal dan ambisius meninggalkan warisan yang kompleks dalam sejarah Rusia.
Periode Perang dan Krisis (1598–1613)
Setelah kematian Tsar Fyodor I, putra Ivan IV, Ketsaran memasuki periode yang dikenal sebagai Masa Kekacauan (Smutnoye Vremya). Pada masa ini, Rusia menghadapi krisis suksesi, invasi asing (terutama oleh Polandia dan Swedia), dan pemberontakan internal.
Situasi ini mencapai puncaknya ketika Moskwa dikuasai oleh pasukan Polandia-Lituania pada tahun 1610. Perlawanan rakyat Rusia, yang dipimpin oleh Minin dan Pojarsky, berhasil mengusir penjajah pada tahun 1612. Pemulihan ketertiban dimulai dengan pemilihan Mikhail Romanov sebagai Tsar pada tahun 1613, yang menandai awal Dinasti Romanov.
Di bawah Dinasti Romanov, Ketsaran Rusia mulai pulih dari kekacauan dan memperluas wilayahnya. Tsar Aleksey I (1645–1676) memperkuat kekuasaan monarki dan memperluas wilayah Rusia ke timur melalui eksplorasi Siberia.
Pada masa ini, Rusia juga menghadapi konflik dengan Kekaisaran Ottoman dan Polandia-Lituania, yang menyebabkan perubahan geopolitik di Eropa Timur. Perjanjian Andrusovo (1667) dengan Polandia-Lituania memberi Rusia kendali atas Smolensk, Kiev, dan wilayah Ukraina di tepi timur Sungai Dnieper.
Reformasi gereja pada masa Patriark Nikon (1652–1666) memicu perpecahan dalam Gereja Ortodoks Rusia, dengan munculnya kelompok Old Believers yang menentang perubahan tersebut.
Pyotr I (Pyotr yang Agung), yang memerintah sebagai Tsar sejak 1682, membawa perubahan besar dalam sejarah Rusia. Ia memulai serangkaian reformasi modernisasi yang mencakup militer, administrasi, dan budaya. Pyotr memindahkan ibu kota dari Moskwa ke Saint Petersburg pada 1703, menjadikannya simbol Rusia modern yang lebih dekat dengan Eropa.
Kemenangan Rusia dalam Perang Utara Besar (1700–1721) melawan Swedia menegaskan statusnya sebagai kekuatan besar Eropa. Pada tahun 1721, Pyotr mengambil gelar "Kaisar Rusia", yang mengakhiri era Ketsaran Rusia dan memulai era Kekaisaran Rusia.
Sistem Pemerintahan
Monarki Absolut
Ketsaran Rusia diperintah oleh Tsar, yang memiliki kekuasaan absolut dalam pemerintahan dan hukum. Tsar didukung oleh Duma Boyar, sebuah dewan bangsawan yang berfungsi sebagai penasihat, meskipun pengaruhnya berkurang setelah reformasi Ivan IV.
Militer
Militer Ketsaran Rusia terdiri dari pasukan reguler dan kelompok semi-militer seperti Streltsy. Pasukan ini memainkan peran penting dalam ekspansi wilayah dan pertahanan negara. Namun, setelah reformasi Pyotr yang Agung, militer Rusia diorganisasi ulang menjadi kekuatan modern.
Ekonomi dan Masyarakat
Ekonomi Agraris
Ekonomi Ketsaran Rusia sangat bergantung pada pertanian, dengan mayoritas penduduknya adalah petani. Sistem perbudakan serfdom diperkenalkan secara formal pada abad ke-17, yang mengikat petani pada tanah yang mereka garap. Hal ini menciptakan kesenjangan sosial yang tajam antara bangsawan (boyar) dan rakyat jelata.
Perdagangan
Rusia juga terlibat dalam perdagangan internasional, terutama melalui pelabuhan Arkhangelsk di Laut Putih. Namun, akses ke laut tetap menjadi masalah strategis hingga Pyotr yang Agung berhasil mengamankan jalur perdagangan melalui Laut Baltik.
Budaya dan Agama
Gereja Ortodoks Rusia memainkan peran sentral dalam kehidupan masyarakat. Tsar dianggap sebagai pelindung iman Ortodoks dan kepala spiritual umatnya. Seni dan arsitektur Rusia pada masa ini mencerminkan pengaruh Bizantium, seperti terlihat pada Katedral Santo Basil di Moskwa.
Warisan
Ketsaran Rusia meninggalkan warisan yang mendalam dalam sejarah Rusia, termasuk struktur pemerintahan, tradisi Ortodoks, dan identitas nasional. Reformasi dan ekspansi yang dilakukan selama era Ketsaran membentuk fondasi bagi Kekaisaran Rusia yang akan datang.
Dengan berakhirnya Ketsaran pada tahun 1721, Rusia memasuki fase baru sebagai kekaisaran yang akan memainkan peran penting dalam sejarah dunia hingga Revolusi 1917.
Lihat Juga
Bibliografi
- Kotilane, Jarmo. 2004. Modernizing Muscovy: Reform and Social Change in Seventeenth Century Russia. London: Routledge. ISBN 0-415-30751-1.
Referensi
- Hosking, Geoffrey. Russia and the Russians: A History. Harvard University Press, 2001.
- Bushkovitch, Paul. A Concise History of Russia. Cambridge University Press, 2012.
- Poe, Marshall T. The Russian Moment in World History. Princeton University Press, 2003.
Pranala luar
Wikimedia Commons memiliki media mengenai
Muscovy.