Kerbau rawa hidup di lumpur, rawa dan air yang menggenang. Masa reproduksinya adalah 2,5 tahun untuk dua kali melahirkan. Daging kerbau rawa merupakan salah satu komoditaspeternakan.
Habitat
Kerbau rawa berasal dari wilayah Asia Tenggara.[1]Habitat kerbau rawa adalah di lumpur, rawa dan air yang menggenang.[2] Habitat asli dari kerbau rawa adalah di Thailand. Setelah itu, kerbau rawa menyebar ke bagian utara menuju ke Tiongkok, dan bagian selatan ke Sumatra. Dari Tiongkok, kerbau rawa menyebar ke Filipina. Sedangkan dari Sumatra, kerbau rawa menyebar ke Jawa, Sulawesi dan Kepulauan Nusa Tenggara.[3]
Ciri fisik
Warna kulit dari kerbau rawa adalah abu-abu kehitaman. Bentuk tubuhnya pendek tapi terlihat kekar. Bentuk badan kerbau rawa adalah bulat dengan lingkar dada yang lebar. Bentuk tanduknya melengkung dan melebar.[2]
Kemampuan reproduksi
Induk kerbau rawa yang berusia dewasa dapat beranak dua kali setiap 2,5 tahun. Anak kerbau rawa yang baru lahir memiliki bobot ntara 24–31 kg. Setahun setelah kelahiran, anak kerbau rawa dapat mencapai bobot 150–200 kg.[4]
Pemanfaatan
Komodias peternakan
Kerbau rawa dapat dijadikan sebagai komodias peternakan dengan produk daging. Pakan ternak untuk kerbau rawa dapat berkualitas rendah karena kerbau rawa mampu mencerna serat kasar lebih baik dibandingkan dengan sapi. Persentase karkas yang dimiliki oleh kerbau juga tinggi yaitu antara 40–47%.[5] Peternakan kerbau rawa banyak ditemukan di Indonesia karena lahan rawa di Indonesia sangat luas.[6]