Kerajaan Hungaria dari tahun 1526 hingga 1867 merupakan wilayah Monarki Habsburg dan kemudian Kekaisaran Austria dari tahun 1804, walaupun wilayah ini tetap berada di luar Kekaisaran Romawi Suci.
Setelah berakhirnya Pertempuran Mohács pada tahun 1526, terdapat dua raja Hungaria yang telah dimahkotai, yaitu János I dan Ferdinand I. Pada mulanya wilayah Habsburg masih dipersengketakan karena kedua raja ini menyatakan diri sebagai penguasa seluruh kerajaan. Periode ketidakpastian ini baru berakhir pada tahun 1570 setelah Raja János Zsigmond Szapolyai mengundurkan diri, sehingga hanya Kaisar Maximilian II yang tersisa.
Pada awalnya, wilayah-wilayah yang dikuasai oleh raja-raja Hungaria dari Wangsa Habsburg disebut "Kerajaan Hungaria" atau "Hungaria Kerajaan".[2][3][4] Istilah "Hungaria Kerajaan" merupakan lambang keberlanjutan hukum[5] setelah pendudukan Utsmaniyah agar tradisi hukum Hungaria tetap dapat dipertahankan.[6] Namun, kenyataannya wilayah ini merupakan provinsi de facto Habsburg.[7] Meskipun begitu, bangsawan Hungaria berhasil memaksa Wina untuk mengakui bahwa Hungaria adalah satuan wilayah khusus Habsburg yang harus diperintah berdasarkan hukumnya sendiri.[8] Di sisi lain, historiografi Hungaria juga menempatkan Transilvania sebagai kelanjutan Kerajaan Hungaria abad pertengahan.[9]
^Adeleye, Gabriel G. (1999). World Dictionary of Foreign Expressions. Ed. Thomas J. Sienkewicz and James T. McDonough, Jr. Wauconda, IL: Bolchazy-Carducci Publishers, Inc. ISBN0-86516-422-3.