Kerajaan Dublin adalah kerajaan yang didirikan oleh bangsa Viking setelah mereka menyerbu wilayah di sekitar Dublin pada abad ke-9. Kerajaan ini merupakan kerajaan Nordik pertama dan yang mampu bertahan paling lama di Irlandia. Wilayahnya kurang lebih serupa dengan wilayah Kabupaten Dublin pada masa modern. Bangsa Nordik menyebut kerajaan ini Dyflin, yang berasal dari dari bahasa Irlandia Dubh Linn, berarti "kolam hitam".
Pada masa kekuasaan Viking, Dublin menjadi pelabuhan budak terbesar di Eropa Barat.[1][2][3][4] Seiring berjalannya waktu, para pendatang Viking di Dublin mulai mengalami Gaelisisasi. Mereka mulai mengembangkan sinkretisme budaya Gaelik-Nordik yang disebut "Nordik-Gael".
Luas wilayah kerajaan ini berubah-ubah. Pada masa damai, wilayahnya menjangkau kawasan Wicklow (Wykinglo) di selatan, Glen Ding di dekat Blessington, Leixlip (Lax Hlaup) di sebelah barat Dublin, dan Skerries, Dublin (Skere) di utara. Kawasan Fingal di sebelah utara Dublin dinamai dari orang Nordik yang tinggal di kawasan tersebut.
Raja terakhir Dublin tewas dibunuh oleh para penakluk dari Normandia pada tahun 1171, tetapi warga kota tersebut masih mempertahankan kebudayaan mereka selama beberapa generasi.