Sebagai daerah yang topografi seluruh wilayahnya daratan, Kepanjen merupakan jalur transit yang menjadi pilihan untuk melanjutkan perjalanan melalui jalur selatan menuju Kota Blitar dan Kediri. Selama berada di Kepanjen, pengunjung dapat menikmati berbagai fasilitas yang tersedia seperti akomodasi, wisata alam, hingga makanan khas kecamatan ini.[3]
Latar Belakang
Peraturan Pemerintah Nomor 18 tahun 2008 tentang Persetujuan Pemindahan ibu kota Kabupaten Malang ke Kecamatan Kepanjen merupakan awal berdirinya ibu kota baru. Proses panjang penetapan Kepanjen sebagai ibu kota kabupaten diawali usulan Bupati Malang dengan surat Nomor 135.7/093/421.202/2007 Tanggal 17 Januari 2007 kepada Ketua DPRD Kabupaten Malang. Usulan itu diperkuat persetujuan dari DPRD Kabupaten Malang berdasarkan Keputusan Nomor 3 Tahun 2007 tanggal 12 Maret 2007. Sejak 2012, pusat pemerintahan Kabupaten Malang berangsur-angsur pindah dari Kota Malang ke Kepanjen.
Geografi
Kepanjen adalah sebuah kawasan yang terletak pada bagian tengah selatan wilayah Kabupaten Malang. Kepanjen terletak di ketinggian rata-rata 336 mdpl dan diapit oleh 3 gunung besar, yaitu Gunung Kawi, Gunung Semeru, dan pegunungan Malang selatan. Letak geografis sedemikian itu menyebabkan Kepanjen memiliki posisi yang cukup strategis. Posisi koordinat Kepanjen terletak antara 112,5496 Bujur Timur dan 112,6065 Bujur Timur dan antara 8,1707 Lintang Selatan dan 8,0958 Lintang Selatan.
Kondisi cuaca Kepanjen dalam dua tahun terakhir dapat dilihat dari beberapa komponen klimatologi yang diukur di Stasiun Klimatologi Karangkates. Seperti halnya daerah lain di Indonesia, Kepanjen mengikuti perubahan putaran 2 iklim, musim hujan dan musim kemarau. Berdasarkan pengukuran curah hujan selama Tahun 2015, rata-rata curah hujan di Kepanjen per bulan sebesar 133,75 mm dengan curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Desember.
Kabupaten Malang terkenal dengan hawanya yang sejuk. Kepanjen yang merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Malang mempunyai suhu yang relatif sama. Hal ini ditunjukkan dengan temperatur udaranya yang tidak terlalu panas. Tampaknya pada tahun 2015 pernyataan ini masih relevan. Hal ini ditunjukkan dengan termperatur udara rata-rata di Kepanjen tahun 2015 adalah 23,91 derajat Celcius. Suhu tertinggi terjadi di Bulan Oktober yaitu pada temperatur 25,10° Celcius. Sedangkan suhu terendah terjadi di Bulan Agustus pada temperatur 22,70 °Celcius.[3]
Pemerintahan
Kepanjen dipimpin oleh seorang Camat. Dalam mengemban tugasnya sehari-hari, Camat Kepanjen dibantu oleh beberapa staf. Untuk mengurus administrasi kependudukan, warga setempat bisa datang ke Kantor Kecamatan Kepanjen yang beralamatkan di Jl. Kawi No. 10 Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang 65163. Untuk informasi lebih lanjut bisa menghubungi nomor telepon kantor 0341-395006, mengirimkan email ke [email protected], atau melihat laman resminya di http://kepanjen.malangkab.go.id/.[4]
Pembagian administratif
Kecamatan Kepanjen terdiri dari 14 desa dan 4 kelurahan.
Adalah Fasilitas Kesehatan Pemerintah tingkat pertama yang merupakan Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten Malang di Kecamatan Kepanjen sesuai Perbup Nomor 24 Tahun 2017 tentang Pembentukan UPT Puskesmas Pada Dinas Kesehatan, UPT Puskesmas Kepanjen merupakan unsur pelaksana kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang Dinas Kesehatan yang dipimpin oleh Kepala Puskesmas yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Kesehatan.
UPT Puskesmas Kepanjen mempunyai tugas :
Melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerja Kecamatan Kepanjen dalam rangka mendukung terwujudnya kecamatan sehat;
Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas Kesehatan sesuai bidang tugasnya.
UPT Puskesmas Kepanjen mempunyai fungsi :
Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) tingkat pertama di wilayah kerja Kecamatan Kepanjen; dan
Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) tingkat pertama di wilayah kerja Kecamatan Kepanjen.
Tahun 2021, jumlah penduduk kecamatan Kepanjen sebanyak 110.390 jiwa, dengan kepadatan 2.286 jiwa/km². Kemudian, persentasi penduduk kecamatan Kepanjen berdasarkan agama yang dianut yakni Islam 98,00%, kemudian Kekristenan 1,72% dimana Protestan 1,12% dan Katolik 0,60%. Sebagian lagi menganut agama Hindu 0,23%, kemudian Buddha 0,04% dan Konghucu 0,01%.[2]
Ekonomi
Perdagangan
Sektor Perdagangan adalah sektor yang selalu ada dan cukup potensial untuk ditumbuh kembangkan menjadi sektor andalan suatu daerah termasuk Kepanjen. Sektor ini akan selalu menjadi aktivitas setiap hari oleh penduduk selama berlangsungnya kehidupan karena sektor perdagangan adalah sektor yang menunjukkan interaksi antara penduduk yang saling membutuhkan dan mendukung.
Untuk memperlancar aktivitas perekonomian di Kepanjen diperlukan beberapa sarana penunjang yang dibutuhkan antara lain pasar, toko/warung/kios, restauran/rumah makan, dan lain sebagainya.
Mengacu data kantor desa, pada Tahun 2015 jumlah toko/warung/kios yang tercatat di Kepanjen sebanyak 1.783 unit, dan menempati urutan teratas sebagai tempat kegiatan ekonomi yang jumlahnya terbesar. Berikutnya pasar permanen sebanyak 4 buah, pasar tidak permanen 3 buah, mini market sebanyak 29 buah, warung makan sebanyak 1.122 buah, koperasi sebanyak 16 buah, bengkel mobil 32 unit, servis elektronik 30 unit, bengkel sepeda motor 52 unit, penjahit 109 buah, studio foto 8 unit, sewa alat pesta 49 unit, bengkel las 30 unit. Serta bank umum dan BPR tercatat sebanyak 24 buah.[3]
Pariwisata
Di area Stadion Kanjuruhan terdapat taman hiburan bagi anak-anak yang berisi kolam renang dan Taman Lalu Lintas. Selain itu, terdapat pula Taman Hiburan Rakyat di sisi timur yang selalu ramai di akhir pekan.