Batuan dari kelompok magma kalk-alkalin dibedakan dengan kelompok magma toleitik oleh keadaan redoks magma asal kristalnya ( magma toleitik reduksi, dan magma kalk-alkalin oksidasi). Ketika magma mafik (magma yistalisasi, mereka memiilih mengkristal menjadi mineral silikat yang kaya magnesium dan miskin besi seperti olivin dan piroksen, menyebabkan kandungan besi magma toleitik meningkat ketika pencairan dihilangkan dari kristal-kristal miskin besi.
Konteks geologi
Batuan kalk-alkalin biasanya ditemukan di busur diatas zona subduksi (biasanya busur vulkanik) terutama yang berada diatas lempeng benua.
Petrologi asal
Batuan di kelompok ini diperkirakan memiliki genesa yang terkait dengan kristalisasi fraksional atau setidaknya sebagian berasal dari komposisi basal atau andesit yang terbentuk di kerak bumi. Kecenderungan komposisi ini dapat dijelaskan melalui berbagai proses. Kebanyakan penjelasan yang ada fokus pada kandungan air dan keadaan oksidasi magma. Mekanisme pembentukan yang diajukan peneliti adalah akibat pencairan parsial dari material tersubduksi dan peridotit mantel (olivin dan piroksin) yang terubah oleh air dan lelehan yang berasal dari material subduksi. Mekanisme lain yang menyebabkan terbentuknya magma kalk-alkalin adalah asimilasi lempeng benua, dan pencampuran magma dengan lelehan parsial lempeng benua.
Rittmann, Alfred (1962).Volcanoes and their activity.New York: John Wiley & Sons, Inc. p. 305, translated by EA Vincent from the 1960, 2 ed.
Sheth, Hetu; Torres-Alvarado, Ignacio; Verma, Surendra (August 2002)."What Is the "Calc-alkaline Rock Series"?". International Geology Review44 (8): 686–701. doi:10.2747/0020-6814.44.8.686.Two of these widely used diagrams are the total alkalies-silica (TAS) diagram and the (Na2O + K2O)-FeO*-MgO (AFM) triangular diagram, neither of which has calcium as one of the plotting parameters...Not all orogenic andesites are calc-alkaline, and not all calc-alkaline andesites are orogenic
Arculus, Richard J. (2003)."Use and abuse of the terms calcalkaline and calcalkalic". Journal of Petrology44: 929–935. doi:10.1093/petrology/44.5.929.The terms calcalkaline and calcalkalic are currently defined and used in multiple and non-equivalent ways. Generally, the variation of total Fe as FeO/MgO within evolving subalkaline rock suites is regarded as the most distinctive character of calcalkaline compared with tholeiitic suites, reflecting the relative timing of phase saturation with Fe–Ti oxides, plagioclase, and ferromagnesian silicates. Other classification schemes are widely used, including a minority of adherents to the original formalized definition of ‘calcalkalic’ by Peacock (1931, Journal of Geology 39, 54–67). Given the prevailing contradictory and confusing usage of these terms, which leads to miscommunication, it is proposed that the spectrum of subalkaline rocks be divided into high-, medium-, and low-Fe suites, complementing divisions made on the basis of K contents.The terms calcalkaline and calcalkalic should be restricted to rock suites that conform to Peacock's definition.