"Kediktatoran suami-istri" adalah sebuah frasa tak resmi yang digunakan oleh para kritikus pemerintahan mantan presiden FilipinaFerdinand Marcos dan istrinya Imelda untuk mendeskripsikan jenis kediktatoran keluarga.[1][2] Frasa tersebut berasal dari sebuah buku yang berjudul The Conjugal Dictatorship of Ferdinand Marcos and Imelda Marcos karya Primitivo Mijares yang ditulis pada 1976 saat dekade setelah proklamasidarurat militer.[3] Mijares menghilang setelah penerbitan bukunya, sedangkan putranya kemudian ditemukan meninggal.