Berdasarkan peta satelit terlihat bahwa api bermula dari kebakaran semak meluas dengan cepat akibat angin kencang dan udara kering musim panas. Kebakaran ini kemudian melanda hutan dan pemukiman warga dan hingga 9 Februari 2009 telah menelan sedikitnya 170 korban jiwa, membakar habis sekitar 700 rumah dan mencakup wilayah seluas kurang lebih 3000 km persegi.[1] Listrik di Melbourne dan sekitarnya terputus. Victoria dinyatakan zebagai zona bencana. Hingga minggu terakhir bulan Februari telah tercatat 210 orang tewas.[2] Terdapat pula dua orang warga negara Indonesia, Rudi dan Dian Lesmana, di antara korban yang dinyatakan hilang.[3]
Melihat besarnya korban, Perdana Menteri Australia, Kevin Rudd, sampai menyatakan "pembunuhan massal" akibat terlihat indikasi bahwa sebagian kebakaran yang terjadi dilakukan dengan sengaja. Seorang bernama Brendan Sokaluk dari region Gippsland ditahan karena polisimenyangkanya sebagai pelaku pembakaran di kota Churchill, Victoria.[4]
Peristiwa ini memaksa Australia harus memperbaiki aturan keamanan kebakarannya.[5] Sekitar 150-an tokoh perfilman, aktor, olahraga, politik, dan permusikan menggelar acara penggalangan dana untuk membantu para korban dan pemerintah Australia menyatakan tanggal 15 Februari 2009 sebagai hari berkabung nasional bagi para korban bencana ini.[4]