Masyarakatnya kebanyakan menggunakan bahasa Madura dan beragama Islam dengan bermacam-macam organisasi keagamaan seperti Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, dan Persis.[1] Penduduk wanita di daerah ini sangat pandai membuat kue dikarenakan tradisi yang mengharuskan membuat hantaran saat ada prosesi tertentu di masyarakat.
Sarana dan prasarana
Kesehatan
Balai Kesehatan dan Rumah Bersalin Al-Amin
Pendidikan
Berikut ini adalah daftar sekolah di Kota Kalibaru Wetan:[2]
Disamping transportasi modern, penduduk Kalibaruwetan juga masih menggunakan tranportasi tradisional dokar. Alat transportasi tradisional ini juga digemari turis yang datang berkunjung ke Kalibaru. Becak juga tersedia setelah tahun 2000-an, meskipun jumlahnya sangat terbatas dan tidak umum sebagaimana dokar.
Wilayah ini memiliki keindahan alam yang masih alami, terutama pemandangan Gunung Raung di sisi utara. Seringkali terlihat turis asing yang datang dan berjalan-jalan di Desa Kalibaru dan menjadi pemandangan yang biasa bagi penduduk setempat.
Lori Wisata Kaliraga
Stasiun kereta api Kalibaru Wetan menyediakan perjalanan wisata menggunakan lori berkapasitas delapan penumpang. PT KAI (Persero) wilayah Daop 9 Jember menawarkan paket wisata Lori Wisata Kaliraga (Kalibaru-Mrawan-Garahan) pulang-pergi yang dimulai dari Stasiun Kalibaru hingga Stasiun Garahan dan kembali lagi. Perjalanan melewati wilayah perkebunan kopi, cokelat, hutan pinus, panorama Gunung Gumitir, serta dua buah terowongan kuno yang dibangun pada masa penjajahan Belanda, yaitu Terowongan Garahan (panjang 113 meter) dan Terowongan Mrawan (panjang 690 meter).[6]
Kuliner
Daftar kuliner di Kalibaru Wetan:
Tahu inap, tahu yang digoreng malam hari dan dipasarkan keesokan harinya sehingga memiliki cita rasa khas yang terkenal hingga ke kota lain.
Air Terjun Wonorejo terletak di Dusun Wonorejo, Kalibaru Wetan, Kecamatan Kalibaru di lereng Gunung Raung.
Penduduk sekitar menamakan air terjun kembar Tirto Kemanten karena ada dua aliran air yang sepintas mirip jejeran pengantin lelaki dan perempuan. Daya tarik air terjun ini terletak pada keasriannya, bangunan cukup sederhana, dengan pemandangan alami yang sejuk dan tenang. Menurut salah satu penjaga post, konon air terjun ini ditemukan oleh Mbah Citro Wardoyo yang menjadikan tempat ini sebagai tingkat terakhir dari tujuh air terjun di lereng Gunung Raung jalur Kalibaru.[7]
Fasilitas wisata
Terdapat beberapa penginapan di Kota Kalibaru. Hotel yang terdapat di wilayah Kalibaru Wetan adalah Margo Utomo[3] yang sering kali menjadi rujukan wisata bagi wisatawan asing maupun domestik. Hotel ini memiliki taman bunga, kebun binatang kecil, peternakan sapi perah, pabrik pembuatan gula merah, kebun pala, kolam renang, dan sebagainya.
Pemerintah Kecamatan Kalibaru juga memperbolehkan kendaraan dokar (kereta kuda) untuk beroperasi di jalan raya. Selain digunakan sebagai sarana transportasi bagi penduduk setempat, dokar juga sering digunakan para wisatawan untuk berkeliling Kota Kalibaru Wetan. Lokasi pangkalan dokar berada di seberang timur Pasar Kalibaru, tepatnya di depan Toko Morodadi Jaya.
Pasar Kalibaru Wetan
Pasar Kalibaru Wetan merupakan pasar tradisional paling ramai di wilayah Kecamatan Kalibaru. Selain komplek pasar yang menjual berbagai makanan, pakaian, rumah potong hewan, buku-buku, hingga peralatan elektronik, Pasar Kalibaru Wetan juga dikelilingi toko-toko. Beberapa lokasi yang cukup terkenal dan sering menjadi tempat kunjungan turis domestik dan mancanegara adalah sebagai berikut:
Nasi Pecel dan Lontong Jangan (Lontong Sayur) Mbak Sri,yang berlokasi di tengah pasar Kalibaru Wetan dan hanya buka dari jam 06:00 sampai 10:30 menjelang siang.
Warung Sate dan Gulai Siri, berlokasi di sisi Timur Laut pasar.
Warung Henal, depot masakan jawa yang berlokasi di sisi Timur pasar.
Depot Baru, depot masakan cina asli yang berlokasi di seberang Timur Laut pasar.
Toko Morodadi Jaya[3] (Air Mancur), toko grosir dan eceran kebutuhan sehari-hari yang berlokasi di pojok seberang Timur pasar.
Depot Jerman, depot masakan cina-jawa yang berlokasi di pojok Barat Laut pasar, depan Stasiun Kalibaru.
Galeri gambar
Masyarakat Kalibaru Wetan menggunakan dokar sebagai alat transportasi sehari-hari
Pemandangan Gunung Raung dari atas kereta api yang melintasi Kalibaru Wetan
Pemasaran ikan pindang di pasar tradisional Kalibaruwetan