KTM Komuter adalah sistem transportasi umum berupa kereta komuter yang memulai layanan pada pertengahan Agustus 1995 bertujuan memberikan layanan memuaskan dan mengatasi kemacetan lalu lintas di Lembah Klang.[2][3] Komuter kini bergerak pada landasan sepanjang 150 kilometer dari Rawang ke Seremban dan dari Batu Caves ke Pelabuhan Klang dengan membawa hampir 60.000 penumpang setiap hari.
Pada awal proyek kereta komuter ia berhadapan dengan beberapa hambatan karena masalah penyediaan infrastruktur. Berbeda dengan layanan kereta yang ada, kereta komuter menggunakan listrik sepenuhnya dan ini membutuhkan keahlian khusus yang harus dibawa masuk dari luar negeri, terutama India. Ketika percobaan berlangsung beberapa masalah kecil yang biasanya bersumber dari aliran listrik. Tetapi kini semua masalah itu telah dapat diatasi dan komuter merupakan salah satu sistem transportasi umum yang cukup istimewa di Malaysia yang dikendalikan oleh perusahaan Keretapi Tanah Melayu.
KTM Komuter menyumbang RM146,2 juta pada pendapatan perusahaan tersebut pada tahun 2017, membawa total 37,235 juta pengguna layanan.[1] Jumlah penumpang yang menggunakan layanan KTM Komuter pada tahun 2017 menunjukkan penurunan 10,2% pasca dilakukannya Proyek Rel Ganda Lembah Klang yang melibatkan proyek rehabilitasi rel sepanjang 42 kilometer antara Rawang dan Salak Selatan yang dijadwalkan akan selesai pada tahun 2019.[4]
Latar belakang
Keretapi Tanah Melayu Berhad mengimplementasikan proyek komuter yang dimulai dengan hanya empat kereta. Jumlah kereta tersebut kemudian secara bertahap ditambahkan hingga pada tahun 2006, KTMB memiliki 62 kereta masing-masing membawa tiga kereta yang dipasok oleh tiga negara utama—Korea Selatan, Austria dan Afrika Selatan.
Kereta komuter beroperasi dengan kecepatan 120 kilometer per jam melintasi kota Kuala Lumpur setiap 15 menit selama masa sibuk dan antara 20 hingga 30 menit saat sibuk. Layanan komuter yang sangat baik memastikan penumpang dapat mencapai tujuan tepat waktu dengan harga murah. Popularitas komuter dapat dilihat dari jumlah penumpang yang menggunakan layanan yang mencapai 98 persen setiap hari, sedangkan pada waktu puncak presentase ini meningkat hingga 100 persen.
Tiket komuter dapat dibeli di loket penjualan atau mesin penjual otomatis yang tersedia di semua stasiun.
Kereta
Spesifikasi
Model
Class 81
Class 82
Class 83
No. unit
EMU 1 - EMU 18
EMU 41 - EMU 62
EMU 19 - EMU 40
Produsen
Jenbacher Transport System
Union Carriage Wagon
Hyundai Corporation
Banyak kereta
18
22
20
Banyak gerbong
3
Dimensi
Panjang - 68700 mm Lebar - Tinggi - 3650 mm
Panjang - 69320 mm Lebar - Tinggi - 3752 mm
Panjang - 68700 mm Lebar - Tinggi - 3800 mm
Berat
121 metrik ton
130 metrik ton
123 metrik ton
Sistem voltase listrik
25 kV/50 Hz
Kecepatan maksimum
160 km/j
Kecepatan maksimum komersial
120 km/j
Kapasitas penumpang
244 duduk 200 berdiri
212 duduk 238 berdiri
216 duduk 190 berdiri
Keamanan
Kereta komuter digerakkan oleh tenaga listrik dari pusatnya di Kuala Lumpur. Selain itu, KTMB telah menyediakan empat stasiun tambahan di Subang, Rawang, Salak Selatan dan Batang Benar untuk menyediakan daya alternatif jika pasokan listrik tiba-tiba turun drastis.
Pasokan listrik ini akan terhubung segera ke lokasi yang diperlukan dan komuter akan terus bergerak seperti biasa. Meskipun komuter mungkin melambat pada awalnya, hal tersebut tidak akan mempengaruhi penumpang.
Dalam hal keamanan, komuter hadir dengan sistem keamanan yang canggih. Jika terjadi kerusakan pada sistem aliran dayanya, misalnya, kawat terputus, tidak akan menyebabkan kecelakaan atau bahaya sengatan listrik karena aliran daya akan mati secara otomatis. Karena itu, pengguna atau penghuni yang tinggal di dekat lintasan, tidak perlu khawatir dengan keselamatan mereka.
KTMB juga menyelenggarakan kegiatan untuk memberikan kesenangan bagi penumpang anak-anak. Biasanya selama liburan tertentu KTMB mengadakan kegiatan menggambar atau sejenisnya. Selain untuk tujuan promosi, hal itu juga bertujuan untuk memberikan keceriaan kepada penumpang anak-anak dan keluarga mereka.
Pengangkutan
Statistik pengangkutan yang diterbitkan oleh Kementerian Transportasi seluruhnya adalah bagi layanan KTM Komuter. Tidak ada statistik yang terpisah bagi rute individu atau wilayah operasi yang diterbitkan. Statistik sebelum tahun 1999 juga tidak tersedia.
3 Agustus 1995 - Kereta KTM Komuter pertama mulai membawa penumpang antara Kuala Lumpur dan Rawang. Perjalanan gratis ditawarkan hingga 11 Agustus 1995.
14 Agustus 1995 - Operasi komersial dimulai untuk KTM Komuter antara Kuala Lumpur dan Rawang, kemudian diperpanjang ke Salak Selatan pada tanggal 29 September 1995.
28 Agustus 1995 - Operasi antara Sentul dan Shah Alam dimulai. Layanan diperluas ke Klang pada tanggal 29 September 1995.
20 November 1995 - Layanan Rawang-Kuala Lumpur diperluas ke Kajang.
18 Desember 1995 - Bagian Kajang-Seremban terbuka, melengkapi jaringan KTM Komuter "asli" yang tetap tidak berubah hingga 2007.
16 April 2001 - Stasiun Komuter KTM KL Sentral dibuka.
3 Maret 2004 - Kecelakaan KTM Komuter terburuk terjadi ketika kereta komuter yang tengah melaju dari Seremban mengenai bagian belakang kereta lain di dekat Seremban.
23 Agustus 2004 - Stasiun KTM Komuter Mid Valley dibuka.
1 Juli 2005 - Jaringan KTM Komuter mulai menerima kartu elektronik Touch 'n Go.
1 Juli 2006 - Stasiun KTM Komuter Kepong Sentral dibuka.
21 April 2007 - Layanan antar-jemput antara Rawang dan Rasa dimulai.
5 Januari 2008 - Pembukaan stasiun Kuala Kubu Bharu, dan perluasan layanan antar-jemput Rawang-Kuala Kubu Bharu (sebelumnya dikenal sebagai layanan antar-jemput Rawang-Rasa) ke stasiun ini.
1 Juni 2009 - Perpanjangan rute Rawang-Kuala Kubu Bharu ke Tanjung Malim. Rute ini sekarang disebut layanan antar-jemput Rawang-Tanjung Malim.
28 April 2010 - Gerbong khusus wanita diperkenalkan. Gerbong tersebut berada di bagian tengah rangkaian kereta.
29 Juli 2010 - Rute Sentul-Pelabuhan Klang diperluas ke Batu Caves dengan memperkenalkan 4 stasiun baru.
14 Mei 2011 - Rute Seremban-Rawang diperluas ke Senawang dan Sungai Gadut.
^ abcd"Statistic for Rail Transport" (dalam bahasa Melayu and Inggris). Kementerian Transportasi Malaysia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-07-07. Diakses tanggal 13 Desember 2018.
^Audrey Dermawan (11 September 2015). "KTM shuttle train service begins today". New Straits Times (dalam bahasa Inggris). Kuala Lumpur. Diakses tanggal 11 September 2015.