Junaedi Salat |
---|
Lahir | (1950-09-02)2 September 1950 Lampung |
---|
Meninggal | 18 Januari 2021(2021-01-18) (umur 70) Jakarta |
---|
Pekerjaan | aktor pendeta |
---|
Tahun aktif | 1972 – 1994 |
---|
Suami/istri | Mauli |
---|
|
Junaedi Salat (2 September 1950 – 18 Januari 2021) adalah seorang aktor film berkebangsaan Indonesia yang populer di era 1970-an dan 1980-an, dimana salah satu film populer yang dibintanginya berjudul "Puber (1978)".[1]
Kehidupan pribadi
Setamat dari SMP ia merantau ke Jakarta untuk melanjutkan pendidikannya hingga tamat SMA. Ia bekerja sebagai penjaga gudang di dekat Taman Ismail Marzuki sambil bersekolah.[2]
Junaedi Salat menikah dengan Mauli, gadis berdarah Batak yang beragama Kristen. Keluarga Junaedi-Mauli yang berbeda agama ini berjalan tidak harmonis dengan banyak percekcokan. Hal ini karena kebiasaan Junaedi yang mencandu narkotika. Junaedi kemudian bertobat dari kecanduan narkoba dan menyatakan hari Natal pada 25 Desember 1984 sebagai Natal pertama baginya. Junaedi kemudian pindah agama dan kemudian menjadi seorang pendeta hingga akhir hidupnya.[3]
Perjalanan karier
Pada tahun 1972 Junaedi mendapat tawaran kerja dari aktris Rahayu Effendi untuk bermain film dan langsung mendapat peranan utama di film "Aku Tak Berdosa", dimana ia bermain dengan salah satu aktris ternama yaitu Dewi Puspa. Kemudian ia mendapat tawaran bemain film berjudul "Susana" tahun 1974, dengan lawan mainnya yaitu Yenny Rachman. Namun salah satu film paling sukse yang pernah dibintangi oleh Junaedi adalah film "Ali Topan Anak Jalanan" sebuah film yang ceritanya diambil dari novel karya Teguh Esha, dimana ia bermain dengan Yati Octavia pada film tersebut tentang anak remaja yang mempunyai keluarga berantakan tetapi si Ali tetap melakukan tugas yang baik.[4]
Selain berperan dalam film, Junaedi Salat juga menciptakan beberapa lagu. Bersama Jockie S dan Chrisye ia menciptakan beberapa lagu yang cukup dikenal hingga kini.[5]
Filmografi
Film
Diskografi
Album
- Burung Camar - diproduksi Lolypop Record. Lagu ciptaannya: "Hanya untuk Dikau", "Asmara", "Pagi yang Sendu", "Aku", "Mimpi", "Titik-titik Terang", "Si Ochi"
- Joni Teler - diproduksi JAL Records. Lagu ciptaannya: "Tato", "Sepi", "Maimunah", "Dia yang Mempesona", "Apalagi", "Cinta Abadi", "Nostalgia Alfons", "Apa Adanya", "Kasih", "Masa Remaja".
- Gilang Indonesia Gemilang dari Guruh Soekarnoputra sebagai penata aransemen.
Lagu
- "Masa-masaku Dahulu" pada album Vonny Sumlang
- "Lestariku", "Dewi Khayal" dan "Damba di Dada" pada album Chrisye: Percik Pesona
- "Ngeceng" dan "Mesra" pada album Emerald: Cemas
- "Surat Cinta" pada album kompilasi Kumpulan Artis Beken
- "Aku Menunggu" pada album Ratna Juwita JRS (Harpa Records)
- "Dambaanku Lukisan Dewata" - Junaedi berduet dengan Guruh Soekarno Putra
- "Berdoa dan Berkerja" pada album 12 lagu terbaik dalam Lomba Lagu Pembangunan 1987, dinyanyikan oleh Paduan Suara Universitas Trisakti
- "Seperti Bejana"
- "Kau dan Aku"
- "Doa"
- "Gema Nada Cinta"
- "Juwita" diciptakan bersama Jockie S. dan Chrisye
- "Sabda Alam" pada album Sabda Alam diciptakan bersama Chrisye
- "Duka Sang Bahaduri" diciptakan bersama Jockie S.
- "Cita Secinta" - diciptakan bersama Jockie S. dan Chrisye
- "Nada Asmara" - diciptakan bersama Jockie S.
- "Lestariku" diciptakan bersama Chrisye
- "Citra Hitam" diciptakan bersama Jockie S. dan Chrisye
- "Gara-gara" dinyanyikan oleh Lydia Kandou
- "Kasih" dinyanyikan oleh Malyda
- "Kupu-kupu Malam" dinyanyikan oleh Gito Rollies
Konser
- Easter Concert 2004, Junaedi Salat dengan diiringi musik Cendi Luntungan Band.
- 31 Oktober 2007, Junaedi Salat bersama Jericho di Prisma Sports Club, Taman Kedoya Permai, Jakarta Barat.
Wafat
Junaedi Salat meninggal dunia pada 18 Januari 2021 di Rumah Sakit Primaya PGI Cikini, Jakarta karena penyakit gula darah yang ia derita. Sejak Desember 2020, ia dirawat karena penyakit tersebut, walau sempat membaik namun kondisi penyakitnya kemudian memburuk beberapa hari sebelum kematiannya.[4]
Pranala luar
Referensi