Jayasingawarman adalah pendiri Kerajaan Tarumanagara yang memerintah antara 358 – 382 M. dia adalah seorang maharesi dari Wangsa Salankayana di india yang mengungsi ke Nusantara karena daerahnya di India diserang dan ditaklukkan Maharaja Samudragupta dari Kemaharajaan Gupta.[1]
Ia adalah menantu Raja Dewawarman VIII, raja Salakanagara dan ketika wafat dipusarakan di tepi Kali Gomati (sekitar Kabupaten Bekasi).[2]
Pada masa kekuasaannya, pusat pemerintahan beralih dari Rajatapura ke Tarumangara. Rajatapura atau Salakanagara (Kota Perak) adalah ibukota dari Kerajaan Salakanagara, yang diperkirakan disebut Argyre oleh Ptolemeus di tahun 150, terletak di daerah Teluk Lada, Kabupaten Pandeglang, Banten. Kota ini sampai tahun 362 menjadi pusat pemerintahan raja-raja wangsa Dewawarman (dari Dewawarman I - VIII).[3] Setelah pusat pemerintahan berpindah ke Tarumanagara, status Salakanagara berubah menjadi kerajaan daerah atau negara bagian, sementara Tarumanagara muncul menjadi kerajaan utama di wilayah Jawa Barat. Setelah Jayasingawarman wafat di tahun 382 M, ia digantikan anaknya yaitu Dharmayawarma.[4][5]
Kutipan
Rujukan
- Ayatrohaedi. 2005. SUNDAKALA Cuplikan Sejarah Sunda Berdasarkan Naskah-naskah "Panitia Wangsakerta" Cirebon. Bandung: Pustaka Jaya