Jatuh tipu adalah tindakan seorang pemain sepak bola yang sengaja berpura-pura terjatuh, dilanggar atau kesakitan oleh pemain lain meski tak terjadi kontak fisik, untuk menipu wasit dan memprovokasi pemain lain ketika menghasilkan sebuah tendangan bebas atau tendangan penalti, yang bahkan dapat merugikan tim lain apabila wasit serta merta memberi kartu merah bagi pemain lawan yang dianggap wasit melanggar pemain yang 'berakting'. Hal ini termasuk pelanggaran berat dan tindakan menyimpang dalam olahraga karena mencederai nilai keadilan, kejujuran, kewajaran dan profesionalisme.
Tindakan jatuh tipu dapat diamati dengan beberapa ciri; jarak waktu antara kontak fisik dengan tindakan menjatuhkan diri, sikap membenturkan badan ke salah satu anggota pemain lawan seakan mendapat gangguan, sikap menjatuhkan diri ketika berhadapan satu lawan satu dengan kiper di area penalti atau yang paling sering menjadi kritik adalah sikap merintih secara berlebihan seakan mengalami cedera namun kemudian sanggup berdiri dan berlari seperti normal setelahnya. Wasit yang jeli mengamati pemain yang melakukan jatuh tipu akan memberi sanksi berupa kartu kuning bahkan kartu merah apabila dianggap sengaja merugikan tim lain.
Lihat juga
Pelanggaran dan tindakan menyimpang (sepak bola)