Jatikalen adalah kecamatan di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur dengan pusat pemerintahan di Desa Jatikalen. Kecamatan Jatikalen terletak di sebelah timur laut dan merupakan titik paling timur dari Kabupaten Nganjuk. Sebagian besar wilayah Jatikalen berada di utara Kali Widas. Dengan penduduk 21.242 jiwa pada tahun 2024, Jatikalen menjadi kecamatan dengan penduduk paling sedikit kedua di Nganjuk setelah Ngluyu.[1][2]
Terdapat beberapa daerah terisolir di Kecamatan Jatikalen, antara lain Desa Pule di ujung utara yang terpisah dari desa lainnya dengan adanya lahan Perhutani yang ditanami pohon jati. Desa ini terletak di lereng Pegunungan Kendeng dan rawan bencana kekeringan saat musim kemarau. Daerah terisolir lain di Jatikalen yaitu kawasan Pulo Krangkong yang terpisah oleh Sungai Brantas sehingga masyarakat menggunakan jasa perahu tambangan untuk menyeberang, namun disisi lain daerah ini memiliki akses darat dengan pusat Kecamatan Megaluh di Jombang.[1][3][4]
Jatikalen dan Kecamatan Megaluh di Kabupaten Jombang dipisahkan oleh Sungai Brantas, sungai terpanjang di Jawa Timur. Kedua wilayah ini tidak terhubung dengan jembatan, melainkan transportasi air berupa perahu tambangan. Tambangan di Jatikalen berada di Desa Munung. Selain sebagai transportasi sehari-hari, jasa perahu ini juga menjadi jalur alternatif mudik lebaran. Jasa tambangan ini juga menjadi penghubung Dusun Pulo Krangkong dan Pulo Dawuhan yang terisolir dari wilayah lainnya di Jatikalen karena letak geografisnya yang menempel dengan Megaluh.[4]
Daftar desa dan dusun
Kecamatan Jatikalen terdiri dari 11 desa. Desa-desa tersebut dibagi menjadi beberapa dusun atau dukuh, yakni sebagai berikut:
^Moh. Lahudin (2017). "Upaya penyelamatan petani dari ketergantungan terhadap pola relasi ekonomi yang tidak berpihak di Dusun Tondowesi Desa Pule Kecamatan Jatikalen Kabupaten Nganjuk". Digilib UIN Sunan Ampel Surabaya (Skripsi). Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya.