Jarudiyah (bahasa Arab: الجارودية, al-Jarudiyah) adalah suatu firqah (sekte) dari mazhab Syi'ah Zaidiyah, yang merujuk pada Abu al-Jarud Ziyad bin al-Mundzir al-Hamdani sebagai tokoh pemula ajaran ini.[1] Kelompok Hutsi (Houthi) yang memberontak di Yaman sejak tahun 2004 adalah penganut ajaran ini.[1]
Ajaran Jarudiyah berpendapat bahwa Nabi Muhammad secara eksplisit menunjuk Ali bin Abi Thalib sebagai penggantinya, dan bahwa Hasan dan Husain adalah imam-imam penerusnya, sesuai hadits Ghadir Khum.[2] Jarudiyah menganggap para penentang dan pemberontak terhadap kepemimpinan Ali bin Abi Thalib sebagai murtad (keluar dari agama Islam) dan kafir (non Muslim), dan diperbolehkan untuk mencela mereka.[2] Dalam hal Imamah, Jarudiyah berpendapat bahwa hak tersebut hanya bagi kandidat yang paling layak, sedangkan otoritas hukum terbatas pada keturunan Ali dan Fatimah saja.[2] Jarudiyah mengakui konsep-konsep raj'ah, taqiyah, dan bada'a, yang mana diakui pula oleh mazhab Syi'ah Itsna Asy'ariyah.[2]
Sebagaimana kelompok Syi'ah Zaidiyah lainnya, Jarudiyah mempercayai bahwa pemegang imamah (kepemimpinan) kelima mazhab Syi'ah adalah Imam Zaid bin Imam Zainal Abidin, berbeda dengan Itsna Asy'ariyah yang mengakui Imam Muhammad al-Baqir dan keturunannya sebagai imam kelima dan seterusnya.[3]
Lihat pula
Referensi