Interjeksi atau kata seru adalah kata yang mengungkapkan perasaan dan maksud seseorang, misalnya ah dan aduh, atau melambangkan tiruan bunyi, misalnya meong. Bentuk ini biasanya tak dapat diberi afiks dan tidak memiliki dukungan sintaksis dengan bentuk lain. Secara struktural, interjeksi tidak mempunyai jalinan dengan unsur kalimat lain. Oleh karena itu, pengetikan setelah kata interjeksi harus dibubuhi koma[1]
Interjeksi berdasarkan perasaan yang diungkapkan terbagi menjadi 10 [2]:
Interjeksi Harapan; insyaallah
Interjeksi Kekaguman dan Kepuasan; aduhai, amboi, asyik
^[Salinan] SK tentang Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia. Jakarta: Badan Pengembahan dan Pembinaan Bahasa, Kemendikbudristek. 2021. hlm. 33.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Moeliono, Anton M., dkk. (2016). Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia (Edisi Keempat). Jakarta. hlm. 400.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)