Ida Nasution adalah seorang penulis esai dan penerjemah dari Indonesia.[1]
Riwayat Hidup Ringkas
Ida Nasution lahir pada tahun 1924 dan meninggal pada tahun 1948 dalam perjalanan antara Bogor dan Jakarta.[1] Ia menempuh pendidikan sastra di Universitas Indonesia.[1] Ia pernah menjadi redaktur ruang kebudayaan "Gelanggang" majalah Siasat.[1] Sebagai penerjemah, ia sangat handal. Di antara terjemahannya adalah Pemenang (Les Conquerents, karya Andre Gide dan dimuat oleh majalah Pembangunan).[1][2]
Namanya tercatat dalam gerakan kemerdekaan Indonesia setelah proklamasi melalui tulisan. Misalnya ia menjadi anggota redaksi di bawah pimpinan Mr. Asmaun, seorang teman Sjahrir, bersama Jacques de Kadt, Injo Beng Goat, beb Vuyk, dan Akki Djohana.[2] Pada tahun 1947, dalam buku Twee zielen, twee gedachten (Dua Jiwa, Dua Pikiran, 1993) tercatat,
"Ida Nasuition adalah anggota redaksi Soedjatmoko (1922-1989), Kepala Penerangan Luar Negeri Kementerian Penerangan sampai waktu ia bertindak sebagai pemimpin redaksi.[2] Anggota redaksi lainnya adalah Soedarpo Sastrosatmono (lahir 1922), juga pegawai Kementrian Penerangan, dan Sanjoto (lahir 1923), Mien Wiranatakusuma (lahir 1924), menjadi sekretaris redaksi.[2] Pada tahun 1948, pada usia 24 tahun, hilang tanpa bekas dalam perjalanan naik mobil dari Jakarta ke Bogor."[2]
Rujukan
- ^ a b c d e (Indonesia)Korrie Layun Rampan., Leksikon Susastra Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, Hal. 203
- ^ a b c d e (Indonesia) Sanjoto Sastromihardjo. Reformasi dalam perspektif Sanjoto. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 1999, hal. xii-xiii