Ida Bell Wells-Barnett (lahir : 16 Juli 1862 – meninggal 25 Maret 1931) merupakan seorang jurnalis wanita keturunan Afrika-Amerika sekaligus aktivis hak-hak sipil, kesetaraan ras dan gender pada masanya.[1][2][3][4][5]
Kehidupan awal
Ida B. Wells lahir di Holly Springs, Mississippi, pada tahun ke-2 Perang Sipil Amerika Serikat.[3] Kedua orangtuanya; James dan Elizabeth Wells merupakan budak sehingga secara langsung mewariskan status budaknya kepada Ida.[4][6] Selain sebagai budak, kedua orang tuanya juga aktif secara politik dalam memperjuangkan hak-hak kulit hitam di masa itu. Mereka juga merupakan sedikit dari jumlah orang kulit hitam yang saat itu dapat membaca dan paham pentingnya pendidikan.[1][3][5]
Pada 1878, ketika Ida sedang mengunjungi neneknya di negara bagian lain, wabah kuning merenggut nyawa kedua orangtuanya beserta seorang adiknya. Di usia 16 tahun ia kemudian mengurus lima orang adiknya seorang diri sekaligus bekerja sebagai guru di sekolah komunitas kulit hitam setempat.[1][3][4]
Lima tahun berselang, pada 1883 Ida berpindah untuk tinggal bersama bibinya di Memphis, Ibu Kota negara bagian Tennessee.[4][6] Ia kemudian mengajar di salah satu sekolah di Woodstock, sekitar 10 km dari pusat kota Memphis. Pada liburan musim panas ia mengambil pelatihan guru dari Universitas Fisk dan Institut Lemoyne dan membuatnya memenuhi kualifikasi untuk mengajar pada sekolah di pusat kota Memphis, nantinya di bulan Maret 1884, ia selama tujuh tahun akan mengajar kelas dasar di sekolah ini .[1][4][6]
Karier sebagai jurnalis dan aktivis
Ida memulai karier menulisnya setelah ia mengalami diskriminasi di kereta ketika pulang dari bekerja pada Mei 1884. Ia kemudian menyewa pengacara untuk membawa kasusnya ke pengadilan kota dan hakim mengabulkan gugatannya. Perusahan kereta tergugat kemudian mengajukan banding ke tingkat Pengadilan Negara Bagian, di sini gugatan perusahan kereta tersebut dikabulkan dan Ida diharuskan membayar biaya peradilan.[1][6] Meskipun pada akhirnya kalah, tulisannya terkait kemenangan di awal membuatnya cukup terkenal dan menjadi inspirasi bagi kalangan kulit hitam di Memphis pada saat itu. Ia kemudian aktif menulis kolom mingguan di surat kabar kulit hitam setempat dan juga beberapa kali menulis di kolom surat kabar kulit hitam dengan skala nasional.[4][6] Pada 1981 ia dipecat dari sekolah tempatnya mengajar karena menerbitkan editorial yang menyinggung kondisi kesetaraan ras di sekolah tersebut.[1][4][6]
Di akhir 1800an, kekerasan berupa persekusi dan penghakiman masal yang menyasar kulit hitam marak terjadi di Amerika Serikat. Kelompok rasis ekstrem Klu Klux Klan yang telah berdiri sejak 1865 juga turut berkontribusi terhadap aksi ini. Ida kemudian dalam artikel-artikelnya menyoroti banyak tentang aksi penghakiman ini.[1][6] Ida juga turut aktif dalam melakukan investigasi secara mendalam terkait alasan-alasan dibalik aksi penghakiman masal tersebut. Diketahui kemudian banyak dari korban penghakiman yang dibunuh untuk alasan-alasan sepele seperti tidak membayar hutang, tidak menghormati orang kulit putih, mabuk di tempat umum dan lain-lain. Aksi-aksinya ini membuat marah banyak kalangan di Memphis yang kemudian menghancurkan kantor surat kabar tempatnya bekerja serta mengancam untuk membunuhnya. Beruntung saat itu, ia sedang berada di Chicago dan memutuskan untuk tidak kembali ke Memphis.[1][3][4][6]
Kehidupan pribadi, masa tua dan kematian
Ida menikahi Ferdinand L. Barnett, duda dengan dua anak yang merupakan seorang pengacara, aktivis, dan juga jurnalis pada tahun 1895. Dari pernikahannya ini Ida melahirkan dua orang putra dan dua orang putri. Saat berkeluarga ia tetap aktif diberbagai organisasi kulit hitam ataupun yang memperjuangkan emansipasi wanita. Ida meninggal dunia di usia 68 tahun pada 1931 karena gagal ginjal.[1][4][6]