Halaman ini berisi artikel tentang perusahaan hasil pemisahan dari Hewlett-Packard. Untuk pendahulu dari perusahaan ini, lihat Hewlett-Packard. Untuk produsen pencetak dan komputer, lihat HP Inc.
Hewlett Packard Enterprise Company (HPE) adalah sebuah perusahaan teknologi informasi multinasional yang berkantor pusat di Spring, Texas, Amerika Serikat.
HPE didirikan pada tanggal 1 November 2015, di Palo Alto, California, sebagai hasil pemisahan dari Hewlett-Packard.[2] Perusahaan ini fokus menyediakan produk dan layanan di bidang peladen, penyimpanan, jaringan, perangkat lunak, dan konsultansi.
Pemisahan dirancang sedemikian rupa sehingga nama Hewlett-Packard Company diubah menjadi HP Inc., sementara Hewlett Packard Enterprise dipisah sebagai sebuah perusahaan baru. HP Inc. melanjutkan bisnis pencetak dan komputer dari HP, serta riwayat harga dan kode saham dari HP di NYSE. Sementara perusahaan ini memakai kode saham HPE. Pada saat dipisah, pendapatan HPE sedikit lebih kecil daripada pendapatan HP Inc.[3]
Pada tahun 2017, HPE menggabungkan bisnis layanan korporatnya dengan Computer Sciences Corporation untuk membentuk DXC Technology. Pada tahun yang sama, perusahaan ini juga menggabungkan bisnis perangkat lunaknya dengan Micro Focus.[4]
HPE menempati peringkat ke-107 dalam daftar Fortune 500 tahun 2018.[5]
Penamaan
Nama lengkap dari perusahaan ini adalah "Hewlett Packard Enterprise Company", sehingga tidak memakai tanda hubung yang ada di antara "Hewlett" dan "Packard" pada nama Hewlett-Packard Company. Perusahaan ini umum disebut sebagai "Hewlett Packard Enterprise" atau "HPE".
Perusahaan ini juga disebut sebagai "HP Enterprise" oleh sejumlah pers[6] dan bahkan salah disebut sebagai "HP Enterprises".[7]
Sejarah
Pada bulan Mei 2016, perusahaan ini mengumumkan bahwa mereka akan menjual divisi layanan korporatnya ke salah satu kompetitornya, Computer Sciences Corporation (CSC) dengan harga US$8,5 milyar.[8] Pada tanggal 10 Maret 2017, divisi tersebut resmi digabung dengan CSC untuk membentuk DXC Technology. Sekitar 100.000 orang pegawai HPE pun terdampak oleh penggabungan tersebut, sementara 30.000 orang pegawai lainnya tidak terdampak.[butuh rujukan]
Pada bulan Agustus 2016, perusahaan ini mengumumkan rencananya untuk mengakuisisi Silicon Graphics International (SGI), yang dikenal atas kapabilitasnya di bidang komputasi berperforma tinggi.[9] Pada tanggal 1 November 2016, HPE mengumumkan bahwa mereka telah menyelesaikan akuisisi tersebut dengan harga US$7,75 per lembar saham,[10] sehingga totalnya diperkirakan mencapai US$275 juta.[11]
Pada tanggal 7 September 2016, HPE mengumumkan bahwa Micro Focus akan mengakuisisi sebagian bisnis perangkat lunaknya (termasuk HP Autonomy), dan pemegang saham HPE akan memegang 50,1% saham dari perusahaan hasil penggabungan, yang akan tetap memakai nama Micro Focus.[12] Penggabungan tersebut akhirnya selesai pada tanggal 1 September 2017.[13]
Pada bulan November 2016, PC World menulis bahwa "HPE, dan sebelumnya, Hewlett-Packard, gagal untuk mengembangkan middleware yang benar-benar dapat memberikan pengaruh di pasar perangkat lunak, padahal perusahaan lain seperti IBM, SAP, dan Oracle berhasil," dan bahwa "tanpa jajaran produk perangkat lunak besar, penawaran terintegrasi dari HPE tidak akan sekuat kompetitor seperti Dell, yang memiliki aset perangkat lunak dan perangkat keras", serta "jika yang HPE lakukan saat ini masih fokus pada perangkat keras, maka harus dipertanyakan apa tujuan akhir yang sebenarnya ingin dicapai."[14]
Pada bulan September 2016, Hewlett Packard Enterprise mengalihkan dua patennya ke Plectrum LLC, sebuah perusahaan cangkang yang dimiliki oleh HPE di Texas. Dua paten tersebut berasal dari 3Com Corporation, yang dibeli oleh HP pada tahun 2010, beserta sekitar 1.400 paten. US Patent No. 6,205,149 berjudul "Quality of service control mechanism and apparatus," sementara US Patent No. 5,978,951 mendeskripsikan penggunaan dari "unit manajemen cache berkecepatan tinggi" untuk menggantikan sejumlah sistem berbasis perangkat lunak dengan perangkat keras untuk mengurangi waktu latensi.[15]
Pada tanggal 11 April 2017, diberitakan bahwa Synack telah mendapat serangkaian pendanaan sebesar US$21 juta, termasuk dari Hewlett Packard Enterprise.[16]
Pada bulan Januari 2017, perusahaan ini mengakuisisi platform manajemen data SimpliVity, pengembang dari OmniCube, dengan harga US$650 juta.[17]
Pada bulan April 2017, Hewlett Packard Enterprise menyelesaikan akuisisi terhadap Nimble Storage Inc, dengan harga US$1,2 billion atau US$12,50 per lembar saham. Pada bulan Oktober 2017, Reuters memberitakan bahwa perusahaan ini telah memperbolehkan sebuah lembaga pertahanan Rusia untuk memeriksa sistem pertahanan siber yang digunakan oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat. Berita tersebut menyatakan: "Enam orang mantan pejabat intelijen Amerika Serikat, serta mantan pegawai ArcSight [Hewlett Packard Enterprise] dan ahli keamanan independen, menyatakan bahwa peninjauan kode sumber tersebut dapat membantu Moscow untuk menemukan kelemahan dalam perangkat lunak tersebut, dan berpotensi membantu penyerang untuk membutakan militer Amerika Serikat terhadap serangan dunia maya."[18]
Pada bulan November 2017, Meg Whitman mengumumkan bahwa ia akan mengundurkan diri dari jabatan CEO, setelah enam tahun bekerja di HP dan HPE, dan menyatakan bahwa, pada tanggal 1 Februari 2018, Antonio Neri[19] akan resmi menjabat sebagai presiden dan CEO HPE. Pengumuman tersebut pun menimbulkan kontroversi, sehingga menyebabkan harga saham HPE turun sebesar 6%, walaupun kemudian dapat kembali pulih dalam beberapa hari berikutnya.[20]
Pada bulan Juni 2018, Hewlett Packard Enterprise meluncurkan sebuah layanan awan hibrida dengan nama GreenLake Hybrid Cloud, yang dibangun di atas OneSphere, konsol SaaS manajemen awan milik HPE, dan ditawarkan dengan nama HPE GreenLake.[21] GreenLake dirancang untuk menyediakan kapabilitas manajemen awan, pengendalian biaya, dan pengendalian kepatuhan, serta akan berjalan di AWS dan Microsoft Azure.[22] GreenLake meliputi layanan data awan untuk container, machine learning, penyimpanan, penghitungan, perlindungan data, dan jaringan melalui sebuah portal manajemen yang diberi nama GreenLake Central.[23]
Pada bulan Februari 2019, Meg Whitman mengumumkan bahwa ia tidak berkeinginan untuk kembali menjadi anggota dewan direksi dari HPE, sehingga mengakhiri karir profesionalnya di HPE.[24]
Pada bulan Mei 2019, Hewlett Packard Enterprise mengumumkan rencananya untuk mengakuisisi Cray Inc dengan harga US$35 per lembar saham.[25] Pengumuman tersebut dibuat tidak lama setelah Cray mendapat kontrak senilai US$600 juta dari Departemen Energi Amerika Serikat untuk memasok superkomputer Frontier ke Oak Ridge National Laboratory pada tahun 2021.[26] Akuisisi tersebut akhirnya selesai pada bulan September 2019 dengan nilai sekitar US$1,4 milyar.[27]
Pada bulan Desember 2020, Hewlett Packard Enterprise mengumumkan bahwa mereka akan memindahkan kantor pusatnya dari San Jose, California ke Spring, Texas, di utara Houston.[28][29] Hingga bulan Desember 2021, HPE masih berkantor pusat di bekas properti HP dan kampus Compaq di Harris County dekat SH 249 dan Louetta. Konstruksi kampus Springwoods Village di Spring diharapkan dapat selesai pada awal tahun 2022.[30] Kekhawatiran mengenai banjir besar di kompleks Compaq menjadi salah satu alasan dari CEO HPE, Antonio Neri, untuk memindahkan kantor pusat dari perusahaan ini.[31]
Referensi
^"2021 Form 10-K"(PDF). Financial - Hewlett Packard Enterprise (dalam bahasa Inggris). hlm. 8. Diakses tanggal May 17, 2022.