Hak LGBT di Botswana |
---|
|
Aktivitas sesama jenis legal? | Legal sejak tahun 2019[1] |
---|
Transeksual | Perubahan gender diakui sebagai hak konstitusional |
---|
Kelompok lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT) di Botswana masih menghadapi permasalahan hukum yang tidak dihadapi oleh orang-orang non-LGBT lainnya. Aktivitas seks sesama jenis legal sejak 11 Juni 2019 setelah keputusan anonim oleh pengadilan tinggi negeri Botswana.[1][2] Sebelumnya dipidanakan di Botswana dengan ancaman hukuman hingga tujuh tahun penjara.[3] Upaya untuk melakukan seks sesama jenis juga dipidanakan dan begitu pula "praktik tidak senonoh" yang dilakukan di ruang publik maupun pribadi.[3] Sebelumnya hukum ini hanya berlaku bagi pria, tetapi pengadilan Botswana menganggap tindakan ini sebagai tindak diskriminatif dan memutuskan bahwa hukum ini juga harus diberlakukan untuk perempuan yang melakukan seks sesama jenis.[4] Meskipun sebelumnya homoseksualitas dilarang, jarang ada orang yang ditangkap dan didakwa menurut laporan dari tahun 2004.[5]
Dalam beberapa tahun terakhir, komunitas LGBT semakin muncul di ruang publik dan lebih dapat diterima oleh masyarakat. Pada tanggal 30 Maret 2016, Dewan Kota Gaborone bahkan secara bulat telah menyetujui mosi yang menyerukan penghapusan pelarangan aktivitas seks sesama jenis di Botswana.[6] Pengadilan Botswana juga telah mengeluarkan keputusan yang memerintahkan pemerintah Botswana untuk mendaftarkan organisasi LGBT utama Botswana, yaitu "Lesbians, Gays and Bisexuals of Botswana" (LeGaBiBo).[7][8] Dalam putusan yang lain, pengadilan Botswana mengakui hak konstitusional seseorang untuk mengubah gender mereka secara hukum.[9]
Jajak pendapat
Jajak pendapat Afrobarometer pada tahun 2016 menunjukkan bahwa 43% orang Botswana akan menerima atau tidak merasa terganggu dengan tetangga yang homoseksual.[10]
Catatan kaki
Pranala luar