Gunung Apo, atau juga dikenal sebagai Apo Sandawa, adalah sebuah gunung berapi kerucut yang tidak aktif di Pulau Mindanao, Filipina. Dengan ketinggian 2.954 meter (9.692 ft) di atas permukaan laut, Gunung Apo merupakan gunung tertinggi di Filipina dan gunung pulau tertinggi ke-24 di Bumi. Gunung ini terletak di antara Kota Davao dan Davao del Sur di Region Davao, dan Cotabato di Soccsksargen. Puncak gunung ini terletak 45 kilometer (28 mi) di barat daya Davao, 25 kilometer (16 mi) di barat laut Digos, dan 20 kilometer (12 mi) di timur Kidapawan. Gunung Apo termasuk dalam kawasan hutan lindung dan Taman Alam Filipina.[8]
Geologi
Gunung Apo adalah gunung api strato dengan tiga puncak. Puncak barat daya adalah puncak tertinggi dengan ketinggian 2.954 meter (9.692 ft). Puncak ini memiliki sebuah kawah selebar 200 meter (660 ft) yang di dalamnya terdapat danau kecil.[4]
Sejarah vulkanik Gunung Apo kurang diketahui tetapi letusan telah menghasilkan lavaandesit dan dasit. Lubang solfatara memanjang dari sisi tenggara pada ketinggian 2.400 meter (7.900 ft) hingga ke puncak. Letusan Gunung Apo tidak pernah tercatat dalam sejarah.[4]
Etimologi dan masyarakat adat
Nama Apo berasal dari kata Apo, sebuah istilah yang berarti "kakek" atau "tetua".[9] Gunung ini juga sering disebut Kalagan Apo Sandawa, yang merujuk pada roh gunung. Apo Sandawa juga dianggap sebagai arwah nenek moyang oleh berbagai suku Manobo dan Kalagan yang tinggal di kaki gunung, sehingga gunung ini termasuk tempat yang dikeramatkan. Berbagai ritual untuk Apo Sandawa dilakukan oleh waylan (dukun) tertinggi yang dikenal sebagai diwata, yang berperan sebagai perantara komunikasi Apo Sandawa dan roh nenek moyang dengan suku Manobo dan Kalagan.[10]
Konservasi
Taman Alam Gunung Apo
Pada tanggal 9 Mei 1936, Gunung Apo ditetapkan sebagai Taman Nasional melalui Proklamasi No. 59 oleh Presiden Manuel L. Quezon, disusul Proklamasi No. 35 tanggal 8 Mei 1966[11] dan Proklamasi No. 882 tanggal 24 September 1996.[12][13] Pada tanggal 3 Februari, 2004, Undang-Undang Republik No. 9237 menetapkan Gunung Apo sebagai kawasan yang dilindungi dengan kategori Taman Alam dengan luas 5.497.487 hektare (13.584.590 ekar).[14]
Situs Warisan Dunia UNESCO
Pada tahun 1987, National Geographic Society yang berbasis di Washington, DC di Amerika Serikat, menerbitkan sebuah buku berjudul "Our World's Heritage", di mana Gunung Apo tercatat sebagai 'situs bertaraf warisan dunia'.[15] Sampul buku ini juga menampilkan elang Filipina yang menjadi ikon Gunung Apo, bersama dengan tiga warisan dunia di Filipina lainnya yang telah diakui oleh UNESCO.[16]
Departemen Lingkungan dan Sumber Daya Alam (DLSDA) mengusulkan Gunung Apo pada 12 Desember 2009, untuk dimasukkan dalam daftar warisan dunia UNESCO. Gunung ini dianggap oleh DLSDA sebagai surga makhluk endemik khas Mindanao, dengan tingkat keanekaragaman hayati flora dan fauna per satuan luas yang besar. Kawasan gunung ini memiliki tiga jenis hutan yang berbeda, dari hutan hujan tropis dataran rendah, hutan pegunungan menengah, hingga hutan pegunungan tinggi.[3]
Pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) Mindanao terletak di Barangay Ilomavis, Kota Kidapawan, Cotabato. PLTP dengan dua unit produksi itu dimiliki dan dikelola oleh Perusahaan Pengembangan Energi (PPE), dan diresmikan pada Februari 1997 (unit produksi Gunung Apo 1) dan Juni 1999 (unit produksi Gunung Apo 2). PLTP satu-satunya di Mindanao ini dapat menghasilkan listrik hingga 108,48 MW.[18]
Pembangkit Listrik Tenaga Air
Pembangkit Listrik Tenaga Air Tudaya
Pembangkit Listrik Tenaga Air Tudaya, yang terletak di dekat kaki Gunung Apo di sisi Davao (Santa Cruz, Davao del Sur), terdiri dari dua pembangkit yang menyediakan listrik bagi Pulau Mindanao sejak awal 2014.[19]
Pembangkit Listrik Tenaga Air Sibulan
Pembangkit Listrik Tenaga Air Sibulan menghasilkan 42,5 MW energi bersih dan terbarukan untuk Davao sejak 2010. Pembangkit ini juga terdiri dari dua pembangkit listrik minihidro yang memanfaatkan aliran sungai.[20]
^Tacio, Henrylito D. (14 Maret 2013). "Mt. Apo: Race to the summit". SunStar Davao. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-12-04. Diakses tanggal 6 November 2021.
^"Sibulan Hydroelectric Power Project". Power Technology | Energy News and Market Analysis (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-08-08. Diakses tanggal 6 November 2021.