Meskipun hanya merupakan sebuah gua kecil dengan panjang tidak lebih dari 200meter, namun gua ini mempunyai mitos yang lekat di mata penduduk sekitar. Selain itu, air yang mengalir dari dalam gua ini menjadi salah satu sumber air utama bagi desa setempat dan sekitarnya. Baik untuk kebutuhan sehari-hari maupun untuk mengairi sawah dan ladang.
Bahkan, hampir sebagian besar masyarakat desa menggunakan mulut gua dan sekitarnya sebagai tempat mandi umum. Selain sudah melekat menjadi tradisi, diyakini air yang keluar dari mulut gua ini mempunyai khasiat yang tidak sedikit. Karenanya, tua-muda, lelaki maupun perempuan bergantian mandi di mulut gua ini. Bahkan tidak jarang pengunjung dari luar daerah pun ikut mencobanya.
Mitos
Mitos gua ini erat sekali hubungannya dengan tokoh Semar yang merupakan sesepuh Punakawan dalam cerita pewayangan. Menurut cerita yang turun temurun, dulunya, di gua inilah Semar sempat beristirat dan bersemadi. Kebenarannya, wallahua'lam.
Namun yang pasti berdasarkan mitos tadilah, hingga sekarang banyak orang yang datang ke gua ini untuk melakukan ritualspiritual. juga untuk mengambil air dari dalam gua yang diyakini berkhasiat menyembuhkan berbagai macam penyakit.
Selain banyak dikunjungi oleh para pelaku spiritual maupun masyarakat awam yang hanya ingin berekreasi, gua ini juga banyak dikunjungi oleh para Pecinta Alam mengingat di sekitar gua terdapat berbagai lokasi yang enak digunakan untuk camping dan panjat tebing. Selain itu, keramahan penduduk setempat terhadap semua pendatang semakin memberikan kesan yang mendalam.
Objek lainnya
Di samping Gua Wareh masih terdapat lagi Gua Lawa yang di dalamnya terdapat kubangan air yang sangat luas dan dalam. Di depan gua ini terdapat sebuah aliran sungai dangkal yang diapit oleh dua tebing curam di sisinya. Semakin disusuri ke hulu, sungai semakin terjal dengan batu-batu gunung besar yang menciptakan puluhan air tenjun kecil. Sayang di saat musim kemarau sungai ini mengering.
Di atas Gua Wareh terdapat tebing-tebing batu kapur yang sangat terjal. Tebing-tebing ini sering kali digunakan oleh para Pecinta Alam untuk menguji adrenalinnya. Karena itu di daerah ini sering menjadi ajang camping dan pelatihan panjat tebing bagi para pecinta alam dari seantero Kabupaten Pati bahkan kabupaten-kabupaten sekitarnya.
Gua, sungai, tebing dan kerasnya perbukitan kapur memberikan tantangan kepada setiap orang yang menyukai kegiatan out bond. Selain itu setiap hari libur tempat ini selalu ramai oleh pengunjung dari berbagai daerah di sekitarnya, apalagi untuk masuk tempat ini tidak dipungut biaya apapun. Sayang, potensi pariwisata ini belum dikelola dengan baik. Bahkan seiring dengan maraknya penambangan batu kapur liar sedikit meninggalkan torehan yang buruk.