Situs ini dipercaya oleh banyak orang Kristen sebagai Golgota,[1] tempat Yesus disalibkan,[2] dan kubur Yesus yang kosong, di mana dikatakan Ia pernah dikuburkan, tetapi kemudian bangkit dari kematian.[3] Gereja ini menjadi tujuan peziarahan Kristen sejak abad ke-4, sebagai tempat wafat dan kebangkitan Yesus.
Gedung gereja ini menggunakan model arsitektur kubah, sebagaimana bangunan gereja dan masjid di seluruh penjuru Tanah Suci Tiga Agama Samawi. Bagaimanapun, model arsitektur kubah pada awalnya merupakan milik Gereja Ortodoks Yunani Kekaisaran Romawi Timur yang kemudian dilestarikan oleh Islam ketika tentara Islam merebut wilayah-wilayah politik Kekaisaran Bizantium pada abad ke VII Masehi.
Dalam bangunan ini, terdapat beberapa makam dari tokoh Kristen seperti Raja Baldwin IV yang meninggal karena sakit kusta pada usia yang masih muda. Baldwin merupakan keturunan Geofrey dari Boillon, salah seorang pejuang pertama dalam Perang Salib Pertama.
Gereja ini merupakan salah satu situs yang sangat disucikan oleh banyak aliran umat Kristen mainstream, selain situs Gereja Kelahiran Yesus di Kota Betlehem, Palestina dan situs Gereja Keluarga Suci di Kota Nazaret, Israel Utara. Ribuan umat Kristen dari seluruh penjuru dunia mengunjungi Gereja ini untuk mengenangkan wafat dan kebangkitan Yesus Kristus, terutama dalam Perayaan Jumat Agung dan Minggu Paskah setiap tahun.