Gerakan pemisahan diri Tirol Selatan (bahasa Jerman: Südtiroler Unabhängigkeitsbewegung) (bahasa Italia: Movimento d'Indipendenza dell'Alto Adige) adalah gerakan politik di provinsi otonom Tirol Selatan di Italia yang menginginkan agar wilayah tersebut memisahkan diri dari Italia dan bersatu kembali dengan Austria. Beberapa kelompok mendukung pendirian Negara Bebas Tirol Selatan sebelum negara tersebut menjadi bagian dari Austria.[1][2]
Latar belakang
Seluruh wilayah Tirol Selatan sebelumnya merupakan bagian dari Kekaisaran Austria. Di Kerajaan Italia, iredentisme Italia mulai meletus pada tahun 1866. Iredentisme ini menginginkan penyatuan seluruh wilayah yang dianggap sebagai wilayah Italia.[3] Karena Tirol Selatan terletak di Semenanjung Italia, para pendukung iredentisme menginginkan agar wilayah ini menjadi bagian dari Italia.
Pada awal Perang Dunia Pertama, Italia tetap netral, tetapi pada 26 April 1915 negara ini menyatakan perang terhadap Blok Sentral. Sejarawan meyakini bahwa Italia melakukan hal tersebut setelah diam-diam menandatangani Traktat London (1915) yang menjanjikan bahwa Italia "akan memperoleh wilayah Trentino, Tirol Cisalpina dengan batas geografis dan alaminya (batas Brenner)"[4] dari Austria-Hungaria. Setelah Blok Sentral mengalami kekalahan, wilayah Tirol Selatan diserahkan kepada pemerintah militer Italia berdasarkan Traktat Saint-Germain-en-Laye yang ditandatangani pada September 1919.[5]
Status otonomi
Tirol Selatan menjadi wilayah otonom berdasarkan perjanjian yang ditandatangani oleh pemerintah Italia dengan pejabat lokal pada tahun 1972.[6]
Alasan untuk memisahkan diri
Etnolingual
Kebanyakan warga Tirol Selatan menuturkan bahasa Jerman sebagai bahasa ibu mereka. Berikut adalah datanya:[7][8]
Tirol Selatan merupakan salah satu provinsi terkaya di Italia[1] dengan pendapatan per kapita sebesar €32.000.[9] Namun, ekonomi Italia mengalami kemunduran semenjak krisis pada tahun 2009. Pada tahun 2012, wilayah ini mengalokasikan €120 juta euro untuk menstabilkan anggaran nasional Italia, dan agar hal ini dapat dilakukan Tirol Selatan harus menambah pajak yang dipungut dari warga.
^Rolf Steininger: "South Tyrol: A Minority Conflict of the Twentieth Century", Transaction Publishers, 2003, ISBN 978-0-7658-0800-4, pp.2
^Provincial Statistics Institute of the Autonomous Province of South Tyrol
^Benvenuto, Oscar (June 8, 2006). "South Tyrol in Figures 2008"(PDF). Bozen/Bolzano 2007, p. 19, Table 11. Provincial Statistics Institute of the Autonomous Province of South Tyrol. Diarsipkan(PDF) dari versi asli tanggal 2016-06-14. Diakses tanggal 2009-02-21.