Gempa bumi Siberut 2022 adalah serangkaian gempa bumi yang bepusat di wilayah Siberut, Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, Indonesia pada 29 Agustus 2022 dan 11 September 2022. Gempa hari pertama dengan kekuatan terbesar M 6,1 terjadi pukul 10:29 WIB, sedangkan gempa hari kedua dengan kekuatan terbesar M 6,1 terjadi pukul 06.10.[1][2]
Kedua gempa bumi merupakan jenis gempa dangkal akibat subduksi lempeng di zona subduksi Mentawai segmen Siberut yang memiliki mekanisme pergerakan naik.[3][4]
Kronologi
29 Agustus 2022
Gempa utama pukul 10:29 WIB dengan magnitude 6,1[5] didahului serangkaian gempa bumi pendahuluan, yaitu pukul 00:04:41 WIB dengan magnitude 4,9 dan pukul 05:34:37 WIB dengan magnitude 5,8. Gempa ini dirasakan di Siberut Barat dan Siberut Utara dengan skala intensitas VI MMI serta beberapa daerah Sumatera Barat dengan intensitas antara II hingga V skala MMI.[3]
Episenter gempa bumi utama terletak pada koordinat 1.09° LS; 98.54° BT di perairan : Kepulauan Mentawai pada kedalaman 24 km.
Gempa utama pukul 06.10 WIB dengan magnitude 6,1 diikuti gempa susulan pada pukul 06.24 WIB dengan magnitude 5,4 dan pukul 07.10 WIB dengan magnitude 5,3. Gempa ini dirasakan di Siberut Utara dengan skala intensitas V MMI dan beberapa daerah Sumatera Barat dengan intensitas antara II hingga IV skala MMI.[7]
Episenter gempa bumi uatama terletak pada koordinat 1,18° LS ; 98,53° BT atau tepatnya berlokasi di darat wilayah Siberut Barat, Kepulauan Mentawai pada kedalaman 27 km
Sebanyak 3.277 warga Siberut Barat mengungsi pasca-gempa 29 Agustus 2022. Sejumlah fasilitas umum dilaporkan rusak seperti sekolah, gereja, dan kantor camat.[9]
Sementara itu, dua orang warga dilaporkan terluka akibat gempa 11 September 2022.[10]
Tanggapan
Zona subduksi Mentawai memiliki dua segmen di Sumatera Barat, yakni Sipora-Pagai dan Siberut. Gempa sangat kuat di segmen Sipora-Pagai terjadi pada 1833 dengan kekuatan hampir 9,0 M, sementara gempa sangat kuat di segmen Siberut terjadi pada 1797 dengan kekuatan 8.4 M.
Periode ulang gempa besar di segmen Sipora-Pagai sudah terjadi pada 12 September 2007 dengan kekuatan 8,4 M, 13 September 2007 dua kali dengan kekuatan 7,9 M dan 7,4 M, serta terakhir pada 25 Oktober 2010 dengan kekuatan 7,7 M.[11]
Semenatra itu, periode ulang gempa besar di segmen Siberut, menurut pakar gempa Universitas Andalas Badrul Mustafa, belum keluar kecuali dua pertiganya. Oleh sebab itu, Badrul mengingatkan warga Sumatera Barat agar waspada terhadap potensi gempa yang bersumber dari segmen Siberut.[12]