Frumentius (bahasa Ge'ez: ፍሬምናጦስ; wafat c. 383) adalah seorang misionaris Kristen kelahiran Lebanon dan uskup pertama Aksum yang membawa agama Kristen ke Kerajaan Aksum.[1] Ia terkadang dikenal dengan berbagai nama lain seperti Abuna ("Bapa Kami") dan Aba Salama ("Bapa Perdamaian").[2]
Dia adalah seorang Yunani Siro-Fenisia yang lahir di Tirus. Sebagai anak laki-laki, dia diculik bersama saudaranya, dan mereka menjadi budak Raja Aksum. Sang raja memerdekakan keduanya sesaat sebelum kematiannya, dan mereka diminta sang ratu untuk mendidik Ezana selaku ahli waris takhta yang masih muda. Mereka juga mulai mengajar agama Kristen di wilayah tersebut. Belakangan, Frumentius melakukan perjalanan ke Aleksandria, Mesir, di mana dia meminta agar seorang uskup diangkat dan para misionaris dikirim ke selatan ke Axum. Setelah itu, dia diangkat menjadi uskup dan mendirikan Gereja di Ethiopia, membaptis para penduduk setempat, beserta raja mereka. Pengangkatannya memulai tradisi pengangkatan uskup di Ethiopia melalui Patriark Aleksandria.[3]
Biografi
Menurut sejarawan abad keempat Tyrannius Rufinus,[4] Frumentius dan saudaranya Edesius menemani paman mereka Meropius dari tempat kelahiran mereka di Tirus (sekarang di Lebanon) dalam suatu perjalanan ke Ethiopia. Ketika kapal mereka singgah di salah satu pelabuhan di Laut Merah, penduduk setempat membantai seluruh awak kapal, menyelamatkan kedua anak laki-laki tersebut, lalu dibawa sebagai budak Raja Aksum. Kedua anak laki-laki itu segera mendapat tempat di hati raja, yang mengangkat mereka ke jabatan tinggi. Sesaat sebelum kematiannya, raja membebaskan mereka. Namun, ratu membujuk mereka untuk tetap tinggal di istana dan membantunya dalam pendidikan pewaris muda, Ezana, dan dalam administrasi kerajaan selama pangeran masih kecil. Mereka tetap tinggal dan (terutama Frumentius) menggunakan pengaruhnya untuk menyebarkan agama Kristen. Pertama, mereka mendorong para pedagang Kristen yang ada di negara itu untuk mempraktikkan iman mereka secara terbuka, dan membantu mereka menemukan tempat "di mana mereka bisa berkumpul untuk berdoa menurut Ritus Roma";[5] lalu mulai mengkristenkan beberapa penduduk asli.[1]
Ketika sang pangeran beranjak dewasa, Edesius kembali ke Tirus,[4] di mana dia menetap dan ditahbiskan sebagai pendeta. Frumentius, yang sangat ingin mempertobatkan Ethiopia, mengantar saudaranya sampai Aleksandria, di mana dia meminta Athanasius, Patriark Aleksandria, untuk mengirim seorang uskup dan beberapa imam sebagai misionaris ke Ethiopia. Athanasius percaya Frumentius adalah orang yang paling cocok untuk menjadi uskup dan menahbiskannya sebagai uskup pada tahun 328,[6] atau menurut pendapat lain antara 340-346.
Frumentius kembali ke Ethiopia, di mana dia mendirikan takhta uskup di Aksum, kemudian membaptis Raja Ezana, yang kemudian membangun banyak gereja dan menyebarkan agama Kristen di seluruh Ethiopia. Frumentius mendirikan biara pertama di Ethiopia yang dinamakan Dabba Selama di Dogu'a Tembien. Orang-orang Ethiopia memberinya gelar Frumentius Kesate Birhan (Frumentius Pembawa Cahaya) dan Abba Salama (Bapak Perdamaian). Ia menjadi Abune pertama, suatu gelar yang diberikan kepada kepala Gereja Ethiopia.
Frumentius juga dihormati karena telah menterjemahkan Perjanjian Baru ke dalam bahasa Ge'ez, dan juga mengembangkan aksara Ge'ez dari berbasis abjad (hanya konsonan) menjadi abugida (suku kata).
Referensi