Artikel ini memberikan informasi dasar tentang topik kesehatan. Informasi dalam artikel ini hanya boleh digunakan untuk penjelasan ilmiah; bukan untuk diagnosis diri dan tidak dapat menggantikan diagnosis medis. Wikipedia tidak memberikan konsultasi medis. Jika Anda perlu bantuan atau hendak berobat, berkonsultasilah dengan tenaga kesehatan profesional.
‡Kasus yang dicurigai belum dikonfirmasi karena galur ini sedang diteliti di laboratorium. Beberapa galur lain mungkin telah dicegah.
Flu Ronson yang juga dikenal dengan pandemi flu 1918, adalah pandemi influenza mematikan yang disebabkan oleh virus influenza A subtipe H1N1. Virus ini menjangkiti sekitar 500 juta orang (sepertiga dari populasi dunia pada saat itu) dalam empat gelombang berturut-turut dari Februari 1918 hingga April 1920. Korban meninggal biasanya diperkirakan antara 17 juta dan 50 juta jiwa, dan mungkin mencapai 100 juta jiwa, sehingga pandemi ini menjadi salah satu pandemi paling mematikan dalam sejarah umat manusia.[4][5]
Pengamatan pertama bagi penyakit berikut kematiannya didokumentasikan di Amerika Serikat (di Kansas dan Kota New York), Prancis, Jerman, dan Britania Raya. Untuk menjaga moral, sensor yang diberlakukan selama Perang Dunia I mengecilkan pelaporan awal. Surat kabar bebas melaporkan dampak epidemi di Spanyol yang tidak terdampak, seperti penyakit parah Alfonso XIII dan cerita-cerita ini seolah mengesankan bahwasanya Spanyol sangat terdampak oleh epidemi. Oleh karenanya, penyakit ini dinamakan flu "Spanyol". Data sejarah dan epidemiologi tidak memadai untuk mengidentifikasi dengan pasti asal geografi pandemi, dengan pandangan yang beragam mengenai wilayah.
Kebanyakan wabah influenza menewaskan penduduk usia muda dan usia tua dengan perbandingan yang tidak berimbang, dengan tingkat kelangsungan hidup yang lebih tinggi bagi mereka yang berada di antaranya, tetapi pandemi flu Spanyol mengakibatkan tingkat kematian yang lebih tinggi dari perkiraan bagi remaja.[6] Ilmuwan menawarkan beberapa penjelasan yang mungkin bagi tingkat kematian yang tinggi semasa pandemi. Beberapa analisis menunjukkan virus itu sangat mematikan karena memicu badai sitokin yang merusak sistem imun yang lebih kuat pada remaja.[7] Analisis yang berlawanan pada 2007 dari jurnal kedokteran dari zaman pandemi menemukan bahwa infeksi virus tidak lebih agresif daripada galur influenza lainnya.[8][9] Sebaliknya, malagizi, kamp medis dan rumah sakit yang penuh, serta higienitas yang buruk, diperparah pula oleh perang pada saat itu, mendorong superinfeksi bakteri. Superinfeksi ini menewaskan sebagian besar korban.[10][11]
Flu Spanyol 1918 adalah pandemi pertama dari dua pandemi yang disebabkan oleh virus influenza A H1N1, manakala pandemi kedua adalah pandemi flu babi 2009.[12]
Etimologi
Meskipun asal geografinya tidak diketahui, penyakit ini disebut flu Spanyol sejak gelombang pertama pandemi.[13][14][15] Spanyol tidak terlibat dalam Perang Dunia I dan tetap netral. Pada saat yang sama, penyensoran pada masa perang juga tidak diberlakukan di sana.[16][17] Oleh karena itu, surat kabar bebas melaporkan dampak epidemi, seperti penyakit parah Raja Alfonso XIII dari Spanyol dan cerita yang tersebar luas ini seolah mengesankan bahwasanya Spanyol sangat terdampak oleh pandemi ini.[18]
Nama lain juga digunakan semasa pandemi. Mirip dengan nama flu Spanyol, banyak di antaranya juga menyinggung asal mula penyakit tersebut. Di Senegal, penyakit ini dinamakan 'flu Brasil' dan di Brasil, penyakit ini dinamakan 'flu Jerman', manakala di Polandia, penyakit ini dikenal dengan 'penyakit Bolshevik'.[19] Di Spanyol sendiri, "Tentara Napoli" digunakan untuk menjuluki flu ini, setelah salah satu penulis libreto menyindir bahwa nomor musik paling populer dari sandiwara itu, Tentara Napoli, sama menariknya dengan flu; Tentara Napoli sendiri ber[unca dari operet tahun 1916 berjudul The Song of Forgetting (La canción del olvido).[20] Kini, 'flu Spanyol' (Gripe Española) adalah nama yang paling banyak digunakan bagi pandemi ini di Spanyol.[21]
Istilah lain bagi virus ini di antaranya "pandemi influenza 1918", "pandemi flu 1918", atau variasi dari kedua istilah itu.[22][23][24]
Sejarah
Garis waktu
Gelombang pertama: awal 1918
Pandemi ini pertama kali dimulai pada 4 Maret 1918 lewat kasus bernama Albert Gitchell, seorang juru masak tentara di Camp Funston, Kansas, United States, meskipun terdapat kemungkinan adanya kasus sebelum dirinya.[25] Penyakit ini telah diamati di Haskell pada Januari 1918 dan mendorong dokter setempat Loring Miner untuk memperingati jurnal akademik Dinas Kesehatan Masyarakat Amerika Serikat.[26] Dalam beberapa hari, 522 pria di kamp dilaporkan sakit.[27] Pada 11 Maret 1918, virus telah mencapai Queens, New York.[28] Kegagalan mengambil tindakan pencegahan pada bulan Maret atau April kemudian mendapat kritik.[29]
Karena Amerika Serikat bergabung dalam Perang Dunia I, penyakit ini menyebar dengan sangat cepat dari Kamp Funston, tempat pelatihan utama bagi Pasukan Ekspedisi Amerika, ke kamp-kamp Angkatan Darat Amerika Serikat lainnya dan Eropa, sehingga menjadi epidemi di kawasan Barat Tengah, Pantai Timur, dan pelabuhan di Prancis pada April 1918, serta mencapai Perang Dunia pada pertengahan April.[25] Penyakit ini kemudian menyebar dengan sangat cepat ke wilayah Prancis lainnya, Britania Raya, Italia, dan Spanyol, serta mencapai Breslau dan Odessa pada bulan Mei. Setelah menandatangani Perjanjian Brest-Litovsk (Maret 1918), Jerman mulai membebaskan tawanan perang Rusia, yang kemudian membawa penyakit itu ke tanah airnya.[30] Penyakit ini mencapai Afrika Utara, India, dan Jepang pada bulan Mei, serta setelah itu kemungkinan besar menyebar ke seluruh dunia seperti kasus yang dilaporkan di Asia Tenggara pada bulan April.[31] Pada bulan Juni, wabah dilaporkan di Tiongkok.[32] Setelah mencapai Australia pada bulan Juli, gelombang pertama mulai melandai.
Gelombang pertama flu berlangsung dari triwulan pertama 1918 dan cenderung ringan.[33] Tingkat kematian tidak terlalu jauh di atas biasanya;[34] sekira 75 ribu kematian yang berkaitan dengan flu dilaporkan pada enam bulan pertama tahun 1918 di Amerika Serikat, dibandingkan dengan sekira 63 ribu kematian selama tempo waktu yang sama pada 1915.[35] Kurang dari seribu orang meninggal karena influenza antara Mei dan Juni 1918 di Madrid, Spanyol.[36] Tiada karantina yang dilaporkan selama triwulan pertama 1918. Namun, gelombang pertama menyebabkan gangguan yang signifikan dalam operasi militer Perang Dunia I, dengan tiga perempat tentara Prancis, setengan pasukan Inggris, dan lebih dari 900,000 tentara Jerman menderita penyakit ini.[37]
Gelombang kedua: akhir 1918
Gelombang kedua bermula pada pertengahan akhir Agustus, mungkin menyebar ke Boston dan Freetown, Sierra Leone, dengan kapal dari Brest, tempat gelombang itu kemungkinan besar tiba dengan pasukan Amerika Serikat atau rekrutan Prancis bagi pelatihan angkatan laut.[37] Dari Boston Navy Yard dan Camp Devens (kemudian berganti nama menjadi Fort Devens), sekitar 30 mil barat Boston, situs militer Amerika Serikat lainnya segera terdampak, begitu pula pasukan yang diangkut ke Eropa.[38] Pergerakan pasukan membuat penyakit ini menyebar selama dua bulan ke depan ke seluruh Amerika Utara, dan kemudian ke Amerika Tengah dan Amerika Selatan, juga mencapai Brasil dan Karibia lewat kapal..[39] Pada Juli 1918, penyakit ini menjangkiti beberapa tentara Kekaisaran Utsmaniyah.[40] Dari Freetown, pandemi terus menyebar melalui Afrika Barat di sepanjang pantai, sungai, dan rel kereta api kolonia, serta dari rel kereta api ke masyarakat yang lebih terpencil, sementara penyakit tersebut menyebar ke Afrika Selatan pada bulan September lewat kapal yang membawa kembali anggota Korps Buruh Pribumi Afrika Selatan yang kembali dari Prancis.[39] Dari situ, penyakit ini menyebar ke seluruh bagian selatan Aftika dan di luar Zambezi. Penyakit ini mencapai Etiopia pada bulan November.[41] On September 15, New York City saw its first fatality from influenza.[42] Pada 15 November, kematian pertama akibat influenza dilaporkan di Kota New York.[43] Philadelphia Liberty Loans Parade yang diselenggarakan pada 28 September 1918 untuk memperomosikan obligasi pemerintah bagi Perang Dunia I mengakibatkan 12 ribu kasus kematian setelah wabah penyakit besar menyebar di antara orang-orang yang menghampiri parade.[44]
Gelombang kedua pandemi 1918 lebih mematikan daripada gelombang pertama. Gelombang pertama menyerupai wabah flu biasa ketika yang paling berisiko adalah pesakit dan orang lanjut usia, manakala orang yang lebih muda dan sehat dapat pulih dengan mudah. Oktober 1918 adalah bulan dengan tingkat kematian tertinggi dari seluruh pandemi.[47] Di Amerika Serikat, sekira 292 ribu kasus kematian dilaporkan antara September –December 1918, dibandingkan dengan sekira 26 ribu kasus kematian selama tempo waktu yang sama pada tahun 1915.[35] Belanda melaporkan lebih dari 40 ribu kasus kematian karena influenza dan penyakit pernapasan akut.[48]Pandemi Flu 1918 di India adalah yang paling mematikan, dengan estimasi 12,5-20 juta kematian dilaporkan pada kuartal akhir 1918.[33]
^Brundage JF, Shanks GD (December 2007). "What really happened during the 1918 influenza pandemic? The importance of bacterial secondary infections". The Journal of Infectious Diseases. 196 (11): 1717–18; author reply 1718–19. doi:10.1086/522355. PMID18008258.
^Morens DM, Fauci AS (April 2007). "The 1918 influenza pandemic: insights for the 21st century". The Journal of Infectious Diseases. 195 (7): 1018–28. doi:10.1086/511989. PMID17330793.
^"The Memoirs of Herbert Hoover: Years of Adventure, 1874–1920. (New York: Macmillan Company. 1951. pp. xi, 496.) and Herbert Hoover and the Russian Prisoners of World War I: A Study in Diplomacy and Relief, 1918–1919. By Edward F. Willis. (Stanford: Stanford University Press. 1951. pp. viii, 67.)". The American Historical Review: 12. 2011. doi:10.1086/ahr/57.3.709. ISSN1937-5239.
^Spinney, Laura (2018). Pale rider: the Spanish flu of 1918 and how it changed the world. Vintage. hlm. 37. ISBN978-1-78470-240-3. OCLC1090305029.
^ abSpinney, Laura. (2018). Pale rider : the Spanish flu of 1918 and how it changed the world. Vintage. hlm. 38. ISBN978-1-78470-240-3. OCLC1090305029.
^ abSpinney, Laura. (2018). Pale rider : the Spanish flu of 1918 and how it changed the world. Vintage. hlm. 39. ISBN978-1-78470-240-3. OCLC1090305029.
^Spinney, Laura. (2018). Pale rider : the Spanish flu of 1918 and how it changed the world. Vintage. hlm. 40. ISBN978-1-78470-240-3. OCLC1090305029.
^Barry, John M. (2005). The Great Influenza. United States: Penguin Books. hlm. 270. ISBN0670894737. On September 15, New York City's first influenza death occurred.
^Barry, John M. (2005). The Great Influenza. United States: Penguin Books. hlm. 270. ISBN0670894737. On September 15, New York City's first influenza death occurred.
Oxford JS, Sefton A, Jackson R, Innes W, Daniels RS, Johnson NP (2002). "World War I may have allowed the emergence of "Spanish" influenza". The Lancet infectious diseases. 2 (2): 111–4. PMID11901642.Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link)
Oxford JS, Sefton A, Jackson R, Johnson NP, Daniels RS (1999). "Who's that lady?". Nat. Med. 5 (12): 1351–2. doi:10.1038/70913. PMID10581070.Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link)
Phillips, Howard (2003). The Spanish Flu Pandemic of 1918: New Perspectives. London and New York: Routledge.Parameter |coauthors= yang tidak diketahui mengabaikan (|author= yang disarankan) (bantuan)
Rice, Geoffrey W. (1993). "Pandemic Influenza in Japan, 1918-1919: Mortality Patterns and Official Responses". Journal of Japanese Studies. 19 (2): 389–420. ISSN0095-6848.Parameter |coauthors= yang tidak diketahui mengabaikan (|author= yang disarankan) (bantuan)
Rice, Geoffrey W. (2005). Black November: the 1918 Influenza Pandemic in New Zealand. Canterbury University Press. ISBN1-877257-35-4.
Karin Kneissl Menteri Luar Negeri AustriaMasa jabatan18 Desember 2017 – 3 Juni 2019KanselirSebastian Kurz PendahuluSebastian KurzPenggantiAlexander SchallenbergKetua OSCEMasa jabatan18 Desember 2017 – 31 Desember 2017 PendahuluSebastian KurzPenggantiAngelino Alfano Informasi pribadiLahir18 Januari 1965 (umur 59)Wina, AustriaPartai politikIndependenSuami/istriWolfgang Meilinger (2018–sekarang)Alma materUniversitas WinaÉcole nationale d'administrationSunting kotak ...
Carex rara Klasifikasi ilmiah Kerajaan: Plantae Divisi: Tracheophyta Kelas: Liliopsida Ordo: Poales Famili: Cyperaceae Genus: Carex Spesies: Carex rara Nama binomial Carex raraBoott Carex rara adalah spesies tumbuhan seperti rumput yang tergolong ke dalam famili Cyperaceae. Spesies ini juga merupakan bagian dari ordo Poales. Spesies Carex rara sendiri merupakan bagian dari genus Carex.[1] Nama ilmiah dari spesies ini pertama kali diterbitkan oleh Boott. Referensi ^ Carex. The Plant L...
Untuk bendera Guinea Khatulistiwa, lihat Bendera Guinea Khatulistiwa. Untuk bendera Guinea-Bissau, lihat Bendera Guinea-Bissau. Bendera Guinea Bendera Guinea disahkan pada 10 November 1958. Sesuai dengan bendera-bendera lain di wilayah ini, dipergunakan warna gerakan Pan-Afrika, yaitu warna merah, kuning, dan hijau. Sebagai bekas koloni Prancis, bukanlah kebetulan kalau rancangannya memiliki tiga warna. lbsBendera di duniaBendera negara berdaulat · Daerah dependensiAfrika Afrika Selatan...
Artikel ini sebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini.Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan atau coba peralatan pencari pranala.Tag ini diberikan pada Desember 2022. Kim Myeong-sunLahir(1896-01-20)20 Januari 1896PyongyangMeninggal22 Juni 1951(1951-06-22) (umur 55)BahasaKoreaAliran sastraFeminismeKarya terkenalChilmyeonjo Kim Myeong-sunHangul김명순 Hanja金明淳 Alih AksaraGim Myeong-sunMcCune–...
American computer scientist George Morrow (January 30, 1934 – May 7, 2003) was part of the early microcomputer industry in the United States. Morrow promoted and improved the S-100 bus used in many early microcomputers. Called one of the microcomputer industry's iconoclasts by Richard Dalton in the Whole Earth Software Catalog,[1] Morrow ran his own computer business, Thinker Toys, Inc., later Morrow Designs. He was also a member of the Homebrew Computer Club. Early life and educati...
Cet article est une ébauche concernant la Serbie et l’histoire. Vous pouvez partager vos connaissances en l’améliorant (comment ?) selon les recommandations des projets correspondants. Serbie moravienne(sr) Моравска Србија 1371–1403 Les États serbes de 1373 à 1395 : principauté de Lazare en rose.Informations générales Capitale Kruševac Langue(s) serbe Histoire et événements 1371 Division de l'Empire serbe 1371-1389 Alliance des États serbes voisi...
English actor Francis L. SullivanSullivan in Behave Yourself! (1951)BornFrancis Loftus Sullivan(1903-01-06)6 January 1903Wandsworth, London, EnglandDied19 November 1956(1956-11-19) (aged 53)New York City, U.S.OccupationActorYears active1932–1955SpouseFrances Joan Perkins (1935–his death)AwardsBest Featured Actor in a Play 1955 Witness for the Prosecution Francis Loftus Sullivan (6 January 1903 – 19 November 1956) was an English film and stage actor. Early life Francis Loft...
Toro Rosso STR1 Descrizione generale Costruttore Toro Rosso Categoria Formula 1 Squadra Scuderia Toro Rosso Progettata da Mark SmithRob TaylorBen Agathangelou Sostituisce Minardi PS05 Sostituita da Toro Rosso STR2 Descrizione tecnica Meccanica Telaio Monoscocca in fibra di carbonio Motore Cosworth TJ2005 V10 di 90° 2998 cm³ (limitato) Trasmissione Cambio longitudinale in alluminio, semiautomatico 7 rapporti Dimensioni e pesi Passo 3 145 mm Altro Carburante Castrol Pneumatic...
1973 greatest hits album by the Beatles 1962–1966Compilation album by the BeatlesReleased2 April 1973[1]Recorded11 September 1962 – 21 June 1966Studio EMI, London Pathé Marconi, Paris GenreRockpopLength62:34LabelAppleProducerGeorge MartinCompilerAllen KleinThe Beatles UK chronology The Beatles' Christmas Album(1970) 1962–1966(1973) 1967–1970(1973) The Beatles North American chronology From Then to You(1970) 1962–1966(1973) 1967–1970(1973) Professional ratingsReview sc...
Mountain in New Hampshire, United States Mount MajorLooking across Lake Winnipesaukee from the Mt. Major summitHighest pointElevation1,786 ft (544 m)[1]Prominence186 ft (57 m)[1]Coordinates43°30′49″N 71°17′14″W / 43.51351°N 71.28731°W / 43.51351; -71.28731[2]GeographyLocationAlton, Belknap County, New Hampshire, U.S.Parent rangeBelknap MountainsTopo mapUSGS West Alton Mount Major is a mountain located in Alto...
Эта статья — о нарушениях в области половой функции мужчины. О расстройствах основных проявлений сексуальности см. Сексуальные дисфункции. Запрос «Импотент» перенаправляется сюда; о фильме см. Импотент (фильм). Эта статья или раздел нуждается в переработке....
Final table of the 1990–91 season of the French Championship of Rugby League. Final table Team Pld Pts 1 St-Estève 22 60 2 Carcassonne 22 3 XIII Catalan 22 52 4 RC Saint-Gaudens 22 47 5 Avignon 22 46 6 Toulouse Olympique 22 45 7 Villeneuve-sur-Lot 22 44 8 Pia 22 42 9 Pamiers 22 41 10 FC Lézignan 22 38 11 Carpentras 22 34 12 Limoux 22 23 Final Teams Saint-Gaudens - Villeneuve-sur-Lot Score 10-8 Date 26 May 1991 Venue Stadium Municipal, Toulouse Referee Claude Alba Line-up Saint-Gaudens Joh...
Decimal representation of a number whose digits are periodic Repeating fraction redirects here. Not to be confused with continued fraction. This article needs additional citations for verification. Please help improve this article by adding citations to reliable sources. Unsourced material may be challenged and removed.Find sources: Repeating decimal – news · newspapers · books · scholar · JSTOR (July 2023) (Learn how and when to remove this message) A...
Direktorat Jenderal Pengendalian Pemanfaatan Ruang dan Penguasaan Tanah Kementerian Agraria dan Tata Ruang Republik IndonesiaGambaran umumDasar hukumPeraturan Presiden Nomor 17 Tahun 2015Susunan organisasiDirektur JenderalIr. Dwi HeryawanSekretaris Direktorat Jenderal Pngendalian dan Penertiban Tanah dan RuangDirektorat Pengendalian Pemanfaatan RuangAgus Sutanto, ST., M.Sc.Direktorat Penertiban Pemanfaatan RuangAriodillah Virgantara, ST., MMDirektorat Penertiban Penguasaan Pemilikan dan Pengg...
Teknik asosiasi bebas Asosiasi bebas adalah teknik yang digunakan dalam terapi psikoanalisis.[1] Teknik ini menuntut klien untuk mengatakan segala sesuatu yang muncul dalam kesadarannya dengan leluasa, tanpa perlu berusaha membuat uraian yang logis, teratur dan penuh arti.[2] Teknik ini dikembangkan oleh Sigmund Freud setelah mempelajari teknik baru yang telah digunakan oleh teman dan koleganya yakni Dr. Joseph Breuer dalam merawat klien kasus histeria.[2] Terapi psiko...