Evaluasi penyuluhan pertanian

Evaluasi penyuluhan pertanian adalah kegiatan untuk menilai suatu program penyuluhan pertanian.[1] Evaluasi penyuluhan pertanian dilakukan dengan proses pengumpulan data, penentuan ukuran, penilean serta perumusan keputusan yang digunakan untuk perbaikan atau penyempurnaan perencanaan berikutnya yang lebih lanjut demi tercapainya tujuan dari program penyuluhan pertanian.[2]

Arti penting penyuluhan pertanian

Evaluasi penyuluhan pertanian sangat penting untuk kgiatan program penyuluhan pertanian, bukan hanya untuk program itu sendiri melainkan bermanfaat bagi pelaksanaan kegiatan penyuluhannya dan bagi petugas pelaksana evaluasi penyuluhan pertanian.[3] Evaluasi yang baik akan didapat strategi atau rencangan kegiatan selanjutnya untuk dilakukan agar program penyuluhan pertanian berjalan lebih baik dan mencapai tujuan yang maksimal.[3] Walaupun kegiatan evaluasi penyuluhan pertanian membutuhkan waktu, biaya, tenaga dan sering dirasakan sangat melelahkan namun evaluasi ini dapat digunakan untuk mengetahui suatu perubahan keadaan benar-benar disebabkan oleh kegiatan penyuluhan atau adanya faktor-faktor penyebab lain yang mempengaruhinya.[3]

Tujuan evaluasi penyuluhan pertanian

  1. Untuk menentukan sejauh mana kegiatan penyuluhan pertanian dapat dicapai yang ditandai dengan perubahan perilaku petani yang menjadi sasaran didik dari kegiatan penyuluhan pertanian.[4]
  2. Didapat keterangan-keterangan dari lapangan yang dapat digunakan untuk penyesuaian program penyuluhan pertanian yang sedang berjalan.[4]
  3. Untuk mengukur keefektifan dari metode dan alat bantu yang digunakan dalam melaksanakan penyuluhan pertanian.[4]
  4. Untuk mendapatkan data laporan tentang hal-hal yang terjadi dilapangan.[4]
  5. Untuk memperoleh landasan bagi program penyuluhan pertanian.[4]
  6. Memberikan kepuasan bagi psikologis orang-orang yang terlibat di dalam program penyuluhan pertanian.[4]

Manfaat penyuluhan pertanian

Manfaat penyuluhan pertanian bermanfaat bagi kegiatan penyuluhan yang sedang berlangsung dan sudah berlangsung, diantaranya:

  1. Untuk mengetahui, sampai sejauh mana tujuan dari program yang dapat dicapai.[3]
  2. Untuk mencari bukti, apakah perubahan-perubahan yang terjadi sesuai dengan sasaran yang diinginkan.[3]
  3. Untuk mengetahui, segala kegiatan yang dihadapi atau dijumpai berkaitan dengan pencapaian tujuan.[3]
  4. Untuk mengukur keefektifan dan efisiensi metode atau sistem kerja penyuluhan pertanian yang dijalankan.[3]

Prinsip-prinsip evaluasi penyuluhan pertanian

  1. Evaluasi harus berdasarkan kebenaran atau fakta, kebenaran yang obyektif untuk evaluasi adalah dengan metode-metode yang tepercaya untuk dapat mengetahui sejauh mana penyuluhan telah mencapai tujuan.[5]
  2. Evaluasi penyuluhan merupakan bagian integrasi dari proses pendidikan kepada masyarakat tani.[5]
  3. Evaluasi pertanian hanya dapat dilakukan berhubungan dengan tujuan-tujuan penyuluhan pertanian.[5]
  4. Evaluasi harus menggunakan beberapa alat ukur yang berbeda.[5]
  5. Evaluasi dilakukan terhadap metode penyuluhan yang digunakan maupun terhadap hasil kegiatan penyuluhan.[5]

rujukan

  1. ^ Sukandar Wiraatmaja,M.A., dkk (1983). Penyuluhan Pertanian. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. hlm. 161. 
  2. ^ Totok Mardikanto dan Sri Sutarni. Petunjuk Penyuluhan Pertanian. Surabaya: Usaha Nasional. hlm. 132. 
  3. ^ a b c d e f g Totok Mardikanto dan Sri Sutarni. Petunjuk Penyuluhan Pertanian. Surabaya: Usaha Nasional. hlm. 133. 
  4. ^ a b c d e f Totok Mardikanto dan Sri Sutarni. Petunjuk Penyuluhan Pertanian. Surabaya: Usaha Nasional. hlm. 161. 
  5. ^ a b c d e Totok Mardikanto dan Sri Sutarni. Petunjuk Penyuluhan Pertanian. Surabaya: Usaha Nasional. hlm. 162.