Ibu tiga anak ini menguasai lebih dari 500 resep masakan Indonesia, Tiongkok, dan Eropa.
Latar Belakang
Beliau adalah anak ke tiga dari tiga bersaudara, putri keluarga Chan Kok An ini mengaku tidak pernah belajar masak secara resmi baik melalui sekolah maupun kursus.
ia berkata "Kalau toh belajar, ya dari nenek, ibu dan mertua saya," ceritanya. Juga dari membaca buku masakan berbagai negara. " Tidak saya tiru begitu saja.
Tapi di bumbui lagi dengan variasi yang sesuai dengan lidah saya."
Waktu masih muda, ia suka membuat kue-kue kecil seperti lemper dan risoles. Dijajakannya masakannya itu kepada tetangga. "Hasilnya lumayan buat bantu suami saya," katanya. Sang suami ketika itu masih kuliah di FK UI. Usahanya itu berkembang. ia lalu mengisi berbagai perusahaan, seperti toko kue, dengan komisi 20%. Ketika suaminya tugas belajar ke Jerman Barat, ia ikut mendampinginya.
Pulang ke Indonesia, ia mendemonstrasikan kebolehannya memasak di Gelanggang Dagang untuk Wanita, yang dikelola Rangkayo Datuk Tumenggung di Taman Ria Monas, Jakarta 1950. "Ternyata, banyak peminatnya," ujar nenek dari 11 orang cucu ini. ia lantas membuka kursus masak di rumahnya, Jalan Pintu Besi,1957. Di antara ribuan bekas muridnya, terdapat Nyonya Ali Said, istri Ketua Mahkamah Agung RI, Nyonya Rachmi Hatta, dan Chitra Dewi.
Berhendti memberikan kursus masa sejak 1974, ia mendirikan restoran di Gajah Mada Plaza, Jakarta, juga di Pacet, Jawa Barat dan di rumahnya sendiri, Jalan Cawang Baru, Jakarta. "Bersama suaminya ia suka keliling dunia. Sudah lebih dari 100 negara dijelajahi pasangan ini. "Yang menarik," tuturnya, biasanya saya diminta melakukan demonstrasi masak di tiap KBRI."[1]