Ecclesia de Eucharistia

Gereja Katolik Roma percaya bahwa terjadi Transubstansiasi Yesus dalam Sakraman Kudus, disini diperlihatkan dalam sebuah prosesi di Kongres Ekaristi Amerika Serikat bagian Tenggara tahun 2005.

Ecclesia de Eucharistia (Bahasa Latin untuk Gereja Ekaristi) adalah sebuah ensiklik kepausan dari Paus Yohanes Paulus II yang diterbitkan pada tanggal 17 April 2003 dengan tujuan untuk menghidupkan kembali 'ketakjuban' akan Ekaristi, dalam kelestariannya dengan warisan Yubileum Agung yang Sri Paus telah tinggalkan kepada Gereja dalam surat apostoliknya Novo Millennio Ineunte dan surat apostolik pemahkotaan Sang Perawan Suci Maria, Rosarium Virginis Mariae"[1] dan apa yang ia harap "akan secara efektif membantu menghalau awan gelap dari doktrin dan praktik yang tidak bisa diterima, sehingga Ekaristi akan terus menyinari semua misterinya yang berkilau."[2]

Daftar isi

Dedikasi

Paus Yohanes Paulus II mendedikasikan ensiklik ini "untuk para uskup, imam dan diakon, pria dan wanita yang hidup dalam kehidupan kudus dan semua umat orang awam".[3]

Kata Pengantar

Dalam bagian kata pengantarnya, Paus Yohanes Paulus II menekankan pentingnya Ekaristi Suci dalam Gereja:

1. Gereja memperoleh hidupnya dari Ekaristi […] Konsili Vatikan II dengan tepat menyatakan bahwa kurban Ekaristi adalah "sumber dan puncak dari kehidupan Kristiani".[4] […]
2. Gereja dilahirkan dari misteri Paskah. Atas dasar alasan ini Ekaristi, dimana dalam suatu bentuk yang luar biasa, merupakan sakramen dari misteri Paskah, berada di pusat kehidupan Gereja.
9. Ekaristi, sebagai kehadiran penyelamatan Kristus di dalam komunitas para umat dan sebagai makanan spiritual komunitas tersebut, adalah harta benda yang paling berharga yang dapat dimiliki oleh Gereja dalam perjalanannya di sepanjang sejarah. Ia juga menyatakan penyesalannya pada peninggalan adorasi Ekaristi dan pelepasan arti pengorbanannya.
10. […] Sayang sekali, sejalan dengan cahaya-cahaya ini, terdapat juga berbagai bayangan. Di beberapa tempat praktik adorasi Ekaristi hampir ditinggalkan sepenuhnya. Di berbagai bagian Gereja, berbagai penyelewengan telah terjadi yang menyebabkan kebingungan akan iman dan doktrin Katolik yang jelas mengenai sakramen yang indah ini. Ditanggalkan dari arti pengorbanannya, adorasi ekaristi dirayakan seakan-akan hal itu hanyalah sebuah perjamuan keluarga semata. Lebih jauh lagi, kebutuhan akan imamat yang melayani, yang didasarkan pada suksesi apostolik, kadang-kadang dikucilkan dan sifat dasar sakramen dari Ekaristi diperkecil hingga pada sudut kefektifannya sebagai suatu bentuk proklamasi belaka. Hal ini telah membawa berbagai inisiatif ekumenikal kesana dan kemari yang, walau bermaksud baik, menerima praktik-praktik Ekaristi yang bertentangan dengan disiplin yang mana di dalamnya Gereja menyatakan imannya. Bagaimana bisa kita tidak mengungkapkan kesedihan yang mendalam akan semua hal ini? Ekaristi itu merupakan hadiah yang terlalu besar nilainya hanya untuk memberikan toleransi pada ketidak-pastian dan pada penurunan nilai.

Ia mengakhir kata pengantar ini dengan pernyataan akan niatnya atas penerbitan ensiklik ini:

Adalah harapanku bahwa surat ensiklik saat ini akan secara efektif membantu menghalau awan gelap doktrin dan praktik yang tidak bisa diterima, sehingga Ekaristi akan terus menyinari semua misterinya yang berkilau.

Referensi

  1. ^ Introduction, 6.
  2. ^ Introduction, 10.
  3. ^ Dedication.
  4. ^ Second Vatican Ecumenical Council, Dogmatic Constitution on the Church Lumen Gentium, 11.

Pranala luar