Pada masa kerajaan, sekitar abad ke 18 atau tahun 1850 daerah ini bernama distrik Kesiman yang berkedudukan di Benculuk, Tegehkuri, kelurahan Tonja, yang dipimpin seorang punggawa bernama Jero Gede Rai dari Singaraja. Sekitar tahun 1920, Kantor Distrik Kesiman pindah tempat ke Jaba, sebelah barat Puri Kesiman, yang sebelumnya adalah Wantilan milik Puri Kesiman dengan urutan Pejabat Punggawanya sebagai berikut:
Setelah adanya pemekaran Kecamatan dari 2 menjadi 3 Kecamatan dan pemekaran Desa serta perubahan status Desa menjadi Kelurahan, maka wilayah Kecamatan Denpasar Timur dibagi sebagai berikut:
Kelurahan Kesiman
Kelurahan Sumerta
Kelurahan Tonja
Kelurahan Penatih
Kelurahan dangin Puri
Desa Kesiman Pentilan
Desa Kesiman Kertalangu
Desa Penatih Dangin Puri
Desa Sumerta Kaja
Desa Sumerta Kauh
Desa Sumerta Kelod
Desa Dangin Puri Kaja
Desa Dangin Puri Kauh
Desa Dangin Puri Kangin
Desa Dangin Puri Kelod
Pembentukan Kecamatan Denpasar Utara
Setelah dibentuknya Kecamatan Denpasar Utara tahun 2011 di Kota Denpasar, maka wilayah Kecamatan Denpasar Timur terdiri dari 7 Desa dan 4 Kelurahan yaitu:
Kelurahan Dangin Puri
Kelurahan Sumerta
Kelurahan Kesiman
Kelurahan penatih
Desa Penatih Dangri
Desa Dangin Puri Kelod
Desa Sumerta Kelod
Desa Sumerta Kauh
Desa Sumerta Kaja
Desa Kesiman Kertalangu
Desa Kesiman Petilan
Geografi
Kecamatan Denpasar Timur terletak dibagian Timur Kota Denpasar dengan batas-batas:
Ditinjau dari segi Topografi keadaan geografis Kecamatan Denpasar Timur secara umum miring kearah selatan dengan ketinggian berkisar antara 0 – 75 meter dari permukaan laut.
Memiliki morfologi landai dengan kemiringan lahan sebagain besar berkisar 0,5% namun dibagian tepi kemiringan bisa mencapai 15 %.
Iklim
Kecamatan Denpasar Timur termasuk daerah beriklim tropis yang dipengaruhi angin musim sehingga musim kemarau dengan angin timur (Juni-Desember) dan musim hujan dengan angin barat (September – Maret) dan diselingi oleh musim pancaroba. Suhu rata-rata berkisar antara 24.4 – 31.4̊C dengan suhu maksimum pada bulan Januari, sedangkan suhu minimum pada bulan Agustus.
Jumlah curah hujan di Kecamatan Denpasar Timur berkisar 0–406 mm dan rata-rata 97,1 mm. Bulan basah (curah hujan lebih dari 100 mm/bl) selama empat bulan dari bulan Nopember sampai dengan Februari. Sedangkan bulan kering (curah hujan kurang dari 100 mm/bl) selama 8 bulan jatuh pada bulan Maret sampai dengan Oktober. Curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Februari (406 mm) dan terendah terjadi bulan Oktober (0 mm).
Luas Wilayah
Kecamatan Denpasar Timur memiliki luas wilayah 22,32 Km² atau 2.232 Ha, terletak disebelah timur Kota Denpasar yang terdiri dari 7 Desa dan 4 Kelurahan serta 54 Dusun, 33 Lingkunngan. Diantara keempat kecamatan di Kota Denpasar luas Kecamatan Denpasar merupakan yang terkecil. Penggunaan tanah terbesar adalah untuk lahan pekarangan yaitu sebesar 1.251 Ha, selanjutnya luas sawah 693 Ha, tegalan 144 Ha, dan lainnya 143 ha. Adapun luas masing-masing Desa/Kelurahan di Kecamatan Denpasar Timur adalah sebagai berikut:
Adapun Nama Pejabat Kecamatan Denpasar Timur mulai tanggal 11 Juli 1978 adalah sebagai berikut:
No.
Nama Camat
Awal Jabatan
Akhir Jabatan
Ket.
1
I Gusti Ketut Rai Surabela,BA,
11 Juli 1978
17 Juni 1983
2
Drs. I wayan Sudiarta
18 Juni 1983
11 September 1987
3
Drs. I Nengah Metra
12 September 1987
12 November 1990
4
Dra. Ni Wayan Sudri
13 November 1990
4 Januari 1994
5
Drs. Ida Bagus Md Suthapa
5 Januari 1994
26 Januari 1999
6
Drs. Ida Bagus Md Brahmaputra
27 Januari 1999
14 Juni 2000
7
Drs. I G.A. Rai Anom Suradi
15 Juni 2000
2006
8
Drs I Ketut Dunia
2006
2010
9
I.B. Alit S.pd
2010
2012
10
I Dewa Made Puspawan, S.IP,MM
2014
2019
11
Wayan Herman, S.Sos., M.Si
2019
2019 - Sekarang
Demografi
Jumlah Penduduk Kecamatan Denpasar Timur sampai bulan Desember 2013 sesuai dengan data dari Badan Pusat Statistik Kota Denpasar adalah 146.510 jiwa, laki-laki sebanyak 74.460 jiwa dan perempuan sebanyak 146.510 jiwa. Kepadatan penduduk Kecamatan Denpasar Timur adalah 6.567 jiwa/km².[2]
Pada tahun 2023, jumlah penduduk mencapai 121.492 jiwa dengan komposisi 60.630 jiwa laki-laki dan 60.862 jiwa perempuan. Jumlah penduduk laki-laki lebih sedikit dibandingkan perempuan, sehingga rasio jenis kelamin sebesar 99,62 persen. Desa Sumerta Kaja memiliki kepadatan penduduk tertinggi sebesar 15.741 jiwa per kilometer persegi, sedangkan kepadatan penduduk terkecil berada di Desa Penatih Dangin Puri dengan 2.583 jiwa per kilometer persegi.
Sebaran penduduk Kecamatan Denpasar Timur dapat dilihat pada tabel berikut:
No.
Desa/Kelurahan
Laki-Laki
Perempuan
Jumlah
1.
Dangin Puri Klod
8.557
8.002
16.559
2.
Sumerta Klod
10.409
9.854
20.263
3.
Kesiman
8.120
7.710
15.830
4.
Kesiman Petilan
6.224
5.960
12.184
5.
Kesiman Kertalangu
14.081
13.351
27.433
6.
Sumerta
5.354
5.477
10.830
7.
Sumerta Kaja
4.420
4.420
8.840
8.
Sumerta Kauh
4.102
4.067
8.169
9.
Dangin Puri
3.606
3.647
7.253
10.
Penatih
5.911
5.940
11.851
11.
Penatih Dangin Puri
3.677
3.621
7.298
Kecamatan Denpasar Timur
74.460
72.050
146.510
Sumber Data: Denpasar Timur Dalam Angkat Tahun 2014
Adapun jumlah penduduk Kecamatan Denpasar Timur adalah sebanyak 112.067 jiwa yang terdiri dari 56.198 jiwa laki-laki dan 55.869 jiwa perempuan pada 2021.
Sebaran penduduk Kecamatan Denpasar Timur Tahun 2021[8]
No.
Desa/Kelurahan
Laki-laki
Perempuan
Jumlah
1.
Desa Dangin Puri Kelod
8.408
7.873
16.281
2.
Desa Sumerta Kaja
4.043
4.102
8.145
3.
Desa Sumerta Kelod
6.133
5.920
12.053
4.
Kelurahan Kesiman
5.108
4.803
9.911
5.
Desa Kesiman Kertalangu
9.560
9.429
18.989
6.
Kelurahan Dangin Puri
4.094
3.959
8.053
7.
Kelurahan Sumerta
4.035
4.018
8.053
8.
Desa Sumerta Kauh
3.563
3.380
6.943
9.
Desa Kesiman Petilan
4.473
4.501
8.974
10.
Kelurahan Penatih
4.810
4.606
9.416
11.
Desa Penatih Dangin Puri
1.971
3.278
5.249
Jumlah
56.198
55.869
112.067
Sumber Data: Data diambil dari Prodeskel, 2021
Ekonomi
Perbankan, Koperasi, dan Perdagangan
Menurut data Podes 2021, jumlah Bank Umum Pemerintah di Denpasar Timur berjumlah 22, Bank Umum Swasta sebanyak 8, dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) sebanyak 11. Koperasi simpan pinjam di Denpasar Timur pada tahun 2021 sejumlah 222 koperasi. Perdagangan yang menjadi penggerak ekonomi pada tingkat mikro banyak terdapat di Denpasar Timur, di antaranya kawasan pertokoan, pasar, mal, dan usaha perdagangan lainnya baik yang berskala kecil, menengah, maupun besar.
Pada tahun 2023 di Kecamatan Denpasar Timur, terdapat 100 mini market/swalayan/supermarket dan 141 restoran/rumah makan yang tersebar di berbagai desa/kelurahan. Desa Sumerta Kelod memiliki jumlah terbanyak dengan 19 mini market/swalayan/supermarket dan 60 restoran/rumah makan. Sementara itu, Kesiman Kertalangu juga memiliki cukup banyak mini market/swalayan/supermarket dengan jumlah 20 tempat.[9]
Pertanian
Pada tahun 2023 di Kecamatan Denpasar Timur, berbagai jenis tanaman hias, sayuran, dan buah-buahan menunjukkan luas panen dan produksi yang bervariasi. Luas panen tanaman hias seperti Anggrek Potong mencapai 400 m², sementara Sansevieria, Adenium, Aglaonema, Diffenbachia, Heliconia, dan Ixora tidak memiliki data luas panen yang tersedia.
Untuk kategori sayuran, Bawang Merah memiliki luas panen sebesar 1 hektar dengan produksi 361 kuintal, sedangkan Kangkung menempati area seluas 283 hektar dengan produksi 43.082 kuintal. Cabai Besar tidak memiliki data luas panen, tetapi tercatat produksi sebesar 7 kuintal. Dalam kategori buah-buahan, produksi menunjukkan variasi dengan Mangga menghasilkan 1.176 kuintal, Pisang 216 kuintal, dan Pepaya 75 kuintal.
Fasilitas Publik
Menara Telpon Seluler
Jumlah Menara Telepon Seluler Number of Base Transceiver Station (BTS) 24 Unit Hingga tahun 2021, sebanyak 24 menara telepon seluler sudah terpasang di Kecamatan Denpasar Timur dengan Desa Kesiman Petilan memiliki menara terbanyak dengan 4 unit menara.
Pariwisata
Salah satu sarana pariwisata yang terdapat di wilayah Denpasar Timur adalah hotel dan penginapan. Menurut data Potensi Desa (PODES) 2021, terdapat 17 hotel dan 19 penginapan di Denpasar Timur tersebar di 11 desa/ kelurahan.
Pendidikan
Berdasarkan hasil kompilasi data Desa/Kelurahan, dari 11 desa/kelurahan di Kecamatan Denpasar Timur, seluruhnya memiliki sekolah SD, 6 desa/kelurahan memiliki sekolah SMP, tidak ada desa/kelurahan yang memiliki sekolah SMA, tetapi terdapat 6 sekolah SMK. Sehingga, fasilitas pendidikan formal dasar di kecamatan ini cukup memadai.