Denis Nikolayevich Voronenkov (bahasa Rusia: Денис Николаевич Вороненков; 10 April 1971 – 23 Maret 2017) adalah politikus berkebangsaan Russia yang pernah menjadi anggota State Duma dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2016. Setelah selesai bertugas sebagai anggota parlemen pada tahun 2016, Voronenkov pergi dari Russia dan tinggal di Ukraina bersama istrinya, Maria Maksakova Jr., menjadi kritikus yang cukup vokal terhadap Presiden Russia, Vladimir Putin dan kebijakan politik luar negeri Russia. Dia terbunuh di Kiev pada tanggal 23 Maret 2017.
Kehidupan pribadi dan keluarga
Voronenkov lahir di Gorky (sekarang bernama Nizhny Novgorod), Russian SFSR, nenek dia keturunan Ukraina. Menurut jandanya, dia menghabiskan masa keciln dan pendidikannya di Ukraine's Kherson Oblast.[2] Voronenkov menikah dengan sejawatnya, mantan penyanyi opera Russian MP,[3]Maria Maksakova Jr. pada bulan Maret 2015.[4][5] Pasangan ini bertemu saat membahas rencana undang-undang yang mengatur masalah artefak[5] Masing-masing dari mereka memiliki dua anak dari pernikahan sebelumnya.[6] Anak mereka lahir pada bulan April 2016.[7] Dua anak pertama Voronenkov adalah Xenia (lahir 2000) dan puteranya Nikolay dari pernikahan pertamanya dengan Yulia.[1]
Voronenkov tertembak mati di Kiev pada tanggal 23 Maret 2017.[3]Jaksa Agung UkrainaYuriy Lutsenko mengatakan bahwa Voronenkov mengalami sekitar tiga tembakan termasuk di bagian kepala, dan meninggal tak lama kemudian.[8] Saat itu dia sedang dalam perjalanan untuk menemui Ilya Ponomarev, sesama mantan anggota Russian MP yang mengasingkan diri di Ukraina.[8] Penyerangnya terluka oleh pengawal Voronenkov (pengawal ini disediakan oleh Jasa Keamanan Ukraina)[3] dan dilarikan ke rumah sakit dan kemudian meninggal karena luka-lukanya, menurut sumber yang berwenang.[8] Penembak itu menggunakan paspor Ukraina dan telah menjadi buronan polisi karena kasus penipuan dan pencucian uang, menurut Jaksa Agung Ukraina.[8][9] Anton Gerashchenko, seorang pejabat Kementerian Dalam Negeri Ukraina mengatakan,[10] nama penembak itu adalah Pavel Parshov, seorang warga Ukraina dan mantan sukarelawan unit paramiliter Ukraina.[10] Dia juga mengatakan bahwa Parshov ditempatkan oleh Russia sebagai agen yang menyamar dalam Garda Nasional Ukraina.[11] Seorang juru bicara dari kepolisian berkata, pembunuhnya bekerja atas dasar kontrak pembunuhan.[12] Pengawal Voronenkov juga mengalami luka-luka dalam kejadian tersebut.[3]
Presiden Ukraina, Petro Poroshenko, bereaksi atas pembunuhan tersebut dengan menyebut sebagai "teror terhadap negara". Pejabat Russia membantah dengan sebutan tersebut dengan membalas dengan sebutan "absurd".[8] Mantan Direktur Agen Rahasia Russia Nikolay Kovalyov mengatakan kepada televisi Russia bahwa dia percaya, pembunuhan itu terkait dengan sebuah perselisihan bisnis.[8] Ponomarev bereaksi atas pembunuhan itu dengan pernyataan: "Saya tidak punya kata-kata. Pengawal telah mengalami luka-luka dalam serangan itu. Teori potensialnya sangat jelas. Voronenkov bukan penjahat, tapi seorang investigator telah melakukan sesuatu yang membahayakan bagi pihak berwenang Russia."[3][13] Beberapa bulan sebelum peristiwa pembunuhan itu, Voronenkov mengatakan bahwa dia dihinggapi ketakutan atas keselamatan diri dan keluarganya.[7] Pada sebuah wawancara di bulan Maret 2017 dia menyebut, "demonization" di Russia dengan pernyataan "Sistem telah kehilangan akal sehat. Mereka berkata, kami adalah pengkhianat Russia." Dan saya berkata, 'Siapa yang telah kita khianati?"[14]
^"Розшукові обліки МВС". Ministry of Internal Affairs of Ukraine. 25 November 2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-03-24. Diakses tanggal 24 March 2017.