L. aestuans adalah tanaman sumber pangan untuk siput yang dapat dimakan, Archachatina ventricosa, yang berasal dari bagian pesisir Afrika Barat. tanaman ini adalah spesies gulma di Taiwan.[3]
Deskripsi
Jelatang ini adalah tanaman kecil bercabang, tahunan yang biasanya tumbuh setinggi 1 meter, kadang sampai 3 meter. Batangnya berdaging, menjadi sedikit berkayu di bagian pangkal, dan seluruh tanaman tertutup rapat dengan rambut menyengat panjang hingga 1mm.[4] Dapat dijadikan sebagai ramuan obat populer, tanaman ini juga maengandung serat yang bermanfaat, dan daun tanaman yang dapat dimakan dan dipanen dari alam oleh beberapa penduduk lokal.[5]
Manfaat
Beberapa daerah tropis ditumbuhi tumbuhan ini, yang dapat dimanfaatkan sebagai obat tradisional sebagai antinyeri, mengurangi rasa capek, dan mengurangi pegal-pegal.[6] Tanaman ini juga dimanfaatkan di negara-negara lain seperti di Nigeria, Kamerun, Filipina, Bangladesh, Sri Langka, India dan beberapa negara di Eropa.
Tumbuhan ini banyak dimanfaatkan oleh masyarakat secara etnofarmakologi sebagai obat anti capek dan anti pegal secara tradisional. Tanaman ini sangat efektif karena memiliki senjata berupa rambut atau bulu-bulu kaku (trikoma) yaitu asam format yang dipercayai secara turun temurun jika ditempel pada bagian tubuh yang sakit, pegal, kaku, nyeri akan segera sembuh. Ketika trikoma dioleskan dalam tubuh, maka asam format akan keluar dari trikoma dengan proses enzimatis. Asam format akan memperlebar pori-pori darah sehingga darah lancar mengalir dan mekanisme ini lah yang mengurangi rasa nyeri dan capek pada badan atau otot.[7]
Tanaman ini memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri E. coli, S. aureus dan S. typhi. Ekstrak daun gatal lebih efektif dalam menghambat pertumbuhan bakteri gram negatif, yaitu E. coli dan S. typhi, daya hambat ekstrak daun gatal dengan zona hambat 9,02 mm dan 8,55 mm pada konsentrasi 1000 ppm dengan kategori sedang. Sedangkan untuk bakteri gram positif, yaitu S. aureus, daya hambat ekstrak daun gatal juga efektif dalam menghambat pertumbuhan bakteri dengan zona hambat 9,37 mm pada konsentrasi 1000 ppm dengan kategori sedang.[8]