Cekakak belukar[3]:226 atau cekakak dada-putih[4]:225 (Halcyon smyrnensis) adalah sejenis burungraja-udang dari suku Halcyonidae (dahulu, Alcedinidae). Burung yang menyebar luas di Asia ini dikenal dengan banyak nama dalam bahasa Inggris, di antaranya White-throated Kingfisher, White-breasted Kingfisher atau Smyrna Kingfisher.
Etimologi
Nama penunjuk jenisnya, smyrnensis, berarti 'berasal dari Smyrna', merujuk pada sebuah kota kuno di Turki yang kini dikenal sebagai İzmir.[5]
Pemerian
Burung cekakak yang berukuran agak besar, panjang tubuh total (diukur dari ujung paruh hingga ujung ekor) sekitar 27 cm. Dominan berwarna cokelat dan biru, dengan dagu, tenggorokan dan dada berwarna putih. Kepala, leher dan perut hingga pantat cokelat merah. Sayap, mantel dan ekor biru terang berkilau. Penutup sayap bagian atas dan ujung sayap cokelat tua.[3]:226,[4]:225 Ketika terbang, sisi bawah sayap tampak biru dengan bulatan putih besar di tengahnya.[6]:197,[7]:143
Iris mata cokelat tua, paruh dan kaki merah.[3]:226,[4]:225 Dari segi penampilan dan perilaku, sepintas burung ini mirip kerabatnya, cekakak jawa (Halcyon cyanoventris) yang menyebar terbatas di Jawa dan Bali.[4]:225
Sering terlihat sendirian, cekakak belukar terutama menghuni lahan-lahan pertanian dan yang berpohon-pohon, baik dekat maupun jauh dari badan air.[6]:197 Kisaran habitat yang digunakan burung ini termasuk luas: lingkungan perkebunan kelapa sawit, pohon-pohon tepi jalan, persawahan, kebun, kolam dan bendungan, kanal air, sungai kecil, rawanipah, tepi hutan mangrove, paparan lumpur, pantai berpohon-pohon atau dengan kebun kelapa, hutan bambu, hutan gugur daun, dan lain-lain.[7]:144 Di Sumatra terutama menghuni lahan-lahan terbuka, wilayah pertanian dekat sungai atau badan air lainnya, hingga ketinggian 900 m dpl.[3]:226 Di India, burung ini merupakan jenis cekakak yang paling dikenal umum, dan paling tidak tergantung dengan kehadiran air.[6]:197
Burung ini kerap terlihat bertengger di dahan kering, tonggak, kawat listrik dan lain-lain tenggeran terbuka.[6]:197 Bersuara ribut sambil terbang, cikikikikikikikikiii..., atau memanggil sedih dari tenggerannya: ciririririririiii..ew berulang-ulang, nada di ujung menurun.[6]:197,[7]:144
Mangsa
Cekakak belukar dengan lincah memburu aneka mangsanya:[3]:226 pelbagai jenis serangga, yuyu, ikan, kodok, kadal, ular, anak burung, dan juga mencit.[6]:197,[7]:144 Komposisi mangsa burung ini bervariasi dari tempat ke tempat. Suatu penelitian yang dibuat di Tamil Nadu, India, mendapatkan bahwa artropoda menyusun porsi utama (83,40%) mangsa, dengan serangga-serangga dari bangsa Coleoptera (kumbang), Hymenoptera (kerabat lebah), dan Hemiptera (walangsangit) berturut-turut menyusun 22,3%, 20,8% dan 14,1% dari komposisi mangsa. Sementara vertebrata secara keseluruhan hanya menempati sekitar 10% mangsa.[8] Akan tetapi penelitian yang lain dengan topik serupa di Bangladesh mendapatkan hasil yang hampir berkebalikan, dengan artropoda menyusun 36,2% dan vertebrata menempati 63,8% komposisi mangsa; terutama ikan menyusun 61,1% porsi mangsa cekakak belukar.[9]
Sarang cekakak belukar berupa liang atau terowongan dalam tanah yang dibuat pada tebing sungai yang hampir vertikal. Catatan dari Bangladesh menyebutkan bahwa panjang terowongan sarang ini berkisar antara 44 hingga 86 cm (median 59,25 cm, n = 10); sementara lebar melintang mulut terowongan bervariasi antara 6,5 hingga 14 cm (median 9.5 cm, n = 10). Di ujungnya, terdapat sebuah rongga yang berfungsi sebagai kamar telur, dengan rata-rata diameter horizontal dan vertikal, berturut-turut, 11–21 cm (median 17 cm, n = 10) dan 10–16 cm (median 12 cm, n = 10).[14] Liang sarang adakalanya juga dibuat di tebing-tebing tepi jalan, tepi kolam, tepi selokan, dan juga batang pohon.[7]:144
Cekakak belukar bertelur sejumlah 4-7 butir;[7]:144 telur berbentuk hampir bulat dan berwarna putih.[6]:197 Telur tercatat diletakkan pada bulan April (di Sumatra dan Thailand), Maret-April (Filipina), Maret-April dan Juli (Pakistan), Desember-April (Srilanka), April-Mei (Israel dan Irak, Desember-Mei (Malaysia), dan Juni di Mesir.[5][7]:144,
H. s. smyrnensis (Linnaeus, 1758) – menyebar di Turki barat dan selatan, hingga ke Mesir timur laut; Afghanistan timur laut, Irak, ke timur hingga Pakistan dan India barat laut
^Linnaeus, C. & Lars Salvius (1758). Systema Naturae per regna tria naturae, secundum classes, ordines, genera, species, cum characteribus, differentiis, synonymis, locis. Editio decima, reformata. v. 1: 106. Holmiae : Impensis Direct. Laurentii Salvii, 1758-1759.
^ abcdefMacKinnon, J., K. Phillipps, dan B. van Balen. (2000). Burung-burung di Sumatra, Jawa, Bali dan Kalimantan. Bogor:Puslitbang Biologi LIPI dan BirdLife IP. ISBN 979-579-013-7
^ abcdeMacKinnon, J. (1993). Panduan lapangan pengenalan burung-burung di Jawa dan Bali. Jogyakarta:Gadjah Mada University Press. ISBN 979-420-150-2
^Asokan, S., A.M.S. Ali & R. Manikannan (2009). "Diet of three insectivorous birds in Nagapattinam District, Tamil Nadu, India – a preliminary study". Journal of Threatened Taxa1(6): 327-30.
^Naher, H., & N.J. Sarker (2014). "Food and feeding habits of white-throated kingfisher (Halcyon smyrnensis) in Bangladesh". Bangladesh J. Zool.42(2): 237-49, 2014
^Soud, R., K. Mazumdar, & A. Gupta (2010). "Predation by White-throated Kingfisher Halcyon smyrnensis on Common wolf snake Lycodon aulicus (Linnaeus)". NeBIO Vol. 1(1): 53-4.
^Parasharya, D., J. Teli & B.M. Parasharya (2016). "Striped Keelback in the diet of White-throated kingfisher". Zoos' Print31(5): 19-20, May 2016.
^Theba, I.N. (2010). "On the diet of the White-throated Kingfisher Halcyon smyrnensis". Indian Birds5(6): 181.
^Naher, H. & N.J. Sarker (2016). "Nest and nest characteristics of common kingfisher (Alcedo atthis) and white-throated kingfisher (Halcyon smyrnensis) in Bangladesh". Bangladesh J. Zool.44(1): 99-109.
Bacaan lanjut
King, B., M. Woodcock, and E.C. Dickinson. 1975. A Field Guide to The Birds of South-East Asia. Collins. London. ISBN 0-00-219206-3