Beberapa atau seluruh referensi dari artikel ini mungkin tidak dapat dipercaya kebenarannya. Bantulah dengan memberikan referensi yang lebih baik atau dengan memeriksa apakah referensi telah memenuhi syarat sebagai referensi tepercaya. Referensi yang tidak benar dapat dihapus sewaktu-waktu.
Bahasa kreol[2] adalah turunan dari bahasa pijin yang menjadi bahasa ibu bagi sekelompok orang yang berasal dari latar belakang berbeda-beda. Kajian umum menunjukkan bahwa bahasa-bahasa kreol yang ada di dunia menunjukkan adalah kesamaan, khususnya dari segi tata bahasa.[3][4]
Bahasa kreol ini juga dipengaruhi oleh kosakata-kosakata yang dibawa oleh para penuturnya. Bahasa kreol berkembang karena sebab berikut:
Berkumpulnya berbagai orang dari latar belakang yang berbeda, maksudnya: di suatu daerah, terjadi kontak antara penduduk asli dan pendatang yang satu sama lain berbeda bahasa. Dari sini kemudian digunakan sarana komunikasi, tetapi terpengaruh oleh kosakata bawaan dari orang-orang tersebut.[5][6]
Ringkasan
Bahasa kreol diyakini muncul ketika bahasa pijin yang dikembangkan oleh orang dewasa untuk digunakan sebagai bahasa kedua, menjadi bahasa asli dan bahasa utama anak-anak mereka – sebuah proses yang dikenal sebagai nativisasi.[7] Beberapa ahli bahasa seperti Derek Bickerton berpendapat bahwa kreol memiliki banyak kesamaan tata bahasa satu sama lain daripada dengan bahasa dari mana mereka berasal secara filogenetik.[8] Namun, tidak ada teori yang diterima secara luas yang akan menjelaskan kesamaan yang dirasakan.[9]
Banyak bahasa kreol yang dikenal saat ini muncul sejak 500 tahun terakhir, sebagai akibat dari ekspansi kekuatan maritim dan perdagangan Eropa di Zaman Penjelajahan, yang menyebabkan meluasnya imperium kolonial Eropa. Seperti kebanyakan bahasa non-resmi dan bahasa minoritas, dalam opini populer bahasa kreol umumnya dianggap sebagai varian atau dialek yang merosot dari bahasa induknya. Karena prasangka itu, banyak bahasa kreol muncul di koloni-koloni Eropa, yang telah distigmatisasi, menjadi punah. Namun, perubahan politik dan akademis dalam beberapa dekade terakhir telah meningkatkan status bahasa kreol, baik sebagai bahasa hidup maupun sebagai objek studi linguistik.[10][11] Beberapa bahasa kreol bahkan telah berstatus sebagai bahasa resmi atau semi-resmi wilayah politik tertentu.
Sejarah
Etimologi
Istilah "kreol" berasal dari bahasa Pranciscréole, yang serumpun dengan istilah bahasa Spanyolcriollo, dan bahasa Portugiscrioulo, yang semua itu diturunkan dari kata kerja criar ("untuk berkembang biak" atau "untuk membesarkan"), yang berasal dari bahasa Latincreare ("untuk menghasilkan, membuat").[12] Arti spesifik dari istilah ini diciptakan pada abad ke-16 dan ke-17, selama ekspansi besar-besaran bangsa Eropa.
Status sosial dan politik
Karena status masyarakat Kreol pada umumnya dipandang rendah di mata kekuatan kolonial Eropa di masa lampau, bahasa kreol umumnya dianggap sebagai bahasa "bobrok", atau sebagai "dialek" dasar dari bahasa induk yang mendominasi secara politik. Karena itu, kata "kreol" umumnya digunakan oleh ahli bahasa sebagai lawan dari "bahasa", bukan sebagai pengubah tata bahasa untuk itu.[13]
Karena perubahan kondisi sosial, politik, dan akademik akibat dekolonisasi pada paruh kedua abad ke-20, bahasa kreol telah mengalami kebangkitan dalam beberapa dekade terakhir. Mereka semakin banyak digunakan di media cetak dan film, dan dalam banyak kasus, prestise komunitas mereka telah meningkat secara dramatis. Bahkan, beberapa telah distandarisasi dan digunakan di sekolah dan universitas lokal di seluruh dunia.[10][11][14] Pada saat yang sama, para ahli bahasa mulai menyadari bahwa bahasa kreol sama sekali tidak kalah dengan bahasa lain. Mereka sekarang menggunakan istilah "kreol" atau "bahasa kreol" untuk bahasa apa pun yang diduga telah mengalami kreolisasi, istilah yang sekarang menyiratkan bahwa tidak ada batasan geografis atau prasangka etnis.
Contoh bahasa kreol dari bahasa induk
Berikut adalah contoh bahasa-bahasa kreol yang sudah dikenal: