Aten adalah sisa-sisa kota di tepi barat Sungai Nil di Nekropolis Thebes dekat Luxor yang tampaknya relatif tetap utuh selama lebih dari dua milenium.[1] Sejak penggalian yang bermula pada akhir tahun 2020, kota ini muncul menjadi kota terbesar dari kota sejenis di Mesir Kuno, dengan tingkat kelestarian yang luar biasa, yang menyebabkan kota ini dibandingkan dengan Pompei.[2][3]
Periode
Landasan kota ini berasal dari periode Amenhotep III sekitar 3.400 tahun yang lalu (1386–1353 SM).[3] Landasan itu kemudian ditinggalkan ahli warisnya sekaligus putranya Akhenaten yang bidah yang pindah ke Akhetaten. Sejauh ini empat lapisan pemukiman yang berbeda membuktikan tempat tinggal yang diperbarui hingga zaman Bizantium Koptik dari abad ke-3 hingga ke-7 M.[3]
Penemuan
Terdapat banyak misi penjelajahan sebelumnya yang berusaha untuk menembukan kota ini, tetapi selalu gagal.[1] Penggalian di situs itu, kira-kira di kawasan antara kuil kamar mayatRamses III dan kuil kamar mayatAmenhotep III, dilakukan atas arahan arkeolog Mesir Zahi Hawass bermula pada September 2020. Penggalian itu bermula dengan penemuan bagian selatan kota.[4] Bagian kota lainnya ditemukan ketika Zahi mencari sisa-sisa kuil penguburan Tutankhamun.[5] Penemuan tersebut ternyata mengungkapkan sesuatu yang tampaknya menjadi pusat administrasi dan industri terbesar pada periode itu.[1] Hingga April 2021, bagian utara dan pemakaman kota itu telah ditemukan, tetapi belum digali.[4]
Ini merupakan bagian dari kompleks istana Amenhotep (Nebmaatre, "Aten yang Memesona") yang terletak tepat di utara kawasan baru.[3] Penemuan awal diumumkan kepada media pada April 2021. Penemuan ini disanjung oleh Betsy Bryan sebagai penemuan arkeologi terpenting di Mesir sejak penggalian makam Tutankhamun.[2]
Struktur
Sampai saat ini, beberapa lingkungan berbeda yang dibentuk oleh dinding bata lumpur berliku-liku telah ditemukan.[3] Penemuan itu termasuk pula kawasan toko roti yang penuh dengan barang-barang kehidupan sehari-hari dan pekerjaan berkaitan dengan kehidupan artistik dan industri kota.[2][3] Jejak yang ditemukan sejauh ini menunjukkan bahwa Aten kemudian jatuh di bawah kekuasaan Tutankhamun dan setelah itu digunakan oleh penguasa terakhir dari dinasti kedelapan belas, Ay.[3] Tiga istana berbeda telah diidentifikasi.[6]
Sejumlah prasasti memungkinkan para arkeolog menentukan tanggal pasti untuk sejarah kota itu. Salah satu prasasti mengacu pada tahun 1337 SM, bertepatan dengan pemerintahan Akhenaten yang diperkirakan telah pindah ke ibu kota barunya di Amarna pada tahun berikutnya.[4]