Arsitektur tradisional masyarakat Tamiang yang berada di Aceh yaitu hampir sama dengan rumah tradisional masyarakat Melayu pada kebayakan di wilayah Sumatera Utara.
Rumah tersebut terdiri dari rumah panggung, bertiang empat persegi, banyak tiang rumah induk 9 atau 12tiang, berhubungan panjang agak melengkung sedikit ditengah, dan bubungan dapur agak terpisah dan agak rendah sedikit dari bubungan rumah induk.
Tinggi rumah induk "sekerunjong" (sepenjangkauan orang dewasa) atau bertangga tujuh. Manju, serambi muka dapur tingginya separas, tetapi lebih rendah kira kira 30 cm dari rumah induk.[1]
Biasanya rumah diusahakan menghadap ke Barat, atau kalau rumah berada di pinggir sungai maka rumah harus menghadap sungai karena adalah pamali (tabu) bagi warga suku perkauman Tamiang kalau bubungan rumahnya melintang sungai.
Referensi
- ^ "Arsitektur Tradisional Aceh Tamiang". Diakses tanggal 16 Maret 2019.