Dr. A.A.G.N. Ari Dwipayana, M.Si. (lahir 24 Februari 1972) adalah seorang pengamat politik dan juga dosen dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada. Ari Dwipayana menyelesaikan pendidikan S1 nya di jurusan Ilmu Pemerintahan Fisipol UGM, dan pada tahun 2003 Ari memperoleh gelar Master Ilmu Politik di universitas yang sama. Ari Dwipayana telah mengabdi di Almamaternya sebagai dosen sejak tahun 1997.[1]
Ari Dwipayana juga menjadi seorang peneliti di Institute for Research Empowerment Yogyakarta dan Sekretaris Yayasan Interfidei Yogyakarta. Pada Januari 2003, Ari mendirikan Yayasan Uluangkep organisasi non-pemerintahan yang bergerak dalam penelitian dan pemberdayaan desa adat di Bali. Pada tahun 2011 ia diangkat menjadi ketua Yayasan Tat Twam Asi, Yogyakarta. Presiden Joko Widodo mengangkat staf khusus Kemensetneg A.A.G.N. Ari Dwipayana sebagai Tim Komunikasi Presiden. Ari menggantikan Teten Masduki yang telah dilantik menjadi Kepala Staf Kepresidenan. Di Tim Komunikasi Presiden Ari bertugas bersama Sukardi Rinakit yang selama ini menyampaikan informasi kepada publik mengenai kegiatan dan berbagai penjelasan presiden.[2]
Tradisi Keilmuan
Buku
Buku karya Ari Dwipayana antara lain:
- Kelas dan Kasta: Pergulatan Kelas Menengah di Bali (2001)
- Agama dan Negara: Perspektif Agama-agama (2001)
- Membangun Desa Secara Partisipatif (2003)
- Desa Adat: Antara Otentisitas dan Demokrasi (2003)
- Bangsawan dan Kuasa: Kembalinya Para Ningrat di Dua Kota (2004)
- Promosi Otonomi Daerah (2004)
- Jalan Terjal Reformasi Lokal (2004)
- Globalism: Pergulatan Politik Representasi atas Bali (2005)
- Cost of Democracy di Tiga Kabupaten (2006)
Ari Dwipayana juga menjadi editor buku-buku di antaranya adalah:[1]
- Mutiara Perubahan, Inovasi dan Emansipasi Desa dari Indonesia Timur (2013)
- Bulan Sabit di Pulau Dewata (2012).
Orasi Ilmiah
Sepanjang tahun 2021, Ari Dwipayana menyampaikan orasi ilmiah di empat perguruan tinggi Hindu di Bali, Lombok, dan Jakarta. Orasi Ilmiah pertama di selenggarakan di Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa pada 25 Mei 2021 dengan judul Keluar Dari Pusaran: Aktivisme Hindu Dalam Menghadapi Tantangan dan Masa Depan.[3] Orasi ilmiah kedua di Universitas Hindu Indonesia (UNHI) Denpasar pada 4 Oktober 2021, dengan judul Hindu Sains dan Teknologi, Menjaga Keseimbangan Untuk Kemanusiaan dan Kemajuan Peradaban,[4] Orasi Ilmiah ketiga diselenggarakan di Sekolah Tinggi Agama Hindu (STAH) Dharma Nusantara Jakarta pada 24 Oktober 2021 dengan tema Menjadi Manusia Tattwa[5] dan yang ke-empat di Institut Agama Hindu Negeri (IAHN) Gde Pudja Mataram, pada 29 November 2021 dengan tema Menuju Pencapaian Wiweka Widya, Jnana Wicaksana.[6]
Referensi