Anyaman keladi air

Anyaman Keladi Air merupakan salah satu kerajinan yang terdapat pada masyarakat di Sungai Ambawang, Kubu Raya, Kalimantan Barat.[1] Kerajinan ini merupakan salah satu usaha ekonomi rumah tangga yang bernilai. Bahan dasar anyaman keladi ini yaitu akar keladi. Tumbuhan keladi air berasal dari keluarga kaladium, tanaman ini asalnya tumbuh di hutan Brasil, tetapi kini tersebar di berbagai penjuru dunia. Keladi air termasuk tanaman yang merambat, bentuk daunnya menyerupai hati dan tak berbuah. Tumbuhan ini biasanya tumbuh dengan menumpang di pepohonan lain. Tumbuhan yang bisa kita jumpai di kawasan rawa ini ternyata sangat bernilai guna dengan mengolahnya melalui beberapa proses. Proses yang pertama yaitu pukul pukul batang kulit akar keladi, kupas bagian luarnya agar mendaptkan serat bagian dalam. Akarnya yang digunakanpun usianya harus minimal 6 bulan agar akar kuat untuk dijadikan anyaman. Setelah itu dicuci dengan air bersih apabila ingin mendapatkan hasil yang lebih bersih bisa menggunakan detergen. Agar penampilannya lebih menarik, pengrajin biasanya menambahkan pewarna. Kemudian dijemur dibawah sinar matahari.Setelah akar yang dijemur kering, akar dibentuk atau dianyam sesuai dengan yang di inginkan. Pembuatan anyaman ini biasanya dilakukan oleh seluruh anggota keluarga secara gotong royong. Jenis produksi yang di hasilkan dari anyaman keladi antara lain ; topi bundar, tempat tissue, tempat buah, hiasan dinding, tempat kue, keranjang pakaian, tas wanita dan masih banyak lagi modelnya .

Referensi

  1. ^ https://warisanbudaya.kemdikbud.go.id/?newdetail&detailCatat=15