Artikel atau sebagian dari artikel ini mungkin diterjemahkan dari Amina Cachalia di en.wikipedia.org. Isinya masih belum akurat, karena bagian yang diterjemahkan masih perlu diperhalus dan disempurnakan. Jika Anda menguasai bahasa aslinya, harap pertimbangkan untuk menelusuri referensinya dan menyempurnakan terjemahan ini. Anda juga dapat ikut bergotong royong pada ProyekWiki Perbaikan Terjemahan.
(Pesan ini dapat dihapus jika terjemahan dirasa sudah cukup tepat. Lihat pula: panduan penerjemahan artikel)
Cachalia lahir dengan nama Amina Asvat. Dia merupakan anak kesembilan dari sebelas bersaudara[1] yang lahir di Vereeniging, Transvaal, Afrika Selatan pada tanggal 28 Juni 1930.[2] Kedua orang tuanya Ebrahim Ismail Asvat dan Fatima Asvat merupakan aktivis politik. Ebrahim adalah teman dekat dari Mahatma Gandhi dan ketua dari Asosiasi India Britania Transvaal yang nantinya akan dikenal dengan nama Kongres India Transvaal(TIC).[3] Kakaknya, Zainab Asvat adalah seorang aktivis.[4]
Pada awalnya, Cachalia tidak menyadari keadaan diskriminatif ras yang terjadi di lingkungan di Afrika Selatan. Namun di bawah pengaruh gurunya, Mervy Thandray, Cachalia menumbuhkan kesadaran tentang kondisi yang terjadi di Afrika Selatan. Mervy Thandray merupakan seorang guru berideologi komunis yang berasal dari Partai Komunis Afrika Selatan (CPSA).[5] Selanjutnya, dia dipindahkan ke Sekolah Menengah Atas Orang India yang ada di Durban. Nantinya, dia memutuskan untuk pulang ke Fordsburg dan berhenti melanjutkan pendidikan formalnya di sekolah tersebut.[3] Dia mulai mempelajari keahlian stenografi dan mengetik untuk mendapatkan pekerjaan dan ikut aktif dalam kegiatan politik. Dia memulai kampanye melawan apartheid dan diskriminasi ras sejak remaja. Dia juga merupakan seorang aktivis hak perempuan yang berfokus pada isu ekonomi, seperti meningkatkan kesadaran tentang kemandirian finansial untuk perempuan.[6]
Keterlibatan politik
Keterlibatan politik pertamanya dimulai ketika dia mulai ikut serta dalam kampanye perlawanan tanpa kekerasan. Namun, keikutsertaannya ditolak karena dia masih muda dan ringkih untuk masuk penjara.[7] Lalu, dia bergabung dengan Kongres Pemuda Orang India Transvaal sebagai anggota TIYC. TIYC secara aktif melakukan kegiatan, seperti menyebarkan selebaran, memasang poster, menjual koran milik TIC dan mengajak komunitas Orang India untuk membantu pergerakan mereka.[8] Dia bertemu dengan suaminya, Yusuf Cachalia yang merupakan sekretaris TIC melalui aktivititas politiknya di TIYC. Cachalia juga merupakan relawan Dewan Perdamaian dan salah satu pendiri Serikat Perempuan Progresif yang berafiliasi dengan Institusi Hubungan Ras pada tahun 1948. Serikat ini mengajarkan para perempuan literasi, pembuatan baju, kepaniteraan , perawatan bayi dan kemampuan dasar dalam ilmu keperawatan untuk membantu mereka mandiri secara ekonomi.[9]
Kampanye Bantahan
Pada awal dekade 1950an, dia bergabung dengan ANC dan berkerja keras membantu Kampanye Bantahan menjadi sebuah gerakan yang sukses dengan menyebarkan selebaran, mengunjungi rumah-rumah dan merekrut relawan untuk ikut dalam gerakan tersebut.[10] Pada tanggal 26 Agustus 1952, Cachalia ikut serta pada pawai Germiston yang dipimpin oleh Ida Mtwana. Pawai Germiston terdiri dari 29 perempuan: 11 orang India, satu orang kulit berwarna dan 17 orang Afrika. Semua peserta pawai dipenjara dan divonis hukuman 14 hari di penjara Boksburg.[3]
Pada tanggal 17 April 1954, Federasi Perempuan Afrika Selatan (FEDSAW atau FSAW) didirikan di Johannesburg atas dasar ide dari Ray Alexander Simons untuk mendirikan sebuah organisasi khusus wanita yang dapat diikuti oleh semua wanita dari berbagai macam warna kulit dan ras. Organisasi tersebut dipimpin oleh Helen Joseph, Lillian Ngoyi dan Amina Cachalia sebagai badan pengurus harian.[11] Cachalia berada pada posisi bendahara di organisasi tersebut dan juga merupakan pimpinan pendukung dari Federasi Wanita Transvaal.[12] FEDSAW memutuskan untuk melakukan pawai ke Pretoria di Gedung Serikat pada tanggal 9 Agustus 1955 untuk melawan hukum izin masuk. Pada saat itu, Cachalia dalam kondisi hamil anak laki-lakinya, Ghaleb Cachalia. Cachalia menjadi salah satu dari 20.000 peserta pawai.[9]
Selama pengadilan pengkhiatan di Johannesburg pada tahun 1956, dia membantu kakaknya, Zainab Asvat. Mereka membantu terdakwa dan keluarganya yang terdampak secara ekonomi karena kehilangan tulang punggung keluarga dengan mengumpulkan uang dan makanan.[9] Amina Cachalia dan Yusuf Cachalia adalah teman dari Nelson Mandela sebelum dia dipenjara di Pulau Robben pada tahun 1962. Setelah pengadilan pengkhianatan berakhir, Cachalia menghabiskan waktu 15 tahun sebagai tahanan rumah dari dekade 1960an hingga 1970an[13]
Masa setelah menjadi tahanan rumah
Setelah masa tahanan rumahnya berakhir, Cachalia langsung bergabung untuk melawan rencana pemerintah yang mengizinkan orang India memilih perwakilan, tanpa memberikan hak yang sama terhadap ras kulit hitam di Afrika Selatan. Cachalia membentuk komite anti Dewan India Afrika Selatan sebagai bentuk perlawanan terhadap pemilihan umum palsu tersebut. Walaupun mayoritas orang India memboikot pemilihan umum tersebut, pemerintah masih saja bertahan dengan mengusulkan sistem Parlemen Trikameral. Kontroversi yang terus berlangsung menyebabkan pembentukan Barisan Demokrat Bersatu dan Cachalia menjadi salah satu anggota aktif dari organisasi tersebut. Pada dekade 1990an, Cachalia bertugas sebagai komite wilayah PWV (Gabungan Pretoria, Greater Johannesburg (Witwatersrand) dan Segitiga Vaal (Vereeniging)] dari Kongres Nasional Afrika Liga Perempuan setelah organisasi tersebut aktif kembali[3]
Pada tahun 1995, Mandela melamar Cachalia ketika dia telah berpisah dengan istrinya Winnie Madikizela-Mandela. Cachalia menolak lamarannya dengan berkata " Aku adalah diriku sendiri dan aku juga baru saja kehilangan suamiku yang sangat aku hargai". Mandela bercerai dengan Madikizela Mandela setahun kemudian dan menikah dengan Graça Machel pada tahun 1998.[14]