Abangan modern

Baca informasi selengkapnya disini:

Abangan Modern adalah salah satu aliran dari golongan kepercayaan Abangan. Aliran ini meleburkan religius dengan politik dalam agama jawa. Hal ini lahir dikarenakan adanya tuntunan masa sekarang, tetapi adat kebiasaan orang tua mereka yang masih dianggap cukup baik. Sehingga ada keperluaan untuk mengubah kepercayaan masa lampau agar selaras dengan apa yang mereka anggap sebagai tuntutan masa sekarang. Kepercayaan ini mengizinkan para pemeluknya mendukung kebijaksanaan politik komunis di Indonesia sambil tetap menjalankan upacara-upacara abangan, bahkan dari sisa-sisa Islam yang terdapat di dalamnya.[1] Para pengikut abangan modern terafiliasi dengan gerakan politik Persatuan Rakyat Marhaen Indonesia.

Persatuan Rakyat Marhaen Indonesia

Persatuan Rakyat Marhaen Indonesia atau biasa disebut Permai mempunyai terjemahan kasar yang berarti "Organisasi Rakyat Jelata Indonesia". Karena Permai memiliki istilah khusus untuk "rakyat jelata" yaitu dengan sebutan Marhaen. Bahkan doktrin Permai dikenal sebagai "Marhaenisme". Permai sendiri dalam bahasa Indonesia mempunyai arti 'indah". Dalam panggung perpolitikan nasional, Permai adalah sebuah partai politik yang mempunyai perwakilan di parlemen. Untuk sebagian besar kalangan abangan, Permai mewakili tiga hal, yaiut sebuah kultus perdukunan yang kuat, kemudian serangkaian kepercayaan esoterik yang berpolakan kepercayaan abangan tetapi dengan modifikasi dan makna-makna tersembunyi yang hanya bisa dipahami oleh para pencetusnya, dan yang terakhir adalah sebuah organisasi sosial yang sangat gigih menentang Islam yang sebagaian besar terdiri dari buruh-buruh kota serta pekerja-pekerja perkebunan.hh bz

Referensi

  1. ^ Geertz, Clifford (2017). Agama Jawa. Depok: Komunitas Bambu. hlm. 157. ISBN 978-602-9402-12-4.